Ibu yang Terbaik

Anya sedang mengobrol dengan ibunya di telepon ketika menyadari Tara sedang memandangnya dengan tatapan menerawang.

"Mengapa kamu memandangku seperti itu?" Anya menyentil dahi Tara dengan lembut, setelah mengakhiri panggilan.

Tara langsung tersadar dari lamunannya dan mengalihkan pembicaraan, "Tidak apa-apa. Apa yang ibumu katakan?"

"Ibuku bilang tamu yang menyewa kamarnya sudah pulang. Ia akan menyuruh seseorang untuk membereskan rumahnya. Ia sangat senang saat tahu kamu akan menginap. Ibu juga bilang bahwa ia akan mengajak Bu Esther ke rumah untuk makan malam bersama. Kita akan mengadakan barbekyu!" kata Anya sambil tersenyum senang.

Tara terdiam sejenak dan kemudian bertanya dengan ragu. "Nico juga ingin barbekyu. Apakah aku bisa mengajaknya?"

Anya merasa ragu. Sebenarnya ia tidak ingin mengajak Nico karena bagaimana pun juga Nico adalah anggota Keluarga Atmajaya. Tetapi pada akhirnya, ia memutuskan untuk menyetujuinya. "Boleh saja."