Memanjat Pohon

"Aiden, berhenti! Kalau orang yang kamu cari tidak ada di sini, aku pasti akan membalasmu lebih kejam dari ini. Orang-orangku cukup kuat untuk melawanmu!" Reza menyeringai dengan kejam.

Bibir Aiden melengkung membentuk senyum sinis. "Orang-orang di luar sana bukan hanya orang-orangku, tetapi juga polisi. Kalau mereka menemukan sesuatu di sini, aku rasa kamu akan mendapatkan bahaya!"

Wajah Reza langsung menjadi tidak sedap dipandang saat mendengarnya. "Aiden, bisakah kita membicarakannya baik-baik? Istrimu tidak ada di sini."

"Lalu, di mana dia?" Aiden mengetuk jari-jarinya di atas meja sambil menyentuh pistolnya.

"Kalau kamu menyuruh orang-orang itu pergi, aku akan membawamu menemuinya," kata Reza.

Aiden memandang pria itu lekat-lekat. "Akhirnya kamu mengakui bahwa istriku berada di tanganmu."