"Itu bukan baju olahraga kamu.tapi yang ini"ustazah itu nunjuk ke celana tapi mirip rok udah gitu kegedean lagi.kan gue jadi kesel.
"Emm...ustazah jangan pake seragam itu ya?ribet pakenya.pake yang lain aja"bunda gue yang denger gue ngomong gitu langsung ketawa.tapi ustazah gue tau dia juga mau ketawa cuman di tahan.
Dia langsung megang kepala gue sambil ngusap ngusap dan gak lupa sama seyumnya"gak bisa sayang harus pake rok"
"Kalo gitu putri pake yang persi selututnya aja ya ustazah boleh ya?ya?"bunda gue ngakak jir
"Maklum ya bu.anak saya masih di jazam jahliah ya jadi gini ga tau cara etika berpakaian"gue di nistain lagi coba?kalo bukan bunda gue,gue udah ngumpet da dari tadi keneh.
Ustazah ngakngguk terus seyum"ga bisa sayang"
Gue yang kesel langsung nunduk dan nunggu semuanya selesai.udah gitu bunda pamit dan gue cuman gikutin doang.
Kita udah nyampe di parkiran. gue langsung aja ancang ancang mau masuk mobil,tapi pas mau buka pintu mobilnya susah kebuka.gue mikir dulu tuh?takutnya pintunya macet gitu.pas gue inget inget lagi ternyata mobiilnya masih di kunci.gue mau nyamperin bunda tapi males.lagian bunda gue juga lagi ngobrol sama ustazah yang tadi.dan alhasil gue duduk di depan atas mobil gitu?ngerti ga?ah ribet ngertiin aja elah.gue nunggu tuh sambil main game biasa.saking asiknya fue ga tau kalo semua orang merhatiin gue gitu.gue tetep main dengan santay.
"AH...ELAH AJING BANTUIN GUE DULU ATUH EY"
"IH...SIA MAH TEU BISA MAEN CICING"
"EH ANJING.NGAPA LU MALAH NEBAK GUE BAMBANG?"
"HAHAH...MATI KAU ANJING"
"EH...EHH..BANGSAT NGAPAIN LO MAIN DI BELAKANG?"
"HAHAHA MODAR SIA KU AING"
begitulah suara suara gue yang mengundang mereka buat jadiin gue di perhatiin.sampai akhiemrnya gue berhenti berkicau karna bunda gue langsung rebut i phone gue.
"EH...EH...BUN APA APA AN SIH ITU MO MENANG PADAHAL"bunda gue langsung melotot geng.dan gue langsung sadar kalo gue lagi jadi pusat perhatian semua yang ada di sana.gue langsung dong liatin mereka dengan tatapan maut gue.dan gue langsung balik liatin bunda gue.
"Kamu tuh ya.kalo lagi main game tuh suka ga inget tempat.malu maluin tau ga?"anjir gue di bilang malu maluin sama bunda gue untuk pertama kalinya.garis bawahi sama lo,lo pada malu malu in.nyelekit rasanya dan gue juga kesel banget sama bunda gueuntuk pertama kalinya gue udah ga bisa nahan amarah lagi ke bunda gue.
"APA BUNDA BILANG?MALU MALUIN?BUNDA BILANG PUTRI MALU MALUIN?"TERIAK GUE
"Bu-bukan gitu maks-"
"APA?MAKSUDNYA APA?BUNDA TAU GA?KEMAPA PUTRI KAYA GINI?INI SEMUA GARA GARA BUNDA SAMA PAPAH.YANG GA PERNAH MAU TAU TENTANG PUTRI.YANG GA PERNAH PEDULI TENTANG PUTRI.BUNDA SAMA PAPAH SELALU MIKIRIN KALIAN SENDIRI.LAKIAN SELALU KERJA SAMPAI GA PUNYA WAKTU BUAT PUTRI.DAN SAAT KALIAN PULANG DAN NYEMPATIN WAKTU BUAT KELUARGA KALIAN MALAH BERANTEM DAN BERAKHIR NINGGALIN PUTRI LAGI.APA KALIAN GA PERNAH MIKIRIN PUTRI?SEKALI AJA PIKIRIN PUTRI BUN JANGAN EGOIS.PUTRI MUAK.MUAK MASA SEMUA INI BUN"gue langsung ngerebut i phone gue secara kasar dan pergi ninggalin bunda yang keliatannya kaget karna gue ngukapin semua yang gue pendam ke bunda.dan gue juga ga dengerin bunda gue yang teriak teriak nyuruh gue buat berhenti.gue terus jalan tanpa arah.sampe gue liat ada taman yang keliatannya sepi.gue duduk di taman sambil ngeliatin langit.
