“Morning…,” sapa Nina begitu turun untuk sarapan di meja makan. Disitu ada formasi lengkap, Papa, Mama dan Bang Nino.
“Morning, Sayang.”
“Pagi, Nin.”
“Good morning anak gadis Mama yang paling cantik,”
Nina tersenyum dan mengambil sarapannya. Nina melihat Mama masih mondar mandir ke dapur untuk menyiapkan lauk yang dimasak Papa.
“Kemarinan lo ke panti ya? Boneka lupa dibawa…,” ucap Nino.
Nina menepuk dahinya ringan. “Sorry, Bang. Lupa banget, besok besok ya,”
Nino tersenyum. “Oke. Liat Papa tuh,”
Papa memindahkan handphone Mama yang tadinya ada di samping piring ke atas magic jar yang menyembulkan asap panas, saat Mama belum kembali ke meja makan. Nina hanya bisa geleng-geleng kepala sementara Nino menahan senyum.