Mutiara

"Katakan yang sejujurnya, apa hubunganmu dengan Wina?" Aksa merangkul pundak Mason dan mengajaknya berjalan ke arah sofa.

Adrian langsung duduk di sisi satunya dan menyerangnya dari kedua arah. Mason benar-benar tidak bisa mengelak.

"Iya, aku mengaku. Aku ingin mengejarnya," Mason mengakuinya.

Aksa tertawa. "Aku sudah tahu sejak lama ada yang aneh dengan kalian berdua. Ternyata kalian berdua memang memiliki hubungan. Kalau kamu berniat mengejarnya, aku akan mendukungmu!"

"Agar ia tidak malu, ia akan tetap menjadi asistenmu. Mulai hari ini, kami akan berpacaran. Paman, tolong ajari aku bagaimana cara mengencani wanita," Mason langsung menghadap ke arah Aksa dan meminta sarannya karena ia tahu tidak ada gunanya meminta saran pada Adrian.

"Kamu hanya ingin tahu mengenai detail kencanku dengan Lili. Aku tidak mau memberitahumu. Kamu tanya saja pada Adrian," Aksa langsung menolak.

Adrian hanya mengedikkan bahunya. "Aku tidak pernah berkencan selama ini. Apa yang aku tahu?"