(Authur side)
Putri duduk di bangku taman.taman yang sepi dan tenang.ia menatap langit yang cerah dan berdoa agar hari ini,jam ini,menit ini,detik ini supaya hujan.dan entah kebetulan atau apa langit yang cerah mulai menjadi mendung kemudia turun setetes demi setetes air hingga lama kelamaan air itu menjadi deras.putri terus menatap langit hingga akhirnya dia kalah dan menutup matanya.ai menangis.menangis karna tak sanggup menahannya lagi.sungguh jika ia di tanya apa ia muak dengan ke hidupannya?ya,pasti jawabannya iya.tapi karna satu orang ia bertahan.karna orang itu lah ia kuat.karna orang itu lah ia menutupi semua kesedihannya.ya benar hanya karna bundanya lah ia bertahan.tapi entah kenapa kata kata yang biasanya di sebutkan orang lain dan tak pernah membuat dia sakit itu malah menjadi sangat menyakitkan kekita bundanya sendirilah yang berbicara seperti itu padanya.kini hati putri seperti sedang teriris dan di remas pada saat yang bersamaan.sakit rasanya jika mendengar kata kata seperti tadi keluar dari mulut bundanya.padahal hampir setiap hari orang orang berbicara seperti itu.tapi kali ini sangat menyakitkan.putri menatap langit kembali.
"Kenapa?kenapa harus terjadi padaku?"
"Kenapa engkau selalu tidak pernah membiarkanku senang meski hanya sebentar saja kenapa?"
"Kenapa engkau membuat semuanya menjadi sangat mennyedihkan?"
"Kenapa engkau mengambil semua kesenangan ku?"
"Apa karena aku ini memang tidak berhak untuk bahagia"
"Apa karena aku memang pantas untuk menjadi orang yang menyedihkan"
"Apa aku ini memang pantas untuk dikasihani"
"Apa aku in-"kata kata putri terpotang atau lebih tepatnya curhatannya kepada semesta.
"Tidak,semua yang kamu pikirkan itu salah..."putri langsung mengalihkan atensinya kepada orang tersubut."bukan karena kamu tidak berhak bahagia atau karena kamu pastas untuk menydihkan dan di kasihani oleh orang lain.tapi karna allah tau kamu itu kuat dan berani maka dari itu,allah memberikan semua cobaannya kepada kamu.karna allah itu sayang dan percaya sama kamu.bukan karena dia benci ataupun semua yang di katakan orang orang di luar sana"putri yang merasa kesal dengan orang yang sedang berdiri tak jauh dari tempat duduknya itu langsung berdiri dan langsung meninggalkan taman tadi.tapi dia berhenti sejenak karna orang tadi berteriak.
"Lebih baik kamu minta maaf karna sudah membentak bunda kamu tadi,dia sangat sedih tadi"ucap orang itu sambil teriak.dan saat ucapanya selesai putri langsung melanjutkan jalannya lagi.ia berjalan menuju halte bis dan duduk menunggu bis.
Saat bis datang ia langsung naik dan duduk.orang orang yang memandangnya penuh tanya.dia terus menata ke depan dengan tatapan kosong nya.saat tiba di tujuan ai turun dan menuju ke rumahnya.
