Bab 25

Bab. 25

BRAAAK.

Pintu depan rumah terbuka kasar, tampak seorang pemuda yang sangat tampan muncul di baliknya dan dengan tergesa-gesa dan raut wajah yang khawatir tertera jelas disana. Ia tak melihat di ruangan itu ada orang lain selain kakek itu. Pemuda itu dengan panik memeriksa semua tubuh kakek itu seperti ia takut jika kakek itu kehilangan nyawanya.

"Pak tua, banyak juga nyawamu?! Apa kamu sadar ha! Jika kamu mengeluarkan asense roh mu dan juga qi, itu mengurangi hidup mu?! Apa kamu tidak menghargai usahaku yang membuatmu seperti sekarang? Padahal kamu belum minta maaf sama ibu?! Dasar orang tua bau, kamu membuatku sangat rugi besar dengan memberikanmu pil pajang umur!" Omel pemuda itu tanpa jeda.

"Bocah bau!! Omong kosong apa yang kamu katakan, ha?! Apa kamu tidak malu berbicara seperti itu dengan ayahmu di hadapan orang lain?!" Hardik Juan Shi Malu bercampur marah.