Di keluarkan

"PUTRI AGRESIA,UDAH BERAPA KALI KAMU SAYA PERINGATKAN SUPAYA JANGAN MELANGGAR ATURAN SEKOLAH LAGI"

Suara yang menggelegar dan mengisi semua sudut ruangan.yang tertuju pada murid kelas 11 itu.tetapi murid itu hanya duduk dengan satu kaki di naikan.atau lebih tepatnya seperti seorang yang sedang nongkrong sambil di temani segelas kopi,padahal dirinya sedang berada di ruang yang sangat di takuti oleh seluruh murid.yap...benar dia sedang berada di ruang bk.

Guru itu sudah tidak tau harus bagaimana caranya agar murid di depannya ini mengerti dan tidak lagi melanggar aturan sekolah.dengan raut wajahnya yang kesal dia langsung menelpon orang tua murid itu.dan setelah selesai menghubungi orang tua murid guru itu memandang tepat pada murid yang sedang duduk dengan tidak sopan.atau bisa di bilang duduk dengan ala preman pasar.

Guru itu membuan napas kasar dan mengusap wajahnya dengan kasar

"putri ibu ga tau lagi harus gimana supaya kamu ngerti dan ga ngelanggar aturan sekolah ini lagi?"

muridnya yang dari tadi duduk dengan santainya sekarang mendongak dan menatap gurunya

"ibu mau tau?ibu ga usah urusin saya dan ga perlu ikut campur urusan saya,udah gitu aja simple kan?"

lagi dan lagi guru itu harus bersabar dengan sikap muridnya ini.

"putri kamu itu perempuan bisa engga kaya anak perempuan yang lain?yang peminim,gampang diatur dan ga ngelanggar aturan sekolah"

murid itu memutar bola matanya dan menatap gurunya dengan malas"idih saya jadi anak centil?sorry bu mending saya transgender aja dari pada harus jadi cabe cabean"

"Putri kamu itu pintar.tapi kamu terlalu nakal dan susah di atur jadi,ibu minta ibu harus keluarin kamu"

"Gue ga peduli ya.mau gue di di hukum kek atau di keluarin gue ga peduli"ucap murid itu dengan penuh penekanan di akhir.

"Kamu itu ga kasian apa sama orang tua kamu?ibu heran kenapa kamu jadi kaya gini?padahal waktu kelas 10 kamu ga kaya gini.dulu tuh kamu penurut,baik,dan suka ikut kegitan kegiatan sekolah.tapi kenapa sekarang kamu jadi bandel,pecicilan,susah diatur,dan kamu selalu jadi tukang onar sekarang"

"Itu bukan urusan lo.dan gue juga ga peduli walau gue mau di keluar atau engga.gue ga peduli,dan satu lagi ga usah sok tau ya jadi orang.jangan ngurusin hidup orang mulu,emang hidup lo udah bener hah"

Guru itu membuang napas lagi dan saat mau menasihati muridnya.tiba tiba pintu di ketuk.

"Masuk"teriaknya menyuruh untuk masuk.

Pintu terubuka dan meperliharkan seorang wanita karir dengan baju kantornya.tak lupa dengan wajah seperti orang merarasa bersalah dan khawatir.

"Aduh bu maaf...apa lagi yang anak saya lakukan bu?"

"Sebelumnya silakan duduk terlebih dahulu"wanita karir atau orang tua dari murid itu langsung duduk di samping anaknya yang sama sekali tidak menatap atau peduli dengan kehadirannya.

"Sebelumnya saya minta maaf bu.karna kami dari pihak sekolah tidak bisa memberikan telorasi lagi pada anak anda.karna anak anda sudah keterlaluan dan sering berulah.oleh karena itu putri agresia selaku anak anda dan siswa di sini,kami keluarkan dari sekolah"

"APA BU"orang tua dari siswa ituh tentu kaget karna anaknya di keluarkan.dan dia melirik kepada anaknya yang sama sekali tidak merasa bersalah sedikitpun kepada orang tuanya.dan yang di lirik hanya menaikan satu alisnya.wanita itu hanya menggeleng karena tingkah lagu anaknya itu.

