“Caramu itu terlalu halus, Dis,” ucap Aldo yang baru tiba di sebuah ruangan yang penuh dengan lukisan, baik yang digantung dengan pigura maupun disandarkan begitu saja di lantai. Semuanya menampilkan hal yang hampir sama, coretan-coretan aneh dengan warna-warna berbeda.
“Hmmm? Kapan ya terakhir kali aku dengar ucapan seperti itu?” balas Disty penuh sarkasme. Ia tak menengok ke arah Aldo dan terus saja mengkuaskan cat merah ke sebuah kanvas, yang menampilkan lukisan seperti ombak api, perpaduan antara oranye dan merah menyala.
Disty melakukan sapuan terakhir ke lukisannya itu, kemudian sedikit menelengkan kepala dan tersenyum puas. Makhluk yang tersembunyi dalam lukisannya itu tampak mengaum marah.
“Itu naga?” tanya Aldo setelah memperhatikan dengan saksama lukisan yang sekilas seperti coretan ngawur itu.