Sesuai rencana mereka, mereka telah meletakkan surat untuk meneror di locker milik Layla
Kini mereka semua sedang berada di kls XI IPA 1, karena hari ini Full free class
"Apa kalian telah melakukan rencana itu?" tanya Jenny
"Iya, lihat aja nanti pulang sekolah akan ada acara heboh" ucap Alex antusias
"Gak heboh juga kali" ucap Sandra terheran-heran akan kekasih nya
Skip
Sekarang adalah waktu pulang sekolah, semua orang terkejut akan teriakan seseorang
"SIAPA YANG TELAH MEMBERIKAN KU, ANCAMAN INI" teriak Layla
"Ancaman apa. Kami gak mengetahui apapun" ucap Jenny pura-pura tidak tahu
"ADA YANG MENGANCAM GW, ATAS NAMA ALEXA" teriak Layla
"Bagaimana mungkin, Alexa sudah meninggal satu tahun yang lalu" ucap salah seorang murid
"Lo cuma halusinasi aja kali. Mana mungkin orang mati hidup lagi. Hahaha" tawa mereka
Dengan malu Laylacs berjalan pulang, para murid XI IPA 1 hanya bisa menahan tawa karena rencana mereka berhasil
Setelah itu mereka semua pulang, Raisa pun pulang dengan Rio. Karena ia tidak membawa mobil. Dan rencana nya mereka akan main di mansion Leoryna
Setibanya di mansion Leoryna, mereka langsung mengganti seragam nya masing-masing dengan pakaian yang telah disediakan dalam setiap kamar tamu
Setelah itu mereka berkuberbincang-bincang tentang rencana selanjutnya, untuk membalas Layla
"Kita harus melakukan apa besok" tanya Jessica membuka pembicaraan
"Lihat aja nanti biasa pas istirahat" ucap Raina sepertinya sudah mempunyai rencana
"Oke kita percaya sama lo" ucap Nathan
"Sekarang kita ngapain nih?" tanya Sandra yang sedang gabut seperti nya
"Nonton kuy gw lagi gabut nih" ucap Alexa
"Dilantai atas aja sama kok kaya bioskop" ajak Alex yang mengetahui semua yang ada diruangan ini
Mereka pun menuju lantai 4, lantai teratas sebelum rooftoof
Mereka memasuki bioskop itu, lalu memutuskan untuk menonton film horor the doll
Mereka sudah membawa popcorn kesana
Posisi nya Rio dan Raisa berada dipaling depan berdua
Jajaran kedua Sintia, Sandra, Reo, Reyhan
Jajaran ketiga Jessica, Nathan, Keyla, Micha
Jajaran teratas Reynan, Raina, Lexa dan Alex
Ditengah adegan film mereka sudah tutup mata dan teriak-teriak
"Kya boneka nya seram" teriak heboh Sandra
"Ahh.. Itu boneka nya kok gerak" teriak Sintia tak kalah heboh nya dengan sang adik
"Lah kok mata nya ngeluarin darah"
ucap Jessica memeluk kembaran nya
"Ahh seram" teriak Kayla memeluk Micha
Yang lain hanya geleng-geleng melihat kelakuan absrud sahabat nya
Secara tak sengaja tangan Rio dan tangan Raisa bersentuhan, membuat kedua nya menoleh satu sama lain
"Ah ada film romantis" ucapan Dari Nathan mengagetkan kedua nya dan langsung melepaskan tangan mereka
"Lo mah ganggu aja Bang" ucap Jessica yang tadi melihat Rio dan Raisa berpegangan tangan
Mereka pun terus melihat film the doll sampai-sampai mereka lupa ini sudah malam
"Makan diluar kuy. Ini sudah waktu nya makan malam" ajak Alex melihat jam tangan di tangan kiri nya
Mereka pun mengangguk, lalu keluar dari bioskop milik keluarga Leoryna
"Bawa 4 mobil aja ya, agar tidak ribet. Siapa yang mau satu mobil 2 orang" ucap Lexa
"Rio dan Raisa" jawab mereka bersamaan kecuali Lexa dan orang yang dimaksud
Mereka pun langsung kabur, meninggalkan kedua orang itu
Rio dan Raisa hanya geleng-geleng melihat kelakuan para sahabat somplak nya dan juga kembaran nya
"Mobil gw aja ya" ucap Rio pada saat sampai di parkiran
Raisa hanya mengangguk, Rio pun membuka pintu mobil dan mempersilahkan Raisa masuk
