4. MENGHINDARI

"surat aneh" ucap Eve setelah ikut melihat isi surat yang ia dapatkan.

"benar... dan surat yang sangat menyeramkan. Buang saja mungkin salah kirim" Jujur Arin sedikit merinding dengan penemuan surat itu,namun ia berusaha mengalihkan perhatian Eve yang sangat terkejut itu.

Eve sedikit merasa tidak nyaman berada di tempat yang cukup ramai setelah mendapatkan surat yang cukup aneh itu, dan ia ingin menceritakannya pada Lia, namun ia tak menemukan Lia di sekitar kampus.

Eve harus membuang semua kegelisahaanya untuk saat ini, ya.. karena ia akan menyelesaikan pekerjaannya terlebih dahulu. Eve mulai memasuki area staf dan akan berganti baju, ia sempat melihat loker Lia yang sedikit tebuka dan melihat perlengkapan temanya itu.

Eve segera melakukan tugasnya untuk membantu teman yang lain melayani para tamu yang terus berdatangan. Eve melupakan sejenak surat yang ia terima dengan kesibukanya.

Eve mendekati Lia yang sedang membereskan Café yang akan tutup, dan Lia yang merasa di perhatikan langsung menoleh dan mendapati Eve yang memelas seperti anak kecil di dekatnya.

"Tidak untuk hari ini Eve, sudah lama aku tidur dengan mu terus. Dan kau tau Apartemenku kosong, aku takut menjadi sarang hantu" Lia paham betul tatapan mata Eve yang terus memintanya untuk menginap, jujur Lia tak tega namun memang betul jika ia meninggalkan apartemenya kosong.

Lia senang menginap dengan Eve karena mendapatkan teman curhat saat akan tidur dan ia sangat nyaman di dekat eve yang seperti anak kecil.

"Baiklah" lesu Eve mulai melangkahkan kakinya perlahan menuju Halte Bus

...

Saat telah sampai di depan pintu, Eve sedikit heran karena di depan pintunya terdapat surat dengan coklat yang tertempel, setelah merasa tidak ada orang yang akan mengambil coklat itu Eve mengambilnya dan membawanya masuk ke dalam apertemen.

Dan betapa terkejutnya ia setelah membaca tulisan di dalam surat tersebut

Aku tahu kamu sangat menyukai makanan manis, hari ini aku memberikan coklat untuk mu. Jadi untuk hari berikutnya kamu ingin makan apa?.....Aku sangat menantikan dirimu. Dan jangan buang surat dari ku, aku sangat kecewa saat melihatnya.

Setelah membaca surat yang ia dapat Eve sangat terkejut jadi surat yang ia dapaat tadi memang untuk nya dan jika tebakan Eve benar orang yang menulis surat ini sedang mengawasinya karena penulis surat ini tahu jika ia membuang surat yang ia berikan pada eve saat siang tadi.

....

Beberapa kali Eve terus mendapatkan surat dan barang-barang yang aneh, sebenarnya itu barang normal jika diberikan dengan cara yang normal, namun tidak dengan dirinya. Coklat tertempel di pintu loker bagian dalam sedangkan lokernya terus terkunci atau surat yang berada di kotak pensilnya yang selalu ia bawa?!... ini sudah membuat Eve hamper gilauntuk memikirkanya.

Eve bingung dengan situasi yang ia hadapi dan hanya mengikuti seperti daun yang terseret arus, yang tak pernah mencoba melawan,namun bias tenggelam. Eve benar-benar tak peduli.

Namun Eve juga memiliki kesabaran yang terbatas juga, dan beberapa hari ini tingkah stalkernya semakin menjadi.

Ia selalu merasa jika ia di ikuti oleh seseorang saat ia di luar apartemenya, Eve coba untuk mencari tahu namun hasilnya nihil, ia tak menemukan apapun. Eve semakin takut untuk pulang sendiri.