"Anak ibu di keluarkan dari sekolah ini"jawab guru itu dengan santainya.

"Kalo beleh saya tau apa yang anak saya perbuat bu?sehingga kelakulannya tidak dapat di berikeringannan bu?"

"Anak anda bertengkar dengan teman sekelanya sampai teman sekelasnya itu mendapatkan memar memar dan anak anda juga mempermalukan teman sekelanya itu.dan itu adalah kesalahan yang sangat patal"jelas guru itu.

Wanita itu melotot kepada anaknya.seperti meminta penjelasan tadi anaknya tidak berkata apapun.anaknya hanya memutar bola mata nya.

"Bu saya mohon sama ibu tolong jangan keluarin anak saya bu.saya akan suruh anak saya minta maaf pada anak yang jadi korban dan saya juga akan bayar biaya berobatnya bu.asalkan anak saya tidak di keluarkan"wanita itu memohon kepada kepala sakolah dan sekaligus guru bk di sekolah itu.

"Maaf bu tidak bisa.anak ibu sudah saya beri kesempatan untuk tidak berulah lagi.tapi anak ibu terus berulah dan ini adalah kesalahan yang paling fatal bu.jadi anak ibu saya keluarkan"

Orang tua murid itu terus memohon memohon mohon kepada guru sekaligus kepala sekolah itu agr tidak di keluarkan di sekolah.tapi hasilnya nihil anaknya tetap di keluarkan.setelah lama memohon dan tidak membawakan hasil orang tua murid itu keluar tak lupa dengan anaknya yang mengikutinya di belakang.

(Murid tadi side)

Oke kenalin nama gue putri agresia.seperti yang kalian tau gue baru di keluarin dari sekolah gue.sebenernya sih bukan gue yang mulai duluan tapi si anjing duluan yang mulai.jadi bukan semuanya salah gue lah.dan dengan bodohnya guru guru dan kepala sekolah di sana percaya sama apa yang di omongin si anjing.padahal dia yang mulai duluan dan di sendiri yang ngehina gue ,ngata ngatain gue dan gue sih tadinya ga ngegubris sih tapi saat dia mulai bawa bawa keluarga gue.emosi gue langsung memuncak.tau apa dia tentang keluarga gue?sehingga dia bisa bicara apa aja tentang keluarga gue?dan di saat dia ngehina bubda gue,di saat itu juga gue pukul dia sampai babak belur bodo amat mau dia sampai mati juga.

(Putri side end)

"Udah bunda bilang jangan berulah lagi kamu ngerti ga sih"sambil nyetir mobilbilnya bundanya putri terus terusan nasihatin purti dengan sabarnya tapi sama sekali tidak di dengar oleh purti.purti hanya diam dan melihat ke keluar mobil.

"Bunda ga punya pilihan lain,kamu bunda sekolahkan di sekolahan berbasis islam.supaya kamu ga jadi pecicilan terus."

Putri yang tadinya bodo amat sama omelan bundanya dan enggan menatap bundanya itu.sekarang dia menatap bundanya dengan kedua mata di yang sudah membola.

"Bun puri ga mau kalo harus sekolah di sekolah ke gitu"

"Ga ada penolakan pokoknya kamu harus sekolah di sekolah yang berbasis islam"

"Tapi putri ga mau sekolah di sana bun"

"Ga ada tapi tapi an mending sekolah di sana atou bunda masukin kamu ke asrama"

Puri langsung membuang pandangannya dan mendengus kesal kepada bundanya"terselah lah"pasrahnya.

"Nah gitu dong"

Sampai di rumah bunda nya itu langsung pergi lagi.putri yang sudah terbiasa dengan hal ini langsung masuk rumah menuju kamarnya.

Bugh...

Putri menghempaskan tubuhnya kekarus empuknya dan memejamkan matanya.tanda iya lelah,lelah dengan hidupnya yang berubah.dan mengigat kata kata temannya tentunya.kata kata yang mampu membuat mentalnya merasa terguncang selama ini.tak lama dari itu ia langsung tertidur tanpa mengganti baju.toh dia sudah di keluarkan jadi untuk apa dia menggantinya?toh besok dia tidak akan sekolah lagi di situ.