Setelah Raisa masuk, Rio menutup pintu dan langsung memutari mobil nya
"Kenapa lo jadi romantis?" tanya Raisa heran tak biasa nya Rio bersikap seperti itu
"Mau aja. Agar lo jadi baper" gombal Rio
"Gak sama sekali" ucap Raisa memalingkan wajah nya yang sudah merona
"Masa, tapi kenapa tuh pipi merah" goda Rio mencolek dagu Raisa
"Apaan si.... Rio awas" teriak Raisa pada saat melihat ke depan
Rio langsung menghindari mobil truk yang melaju kencang itu, tetapi
Brakk
Mobil mereka menabrak pohon, yang ada dipinggir jalan
Keadaan Rio sangat mengenaskan darah bercucuran dari kening nya
Raisa juga sama, darah mengucur dari kepala nya
"Rio bangun gw mohon" ucap Raisa yang masih sadar
Mereka berada di jalan sepi, karena ini sudah malam
Asap muncul dari bagian depan mobil nya, Raisa dengan sekuat tenaga keluar dari mobil dan langsung membuka bagian pengemudi
Rio sudah sadar dan mereka menjauh dari mobil itu
"Rio lo harus tetap sadar" lirih Raisa
"Sa kening lo" ucap Rio
Jalan sepi, sedangkan teman-teman nya sudah jauh dari mereka
Raisa langsung membawa iphone nya, lalu menelpon adik nya
Di mobil Raina, Reynan, Reyhan, dan Reo
"Kak Cia menelepon ada apa ya" tanya Raina yang mendapatkan telepon
"Angkat aja" ucap Reo
Raina pun mengangkat telepon nya
"Cleo tolongin kakak" lirih Raisa
"Kak apa yang terjadi sekarang kakak dimana?" panik Raina mendengar suara lirih Kakak nya
"Kakak kecelakaan, kondisi Rio sangat parah. Cepat kesini, ada di jalan***" ucap nya lorih setelah itu tidak ada suara lagi
"Apa? Kak, kakak halo. Kakak" panik Raina
Reyhan yang ada disamping nya menenangkan kembaran nya
"Kak Alicia dan Rio kecelakaan" ucap Raina yang sudah menangis
"Apa bagaimana bisa? Dimana?" tanya Reo
"Di jln ****. Gw juga gak tahu. Cepat kesana" lirih Raina
Reo pun menelepon Lexa kekasih nya, mereka pun putar balik
"Cepat ke jalan***, Reo dan Raisa kecelakaan" ucap Reo setelah telepon nya dijawab
"Apa? Bqik gw kesana sekarang" ucap Lexa
"Hubungi yang lain untuk segera kesana" ucap Reo menutup telepon
Mereka tiba di tempat itu, Rio dan Raisa sudah tidak sadarkan diri
Ambulans telah datang, karena tadi sebelum sadarkan diri Raisa menelepon ambulans
Dan disinilah mereka sekarang di depan ruang UGD, Raisa dan Rio pingsan pada saat ditemukan di tempat kejadian
Rain dan Rizha langsung kesini dari Bali setelah mengetahui kalau anak nya kecelakaan. Begitu pun dengan Darel (Papa Dareo dan Mario) juga Maretta (Mama Dareo dan Mario) juga ada disini
"Bagaimana keadaan anak saya dok" tanya Rizha pada saat Dokter yang menangani Rio juga Raisa keluar dari ruang Ugd
"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan mereka sudah membaik. Kalian bisa melihat nya di ruang rawat" ucap dokter itu
Setelah itu Rio dan Raisa dibawa ke ruang VVIP president
Para sahabat cowok ke ruang Rio, sedangkan para cewek di ruang rawat Raisa
Tak lama mereka berdua sadar, dan disuguhi banyak pertanyaan
"Apa yang terjadi sebenarnya Alicia?" tanya Rain khawatir
"Mama mobil yang dikendarai Rio menabrak truk yang melaju kencang. Kami menghindari mobil truk itu sehingga menabrak pohon. Tunggu Rio dimana?" tanya Raisa mengingat ia kecelakaan bersama Rio
"Rio juga sedang dirawat, dia tidak apa-apa. Seperti nya anak Papa sedang jatuh cinta" goda Reza
"Apaan sih Papa. Kan Cia hanya khawatir kepada Rio. Pada saat Rio kecelakaan tadi, kondisi nya sedang buruk. Aku ingin bertemu dengan Rio Ma Pa" pinta Raisa
"Baiklah. Tapi kamu memakai kursi roda. Badan kamu masih lemas" ucap Rain
