Jari-Jari yang Indah

"Ibu, aku menemukan wanita itu," kata Adrian sambil memeluk ibunya dengan erat.

"Wanita siapa?" Anya langsung bereaksi. Sebelumnya, ia meminta Adrian untuk pergi menemui Eka dan sepulang dari bertemu dengan Eka, Adrian membahas mengenai seorang wanita. "Apakah maksudmu Jessica?"

"Iya," Adrian mengangguk.

"Di mana dia?" tanya Anya.

"Di bawah pohon ini," Adrian berbalik dan menunjuk ke arah pohon cendana yang ada di depan rumahnya. Pohon dengan inisial nama Jessica.

"Eka menguburkan Jessica di depan rumah kita? Apakah ia sudah gila? Apakah ia ingin mengutukku?" Anya merasa bulu kuduknya berdiri.

"Ibu …"

"Maaf, aku tidak bermaksud begitu. Bagaimana pun juga, ia adalah ibu kandungmu. Tidak apa-apa kalau ia ingin melihatmu tumbuh. Tetapi aku … Aku tidak bisa menerimanya begitu saja," Anya berbalik dan berjalan menuju ke rumah sambil berteriak memanggil Aiden.

"Aiden, Aiden …" teriak Anya, memanggil nama Aiden begitu ia memasuki pintu.