Part 11

Sometimes you just to burn into ashes and then rise up. Never be a prisoner of your past. It was just a lesson, not a live sentence. Turn your pain into anger. Anger into motivation and motivation into success. Never give up. Never stop believing. Never stop fighting. ~ Tom

John dan James tidak pernah memberi misi kepada Draco semenjak dia masuk ke Nostra Santino. Kata John, Draco harus difokuskan untuk latihan sampai selesai terlebih dahulu sebelum masuk ke misi pertama. Dia tidak mau Draco lebih tertekan jika ditambah misinya. Semenjak Draco menjadi anggota Santino, dia sudah tidak bersekolah di sekolah yang sama dengan Michael dan Felix, dia sekarang homeschool, James tidak mau jika Draco berenti sekolah jadi dia menyuruh Draco untuk homeschooling dengan orang pilihannya yang berasal dari Canada. James ingin agar dia secepatnya bisa memegang perusahaan karena itu dia tidak mau kalau Draco tidak sekolah.

Saat latihan, Draco selalu dilatih untuk mengenali musuhnya terlebih dahulu, berpikir cepat untuk mengatasi suatu masalah, dan yang pasti cara untuk membuat musuhnya takut dan tunduk.

Ratatatatatatatatatatata!

Prang! Prang! Prang! Prang!

Bunyi thompson Lucas membuat semua kaca di bar hancur. Tak henti hentinya Lucas menghujani bar itu dengan pelurunya. Banyak orang tewas seketika akibat Thompson Lucas. Sisanya sedang berlindung.

"Sudah cukup Lucas, kau tidak mau memancing polisi kemari kan? Saatnya bekerja dengan cara lama." Ujar Tom sambil mengeluarkan knucklenya dan memakainya, lalu mulai menghajar dan berkelahi dengan beberapa anak buah David, sedangkan Lucas beserta anak buahnya mengejar David yang kabur.

"Kurasa bar ini kurang sedikir sentuhan, ngomong ngomong akan kuganti kerugiannya." Kata Tom sambil meminum birnya tersebut kepada si pemilik bar.

Tidak jarang pemilik bar tidak melapor pada polisi karena, bar tersebut adalah bar yang selalu menjadi tempat para gangster dan mafia untuk minum disana. Jarang ada penduduk biasa minum disana.

"Kenapa tergesa gesa David?" Ujar Lucas kepada David yang sudah terjebak dikelilingi anak buah Lucas. David pun mengeluarkan pistol lalu..

Dor!

Pistol David seketika jatuh.

Argh! David mengerang kesakitan

karena tembakan Lucas lebih cepat daripada David. Kedua tangan David langsung dipegangi oleh kedua anak buah Lucas.

"Jangan macam macam dengan kami David, sudah kuperingatkan untuk membayar hutangmu pada kami sekarang katakan dimana uangmu itu! Aku tau kamu sudah punya uang itu dan ingin kabur kan?"

"Seharusnya jika kau tidak bisa membayarnya tepat waktu, lebih kau tidak usah pinjam kepada kami, dan jika kau ingin meminjam maka sebaiknya kau lihat lihat dulu kepada siapa kau meminjam." Kata Lucas lagi

"Tolong lepaskan aku, aku janji akan membayarnya bagaimana pun caranya."

"Ya, ya, ya, ya. Aku sudah dengar itu berkali kali David kau pikir aku bodoh?! Sekarang kau akan menyesal telah membohongi Nostra Santino."

"Aku rasa itu tidak perlu, karena kami sudah turun tangan, kami meretas akun bankmu dan mengambil semua yang ada disana, kami juga mengambil semua uang yang ada di rumahmu tetapi itu saja tidak cukup, aku tau apa yang bisa membuatnya impas." Seringai Lucas

"Tidak kumohon, ampuni aku."

"Nyawa adalah taruhannya." Ujar Lucas sambil menodongkan pistol

"Tidak,kumohon jangan."

Dor!

"Selesaikan tugasmu." Ucap Lucas pada anak buahnya

"Baik, Tuan."

Lalu pergilah Lucas ke bar yang tadi.

"Kau mau beer?" Ucap Tom sambil memberikan 1 gelas beer lagi kepada Lucas

"Ya, terima kasih."

"Kau tau tempat ini butuh sedikit sensasi baru." Kata Lucas lagi

"Yah... aku tau."

"Kau ada tugas lagi nanti?"

"Ya, tugas untuk mencuri uang dan juga file file penting di sekelompok mafia Rusia saingan kita dan aku rasa Vincent, Luke dan Robert akan membantu menghancurkan mafia tersebut setelah kami berhasil mencuri semua yang dibutuhkan. Mereka akan menyusul, setelah mereka bawa dua tawanan untuk dibawa ke Siberia." Ucap Tom

"Apa?! Bukannya itu berada di Rusia?"

"Ya... James yang menyuruhku, tenang aku nanti akan dibantu Ray. Bagaimana denganmu?"

"Aku juga ada tugas untuk menyerang sekelompok gangster di California nanti."

"Bagaimana dengan John?"

"Dia sedang bertugas di Roma sambil melatih Draco juga disana, tetapi Draco tidak ikut bertugas, aku rasa."

"James?"

"Sedang bermain Casino di Sydney dengan taruhan taruhan yang besar." Ujar Tom

"Lihatlah ke belakang, Ray sudah menjemputmu."

"Baiklah saatnya aku pergi ke pesawat pribadi James."

