72 Jam

"Kasihan sekali bibi Indah. Ia dipaksa untuk menikah dengan suami saudaranya dan menjadi ibu tiri bagi Keara. Ditambah lagi, keluarganya menghalanginya untuk menemukan putri kandungnya dan bahkan membunuh putrinya itu. Apakah kita harus memberitahunya untuk berhenti membantu Keara dan Toni Srijaya?" tanya Anya dengan sedikit ragu.

"Mengapa kamu ingin memberitahunya? Apakah kamu dekat dengan bibi Indah?" tanya Aiden.

Anya mengedupkan matanya berulang kali dan berkata, "Aku tidak dekat dengannya. Tetapi aku merasa bahwa keluarganya sudah keterlaluan. Keara juga bukan anak yang baik. Sementara Bibi Indah terlihat sangat baik. Seharusnya ia mengetahui yang sebenarnya."

"Mengapa ia harus mengetahui yang sebenarnya?" Aiden mengangkat cangkir tehnya yang ada di meja dan menyesapnya. Teh itu terasa pahit dan sulit untuk ditelan.