Cyclops

Adzim pov

Falco:"anggota selanjutnya adalah seseorang yang dikenal dengan nama Cyclops"

Adit:"si raksasa mata satu?"

Falco:"bukan, bukan dia"

Falco:"Cyclops yang ini memiliki kemampuan untuk menembakan laser dari matanya"

Fian:"seperti Superman?"

Falco:"yup, hanya saja, Cyclops membutuhkan kacamata khusus untuk mengendalikan laser matanya, dia tidak bisa menggunakan kekuatannya sesukanya"

Ina:"bukankah itu sedikit berbahaya?"

Ina:"bagaimana jika kacamatanya tidak sengaja hancur?"

Falco:"kacamatanya cukup kuat kok, jadi tidak mudah hancur"

Adzim:"ok"

Falco:"baiklah ayo kita berangkat"

Kami pergi ke sebuah tempat yang terlihat seperti sebuah mansion yang sudah lama ditinggalkan. Rumput rumput liar audah tumbuh panjang di halaman dan taman mansion itu.

Sejujurnya, tempat ini terlihat sangat menakutkan, aku sudah merinding walaupun kami semua masih berada di luar gerbang.

Fian:"huuu, tempat ini terlihat mengerikan"

Fian:"apakah kita akan mencari hantu di sini"

Adzim:"hantu?"

Adzim:'semoga saja kita tidak beneran mencari hantu, karena aku tidak tahan pada hal hal yang seperti itu'

Ina:"Dzim, kamu kenapa?"

Adzim:"gapapa kok Na, aku gapapa hehehe"

Fian:"kamu takut hantu ya?"

Adzim:"enggak kok....."

Fian lalu tersenyum, aku tau dia merencanakan sesuatu.

Fian:"coba berbalik"

Aku berbalik, kemudian aku langsung teriak dan berlari kebelakang Qori dan Elsa.

Adzim:"KYAAA!!!"

Ternyata yang aku lihat itu adalah Adit yang menyorotkan senter ke wajahnya. Fian dan Adit tertawa terbahak bahak karena itu.

Adzim:"Qori, Elsa, lihat tuh mereka"

Elsa:"cup cup cup"

Qori dan Elsa langsung melirik tajam kearah Fian dan Adit, hingga membuat mereka berdua ketakutan.

Elsa:"bisakah kalian berhenti menjahili Adzim?"

Qori:"awas aja, ntar Falco melakukan sesuatu pada kalian loh"

Fian & Adit:"maaf Dzim"

Fian:"tolong jangan adukan pada Falco"

Adit:"iya tolong jangan beritau dia"

Adzim:"memangnya apa hubunganya dengan Falco?"

Mereka semua lalu tersenyum dan melihatku.

Ina:"gapapa kok Dzim, gapapa"

"Kriiit" tiba tiba kami mendengar suara decitan yang menakutkan.

Kami semua terkejut dan berteriak karena suara itu.

All:"KYAAAAA"

Falco:"kalian takut dengan suara gerbang yang terbuka?"

Kami melihat kearah Falco, dia sedang bersandar ke gerbang masuk mansion itu, dan suara itu ternyata berasal dari gerbang yang sedang dia sandari tidak sengaja terbuka.

All:"jadi itu tadi ulahmu"

Kami lalu masuk ke dalam mansion, saat baru saja membuka pintu masuk, aku sudah mencium bau apek dari dalam mansion.

Elyas:"ugh"

Artha:"kamu kenapa Yas?"

Elyas:"aku tidak suka bau dari tempat ini"

Dwiyan:"benar juga, instingmu sama seperti hewan, jadi penciumanmu juga cukup tajam"

Elyas:"yup"

Saat kami sampai di depan tangga di dalam mansion, Falco berhenti, lalu melompat kearahku sambil berteriak.

Falco:"MENGHINDAR!!"

Tak lama kemudian ada laser yang ditembakan kearah dimana kami berdiri sebelumnya, untungnya teman teman yang lain dapat menghindarinya. Tak lama kemudian kami mendengar suara seseorang.

???:"hebat sekali kalian bisa menghindari seranganku"

Kami semua teriak karena mengira suara itu adalah suara hantu.

All:"KYAAAA HANTUUUU"

Hal itu sepertinya membuat Falco kesal.

Falco:"disini tidak ada hantu, jadi bisakah kalian berhenti berteriak"

???:"hantu? Hahahaha"

Seseorang itu lalu turun melewati tangga kearah kami.

Dia lalu berhenti di anak tangga terakhir.

???"huh?"

???"kalian? Apa yang kalian lakukan disini?"

Karena orang itu menggunakan kacamata yang cukup aneh, kami tidak mengenali siapa dia.

Fian:"siapa kamu?"

Edno:"aku Edno, Fian, apakah kamu tidak mengingatku?"

Fian:"aku tidak bisa melihat wajahmu, bagaimana aku bisa mengingatmu"

Edno:"maaf hehe, tapi kalau aku tidak memakai kacamata, aku tidak bisa mengendalikan laserku"

Dwiyan:"jadi kamu Cyclops"

Edno:"yup"

Edno:"ngomong ngomong, apa yang kalian lakukan di tempat seperti ini?"

Falco:"kami sedang mengumpulkan orang orang yang memiliki kemampuan melebihi manusia biasa untuk menyelamatkan dunia"

Edno:"siapa kamu?"

Adzim:"nama dia Falco, jadi, apakah kamu mau bergabung dengan kami?"

Edno:"baiklah, lagipula aku juga kesepian disini"

Fian:"memangnya apa yang kamu lakukan disini sendirian?"

Edno:"aku lari kesini saat Dementor, dan para penduduk sekitar mengejarku"

"Kriit" Kemudian, kami mendengar suara decitan sekali lagi. Kami semua kembali teriak, bahkan Edno.

All:"KYAAA"

Ternyat itu adalah ulah Falco lagi, itu adalah suara saat dia membuka pintu.

All:"BERHENTILAH MELAKUKAN ITU"

Falco:"sudah kubilang disini tidak ada hantu"

All:"TETAP SAJA ITU MEMBUAT KAMI TERKEJUT"

Adzim:'ngomong ngomong, sepertinya tadi Falco ada disampingku, kok dia tiba tiba sudah berada disitu ya'

Kami kemudian keluar mansion itu dan kami dihadang oleh para Dementor dan para penduduk.

Falco langsung menembak beberapa penduduk.

Adzim:"Falco, apa yang kamu lakukan?"

Falco:"tenang saja, itu hanya peluru bius, lebih baik jika kita melawan para Dementor tanpa gangguan penduduk"

Fian:"kamu benar, dengan begini kita bisa bertarung dengan bebas, tanpa perlu menghawatirkan para penduduk"

Kami kemudian melawan para Dementor lalu kembali ke markas.