Sibuk!

"Kak Aiden, aku akan pulang ke Indonesia bulan depan!" suara wanita manja lainnya terdengar dari ujung telepon.

Anya merasa kepalanya seperti dipanggang hingga gosong. Kak Aiden?

"Selamat sore, ini adalah kantor sekretaris presiden direktur. Dengan siapa saya berbicara dan apa tujuan Anda menelepon?" jawab Anya dengan tenang.

"Oh. Ini Jenny, sepupu Kak Aiden. Tolong sambungkan panggilan ini padanya," suara wanita dari seberang telepon masih tetap terdengar manja meski bukan Aiden yang ia ajak bicara.

Walaupun Anya merasa sangat enggan, tetap saja ini adalah sepupu Aiden. Ia tidak seharusnya cemburu.

Saat ia hendak menyambungkan panggilan tersebut ke telepon di meja Aiden, ia melihat Aiden keluar dari kantor presiden direktur.

"Tuan, ada seorang wanita bernama Jenny yang mengatakan bahwa ia adalah sepupu Anda," Anya menghentikannya dan memberikan gagang telepon tersebut pada Aiden.