Tidak Memahami Kepanikannya

Awalnya, Sabrina ingin pergi berbelanja sendiri sambil mencari inspirasi. Tetapi ia juga tidak mau memberi Aksa kesempatan untuk melakukan hal-hal yang tidak semestinya.

Sabrina tahu Aksa tidak akan pernah menyerah kalau statusnya masih tidak jelas seperti ini.

Mungkin ia pikir, lebih baik menyelesaikan semuanya dan membuat Aksa benar-benar menyerah.

"Bisakah kamu sedikit serius? Di mana kita harus bertemu? Aku akan pergi ke tempatmu sekarang," kata Sabrina.

Aksa mengangkat jam tangannya dan melihatnya. "Aku akan menjemputmu sekarang. Tunggu aku 15 menit."

Sabrina tertawa. Lima belas menit? Apakah ia berniat untuk terbang?

Sabrina duduk di mobil sambil merapikan riasan wajahnya.

Riasan yang ia pakai sekarang terlalu tipis. Sebenarnya, dengan gen dari ayah dan ibunya, ia tidak membutuhkan make up yang tebal sama sekali. Tetapi ia tidak mau terlihat seperti anak lemah yang tidak bisa berbuat apa-apa.