Tidak Bisa Menolak Perintahku

"Bukan! Bukan aku!" Stanley benar-benar ketakutan setengah mati hingga ia menangis dan hampir terkencing-kencing. "Pria di foto itu bukan aku!"

Diam-diam, Sabrina menghela napas lega saat tahu bahwa orang di foto itu bukan Stanley. Orang yang tidur bersamanya tiga tahun lalu bukan pria di hadapannya ini.

Tetapi sesaat kemudian, saat memikirkan bahwa Stanley telah berbohong padanya, Sabrina merasa sangat marah. Tanpa mengatakan apa pun, ia langsung menghampiri Stanley lagi dan memukulnya dengan raket.

"Aku sudah mengaku. Mengapa kamu masih memukulku?" tanya Stanley dengan berlinang air mata.

Melihat pria dewasa menangis seperti ini, Maya benar-benar ingin tertawa. Tetapi ia hanya mengangkat salah satu alisnya dan berusaha untuk tetap tenang.

Setelah cukup puas memukulnya, akhirnya Sabrina kembali tenang. "Berapa banyak yang kamu ketahui mengenai tiga tahun lalu?"