Saat sampai rumahnya ia langsung membuka pintu tanpa mengucapakan satu kata pun.dia di sambut langsung dengan pelukan dan kata kata dari bundanya yang sudah sangat jelas dari nadanya ia hawatir.tapi putri tetap tidak membalas ucapan bundanya seperti biasanya dan bahkan ia tidak membalas peluan bundanya.saat pelukan di lepas ia langsung naik ke atas menuju kamarnya dan langsung menjatuhkan tubuhnya pada kasur empuknya.dan tak lama setelah itu ia dia tertidur.
¤~""""""♡""""""~¤
Paginya putri sudah siap siap untuk berangkat.ada yang sedikit mengganjal di pikirannya.entahlah ia sedikit merasa bersalah karena kemarin ia membentak dan menyalahkan bundanya.sungguh dia kemarin tidak bermaksud untuk membentak bundanya.hanya saja ia sudah lelah dan muak karena semuanya dan kemarin adalah batasnya.dan sekarang ia berfikir untuk meminta maaf kepada bundanya.lantas ia turun dan langsung ke meja makan.berharap bundanya masih ada di sana.tapi itu hanya harapan karna bundanya tidak ada di sana dan ia yakin sudah berangkat ke kantor.ia berpikir kalo tidak sekarang ya nanti kalo nanti mereka bertemu.
"Eh..putri udah rapih.oh iya tadi kata ibu,ibu minta maaf karena ga bisa nganter putri je sekolah baru.soalnya ada kerjaan di kantor.katanya sih penting"jelas bibi neneng tukang bersih bersih rumah.putri yang mendengar itu hanya membuang napasnya.ya karna itu adalah hal yang biasa.yang di lakukan bundanya.berangkat sebelum putri bangun dan pulang malam saat putri sudah larut dalam mimpinya.
"Apa sangat penting ya? bi"lirihnya,bibi neneng menatap putri dengan tatapan sayunya membuat bi neneng sedih.pasalnya dari umur 5 tahun putri selalu sendiri,orang tuanya selalu beramtem jika ketemu,dan orang tuanya selalu bekerja tanpa memikirkan anaknya yang selalu kesepian,dan membutuhkan keduanya.papahnya hanya pulang 1 bulan sekali dan bundanya pulang setiap hati tapi tidak pernah ketemu dengan putri.
"Putri,mau berangkat ke sekolah kan?tapi kenapa kerudungnya tidak di pakai?bukannya sekolah kamu yang sekarang harus pake kerudung?"
"Ah..iya putri lupa..."sambil menggaruk kepalanya yang tidak sama sekali."emm...bi,apa bibi bisa bantu putri pakai kerudungnya?putri engga bisa pakainya heeh"lanjutnya
"Ah..bibi bisa sini bibi bantu pakai kan"putri memberikan kerudung nya kepada bibinya untuk memekaikannya"nah selesai..coba dari dulu pakai kerudung nya put.kamu labih cantik kalo pakai kerudung"
"Ah bi putri berangkat ya.nanti putri telpon bibi telpon ya kalo udah pulang"yap...mana ada sih seorang putri mau menuruti peraturan.buktinya ia tetap membawa i-phone nya.tak peduli kalo i-phone nya itu di ambil oleh pihak sekolah.toh itu di beli bukan dari uangnya ini.
"Okeh...bibi tunggu"
Putri langsung naik mobilnya dan berangkat sama pa supirnya.kenapa putri engga bawa sendiri mobilnya?kan dia bisa bawa sendiri?karna aturan sekolahnya gitu.dan kalau kalian tanya putri gerah engga pake baju sama hijabnya?pasti jawabannya ia.karna ini pertama kalinya dia pakai baju ala ala muslimah ke sekolah.dan menurutnya ribet.
Buktinya sekarang dia jalan sambil mengangkat roknya.pokonya ribet banget deh.sementara di karidor banyak yang ngeliatin ada yang muji karna cantiknya ada juga yang geleng geleng karna tingkahnya.tapi dia engga peduliin itu.dia jalan ke ruang kepala sekolah.sampai di sana ia tidak mengtuk dulu melainkan langsung membukanya.saat membukanya putri di kejutkan dengan.....