Di tengah jalan hutan, mobil itu meraung, lalu melaju cepat. Sepasang lampunya seperti mata monster haus darah yang menyoroti sosok tubuh Robi yang berdiri lunglai. Melinda menyeringai ketika bumper depan mobilnya berada semakin dekat dengan tubuh Robi.
"Hantam dia," bisik Said.
Hantaman tidak dapat terelakkan, pikirnya. Sekejap lagi, tubuh rapuh itu akan dihantam dan dilindasnya. Semakin dekat, semakin jelas wajah Robi tersorot lampu mobil. Mereka dapat melihat wajahnya yang berlumuran darah dan jaketnya yang compang-camping.
Namun sesaat sebelum tubuh itu tertabrak mobil, ia melompat ke samping dalam gerakan yang tak terduga. Melinda berusaha membelokkan stirnya, tapi refleksnya kurang cepat. Mobil itu mengerem mendadak. Said dan Alma terdorong ke depan, tapi tubuh mereka tertahan oleh sabuk pengaman. Mobil itu berhenti beberapa meter dari sebuah pohon besar di tepi jalan, nyaris menabraknya.