"Hati hati Tom."

"Always." Seringai Tom lalu pergi menuju mobil lamborghini Veneno milik Ray

"Kau selalu berada di mansion Nostra Santino ya?"

"Ya, untuk melihat perkembangan Draco."

"Apakah istrimu dan anakmu tidak masalah?"

"Tidak, mereka sangat mengerti."

"Aku punya firasat nanti anakmu akan jadi mafia sepertimu hahaha."

"Entahlah, aku lebih berharap dia menjadi pemilik perusahaan perusahaan besar seperti aku. Bagaimana denganmu Ray?"

"Aku mendukung semua pilihan anak anakku, apa pun yang ingin mereka capai, aku pasti mendukungnya."

"Terkadang aku merasa bersalah karena kadang aku tidak selalu berada di sisi anakku setiap saat, Ray. Itu kenapa aku tidak mau dia menjadi mafia sepertiku, karena saat dia besar aku ingin dia selalu punya waktu bersama anaknya."

"Ya... sepertinya aku juga. Oh ya bagaimana perkembangan Draco?"

"Perkembangannya fantastis, dia sangat berkembang perubahannya drastis dibanding dulu, aku rasa dia bisa mengalahkan James."

"Jika dia bisa mengalahkan James berarti kita semua bebas, hanya saja jika dia membunuh James yang pasti anak anaknya akan balas dendam."

"Yah... kau benar kecuali anak anaknya juga membenci James."

"Kau dekat dengan anak anaknya?"

"Tidak, aku hanya pernah melihat mereka dipukuli oleh James saat masih kecil."

"Apa?! Dipukul katamu."

"Ya, aku tidak tau kenapa dia memukul anak anaknya tetapi yang pasti aku tidak akan pernah melakukannya ke anak anakku, mengingatkanku pada Draco."

"Bagaimana kabar dari keluarga Draco?"

"Setauku mereka masih mencarinya dan yang pasti kasusnya sama seperti Charlie setelah sampai bertahun tahun pasti akan dilupakan."

"Ngomong ngomong aku dengar anak anak James punya karir? Apa pekerjaan mereka."

"Pengusaha, penyanyi, dancer, actor dan mereka sekarang belajar menjadi detektif."

"Aku rasa mereka benar benar menghindari menjadi mafia."

"Ya aku rasa kau benar."

"Ah kita sudah sampai, tinggal menunggu Vincent, Luke dan Robert. Lebih baik kita langsung masuk saja ke dalam pesawat."

Sementara itu Vincent dan Robert masih bertengkar di tengah perjalanan sedangkan Luke sibuk dengan ponselnya.

"Goddammit Robert!"

"I said don't do that!" Balas Robert

"You know you are fucking freaking out!"

"Just calm down, Vincent."

"Yeah I'm telling James today I'm through." Ucap Robert

"While you're at it, be sure to tell me why?"

"Don't worry I will."

"Then why the fuck you didn't tell me before!! And I will bet you ten thousand dollars he laughs his ass off."

"I don't give a damn if he does and can you please put that fucking Glock 20 down!! You can shoot someone if you don't put your stupid gun Vincent!"

"Jeez... Luke what do you think about all this?"

"Well I don't even have an opinion." Ucap Luke

Vincent lalu menoleh ke kursi belakang dengan Glock 20 yang masih ditangannya, lalu berkata

"How can you even doesn't have an opinion? C'mon, Luke. Do you think GOD came down from heaven and stopped the fucking bullets?"

"Do you even believe in GOD Vincent?"

Dor!

Vincent langsung berbalik dan mengusap matanya yang terkena cipratan darah.

"What the fuck is happening!?!" Ucap Robert

"Holly shit Vincent!!! Are you fucking kidding me?! Look at this mothefuckin' blood everywhere!!" Ucap Luke

"Oh shit, I just accidentally shot one of the prisoner in the head." Kata Vincent

"Why the fuck did you do that?!?!" Ucap Robert

"I didn't mean to do it. I said it was an fucking accident Robert!"

"I've seen a lot of crazy-ass shit in my time-

"Chill out man I said it was an accident,okay? You hit a bump or something and the gun went off."

"The car is didn't motherfuckin' bump!!"

"Look I didn't mean to shoot this son of a bitch, the gun just went off, don't ask me how Robert!!"

"I told you before to put that your fuckin' gun down Vincent!!"

"I don't believe it, man." Ucap Vincent

"Well believe it now motherfucker!!! And thank you to make my 5 Million dollars car full of motherfuckin' blood!"

Vincent lalu membuang senjatanya kebelakang.

"Look at this mess! We're driving around on a city street in abroad of daylight! Are you fucking kidding me?!"

"I know, I know, I wasn't thinkin' about the splatter." Ucap Vincent

"Well you better be thinkin' about it now, motherfucker! We gotta get this car off the road. Cops tend to notice shit like you're driving a car drenched in fuckin' blood."

"Can we just take it to the safe place?"

"This is the Nevada, Vincent! We don't go to the safe place in Nevada!"

"Well don't look at me this is your fucking town Robert!"

"Shit!"

"You are an idiot Vincent. James will kill us!" Kata Luke

"Well fuck that Luke!! Ray and Tom will kill me too for wasting their fucking time!"

Robert langsung menelpon anak buahnya untuk membawakan mobil satu lagi dan 3 setel jas baru. Setelah berganti mobil dan jas mereka langsung melanjutkan menyusul Ray dan Tom.