WebNovelLa Nina80.00%

Enambelas

Karena hari ini adalah tanggal merah, Gradienpun bangun agak siang, yaitu pukul delapan pagi. Ia doa pagi, mandi kemudian bersiap untuk olahraga. Ketika di bawah, membuka lemari es untuk melihat sesuatu yang dapat mengganjal perutnya, Gradien mendengar suara Mamanya yang menangis. Lagi dan lagi. Lama-lama, Gradien ingin tinggal di rumah Nina saja. Gradien mengambil sepotong biscuit dan cepat menyantapnya, baru ia setengah berlari ke kamar Mama.

“Ma…,” sapa Gradien yang langsung masuk karena pintu tidak ditutup. Mama menghapus air matanya. “Papa lagi?” lanjut Gradien.

Mama memeluk Gradien hangat. “Grad… Kamu sayang Mama?” tanya Mama saat putera semata wayangnya masih di dalam rengkuhannya.

Gradien menggangguk. “Mama… Gradien sayang banget sama Mama. Kok Mama nanya gitu sih?” Gradien menciumi pundak Mamanya, perlahan.

“Jangan seperti Papa. Ini pesan Mama, kamu ingat baik-baik ya,” ucap Mama.