Peringatan

Robi membuka bungkus burgernya, kemudian melahap lapisan roti dan daging sapi itu sambil menyadari bahwa ternyata ia memang lapar. Parkiran di depan restoran cepat saji ini terasa dingin, tetapi ia tak berniat untuk kembali masuk ke dalam. Petugas keamanan sesekali melirik ke arahnya, memastikan ia tak akan membuat keributan. Satu-satunya alasan ia masih berada di sini adalah karena ini tempat terakhir Alma pernah ditemukan.

Ia sudah menyusuri jalan itu, menunjukkan foto alma di ponselnya kepada setiap orang yang ia temui di pinggir jalan. Tak seorang pun pernah melihatnya. Semakin ia bertanya, semakin ia merasa putus asa. Jika orang-orang di pinggir jalan tak melihatnya, kemungkinan Alma berada dalam sebuah mobil dan ia tak pernah turun dari mobil yang membawanya. Akhirnya, seperti laron yang mendekati cahaya lampu, Robi menepi di sebuah restoran cepat saji terdekat yang bisa ia temui.