Giliranku

Anya tertawa terbahak-bahak mendengar kata-kata Ivan, tetapi air mata mengalir lebih deras. Semua orang mengatakan bahwa ia bisa hidup lebih baik tanpa adanya anak ini setelah bercerai dari Aiden.

Tetapi adakah satu orang pun yang menanyakan apa yang sebenarnya ia inginkan?

Bagaimana mereka bisa memutuskan dengan mudahnya bahwa ini adalah keputusan terbaik, tanpa menanyakan perasaannya?

"Kalian semua mengatakan ini yang terbaik untukku. Bercerai lebih baik untukku, tanpa anak ini lebih baik untukku. Semua ini konyol …" bisik Anya dengan suara pelan. Anya bangkit berdiri dari tempat duduknya.

Tidak ada gunanya lagi ia berada di sini.

Tidak ada satu orang pun yang mau membantunya.

Anya membuka pintu kamar Ivan dan pergi tanpa berpamitan.

Ivan tidak pernah melihat Anya yang seperti ini.

Anya yang ia kenal selalu ceria, kuat dan optimis.

Tidak peduli apa pun halangan dan rintangan yang harus ia hadapi, Anya selalu bertahan dengan senyum di wajahnya.