Raisa pun menurut dan menaiki kursi roda dibantu oleh Papa nya
Pada saat mereka tiba di ruang rawat Rio, mereka terkejut karena Rio mengamuk
"Dek sadarlah. Ini kakak" ucap Reo ia sangat mengetahui keadaan adik nya
Mata abu nya telah menjadi biru, menandakan ia sedang hilang kendali
"Aku yang membuat Raisa kecelakaan. Jika aku tidak bersama nya dia tidak ikut dalam kecelakaan itu. Aku mau bertemu Raisa" ucap Rio meronta-ronta dari pelukan Reo
Para sahabat nya hanya memandang mereka khawatir. Mereka tidak mengetahui apapun tentang Rio, karena sifat tertutup Rio juga Reo
Pada saat teman-teman nya ingin membantu menenangkan Rio, Reo dengan tegas nya untuk tetap diam jangan ikut campur
Raisa mendekati Rio dan juga Reo, yang sedang berpelukan
Melihat Raisa mendekat kearah mereka Reo langsung melepaskan pelukan nya dan menjauhi mereka berdua
"Kita sebaiknya keluar, termasuk Mama dan Papa. Biarkan mereka berdua" ucap Reo dingin
Mereka menurut dan keluar dari ruang rawat Rio, meninggalkan Raisa dan Rio didalam
Raisa dengan perlahan mendekati Rio, dan duduk di kasur Rio
Rio yang sadar itu Raisa langsung memeluk nya erat. Raisa mematung tetapi masih membalas pelukan Rio
"Maafin gw. Kalau saja gw berhati-hati bawa mobil kita gak bakal kecelakaan. Kalau saja gw gak ngajak lo bercanda mungkin gw bisa menghindari mobil itu. Maafin gw" ucap Rio masih memeluk Raisa
"Ini semua bukan kesalahan lo Rio. Lagi pula gw gak apa-apa malah lo lebih parah. Ini semua takdir jadi jangan menyalahkan diri lo sendiri" ucap Raisa mengelus punggung Rio
Rio yang mulai tenang, dan warna mata nya mulai berubah menjadi abu lagi
"Tetap disini" gumam nya lalu terlelap dipelukan Raisa
Raisa pun tersenyum, setelah itu kemudian ia membaringkan tubuh Rio
"Ici aku merindukanmu" gumam pelan Rio tetapi dapat didengar oleh Raisa
"Ici. Kaya pernah dengar nama panggilan itu" ucap Raisa bermonolog sendiri
Raisa masih diam, ia mengingat-ngingat siapa Inci kenapa ia merasa tak asing dengan panggilan itu
Lamunan dirinya terbuyar pada saat pintu ruang rawat Rio terbuka
"Makasih.. " ucap Maretta menggantung
"Maaf tante sebelum nya saya belum memperkenalkan diri. Aku Raisa Alicia Queency Leoryna" ucap Raisa memperkenalkan diri
"Makasih Raisa. Selama ini hanya Reo lah yang bisa menenangkan Rio, ini baru pertama kalinya ada orang lin menenangkan Rio" ucap Maretta
"Gak apa-apa tante. Rio adalah teman saya, jadi saya hanya melakukan tugas saya sebagai teman nya" ucap Raisa tersenyum tulus
"Jangan terlalu pormal panggil aja Mama dan Papa, sama kaya yang lainnya" ucap Darel
Raisa tersenyum kikuk, kemudian ia mengangguk
"Maaf Ret, gw ingin membawa Alicia ke ruangan nya" ucap Rain kepada Maretta dengan bahasa gaul nya
"Silahkan Rain, kan lo ibu nya. Lain kali kita reunian lagi" ucap Mareta
"Haha lo bisa aja. Suami lo masih dingin aja. Iya nanti kabarin aja di group" ucap Rain
Setelah itu, keluarga Leoryna pergi ke ruang rawat Raisa
Jangan heran keluarga Leoryna dan Blenda berteman baik dengan keluarga Alexander
Mereka berteman dari kecil, bahkan mereka berteman baik
Skip
Raisa dan Rio baru bisa dipulangkan dari rumah sakit
"Rell, Retta gw dan Rain pulang dulu ya. Bye" ucap Reza pada saat masuk ke mobil
Mereka pun langsung menaiki mobil nya masing-masing
Raisa bersama Mama dan Papa nya, karena adik-adik nya sedang sekolah
Sesampainya di mansion keluarga Leoryna, Raisa langsung pergi ke kamar, dan langsung terlelap