"Lia bisa kau menginap lagi di apartemenku?" tanya ave pada lia, saat ini mereka sedang bersiap untuk pulang, pertanyaan yang selalu Eve tanyakan pada Lia.

"Heee...sebenarnya ada apa dengan mu?... kau sering mengawasi sekitar dan selalu mengajakku menginap. Bukanya aku menolak Eve tapi tidak untuk hari ini" jelas Lia membuat Eve sedikit sedih namun Eve menutupinya

"baiklah" senyum Eve kembali mengembang dan ia mulai berjalan keluar Cafe.

"bye baby, jangan takut lagi hantu lebih takut pada mu" balas lia yang melewati Eve

.........

Eve mulai mengoleskan selai coklat pada roti yang akan ia makan sebagai makan malam, Eve tidak lapar namun ia ingat ia belum makan sama sekali untuk hari ini, ia takut maagnya akan kambuh dan itu akan sangat merepotkan.

Eve mulai menggigit roti itu dan menoleh pada pintu utamnya yang terletak tak jaum dari tempat Eve makan, bingung itulah perasaan Eve. bagaimana tidak, jam sudah menunjukan hamper tengah malam dan Eve tak pernah melihat seseorangpun di atas jam 8 malam di area apartemnya.

Dengan perasaan yang campur aduk Eve memberanikan untuk membuka pintu apartemenya dan terkejut karena tidak ada seorang pun di depan pintunya, hanya ada sebuah surat berwarna merah gelap. Eve segera mengambil surat itu dan segera mengunci pintu yang sudah ia tutup dengan rapat.

"surat yang berbeda" ucap Eve sendiri karena warna sampul dari surat yang ia terima berbeda dengan surat yang ia dapat beberapa waktu yang lalu

Eve menuju kamar dengan surat yang ia bawa dan melupakan roti yang baru ia gigit satu kali. Setelah mendudukan diri pada ranjang nyamanya, Eve mulai membuka surat yang ia temukan dan seketika ia membuang surat yang ia temukan.

Bunga, coklat, permen kau sungguh gadis kecilku, tunggu aku. Aku akan membawa mu berada di sisi ku untuk diriku sendiri, dan kita akan hidup bahagia.

Isi pesan yang ia dapat membuktikan jika penguntitnya sangat tau tentang Eve terbukti dengan semua yang telah Eve dapatkan, Semua barang kesukaannya.

Eve adalah penggila makanan manin tapi itu dulu saat ia masih awal sekolah menengah dan semenjak ia mulai bekerja ia sudah melupakan makanan yang ia gemari itu.

"jadi belum tahap yang terlalu parah" batin Eve mulai menennangkan dirinya sendiri, Eve resah namun ia harus mengontrol dirinya untuk tidak panik.

Ia sendirian disini jadi dia harus melindungi dirinya sendiri.

Tetapi Setelah ia mendapatkan surat misterius itu Eve mulai pusing memikirkan banyak kemungkinan, ia memutuskan untuk segra tidur dan melupakan semua yang terjadi berharap hariesokyang lebih baik.

Setelah Eve mulai menutup mata untuk menyambut mimpi indah yang akan datang. Seorang pria yang telah menunggu untuk memasuki apartemen kecil itu segera menjalankan apa yang sedari tadi ia harapkan.

Memandang wajah mungil itu dengan tenang dan sesekali menyingkirkan rambut yang menutupi wajah yang selalu dipuja-pujanya. Menaikan selimut sampai menutupi hampir tubuh Eve dan mendaratkan kecupan ringan. Adalah hal yang sangat Daniel tunggu.

"sangat cantik, jangan pernah membuatku marah oke" Lirih Daniel dan setelahnya ia melangkah pergi meninggalkan Eve yang benar-benar tak mengetahui apa yang terjadi.

Jika berlama-lama Daniel tidak bias memastikan akal sehatnya masih berfungsi sehingga ia memilih untuk segera menjauh dan merencanakan kejutan untuk hari esok.

ElfaNabila