Live Show

Gerimis mengetuk-ngetuk jendela kamar kost itu. Di dalamnya, suara musik disko menggema di antara dinding-dinding kamar berwarna pink. Seorang perempuan muda duduk meliuk-liuk di depan laptop sambil sesekali membuka kancing kemejanya satu per satu. Sesekali, ia akan tersenyum ke arah kamera, lalu menjulurkan lidahnya seperti anjing kehausan. Sementara itu, barisan teks bergerak cepat di layar monitor, kebanyakan berisi pujian-pujian gombal seraya merayunya agar membuka lebih banyak kancing baju lagi.

Sedikit lagi, bisiknya. Sedikit lagi targetnya akan tercapai. Beberapa hadiah digital sudah ia kumpulkan malam ini dan—meski belum seberapa dibandingkan pemasukan yang biasa ia terima—sudah cukup untuk menambal kebutuhan jangka pendeknya.