Part 9, Perjalan ke kota Kazel

Sudah tiga jam Yizreal mengendarai kudanya dengan cepat menuju kota Kazel

Walau begitu stamina dan kondisi tubuhnya masih segar bugar karena cincin yang di kenakannya di berikan pada Hana

"Huh... apa bisa aku minta lagi pada guru?"

Jadi Yizreal mencoba untuk menghubungi gurunya melewati poket, caranya dia membayangkan bola hitam yang di berikan gurunya dan benda itu seketika muncul di sebelahnya

Yizreal juga memanggil gurunya beberapa kali namun tidak ada respon, tapi setelah beberapa saat ada suara yag membalasnya

[Ha.. ada apa?]

"Maaf guru.. tapi ada anda masih ingat cincin yang terakhir dari guru berikan?"

[Oh.. cincin itu, memang kenapa?]

"Bisa aku memintanya lagi, cincin yang sebelumnya ku berikan pada seseorang"

"Aku tau itu bukan benda biasa dan pastinya sangat berharga, jadi mohon maaf, aku berjanji akan menjaganya"

[Jadi kenapa kau minta maaf?... sampah itu aku masih punya banyak, aku bahkan bisa membuatnya sambil melamun]

Tiba-tiba saja dari dalam bola itu keluar tangan yang membawa cincin perak, dengan cepat aku segera mengambilnya dan tangan itu kembali masuk

[Aku tak bilang itu berharga, tapi jika kau mau menjaganya sampai mati pun aku tak masalah, jadi jangan ganggu aku dalam waktu singkat kedepan... lagi pula belum ada sebulan kau sudah menghilangkan beberapa benda]

Mendengar itu Yizreal terdiam seketika, bagaimana gurunya tau kalau dirinya menghilangkan lebih dari satu benda

[Jika sesuatu yang mendesak hubungi aku tapi jangan di salah gunakan, aku mau 'olahraga' dengan Azusa] lalu bola hitam menghilang

'Eh.. 'olahraga', apa maksudnya?'

Mengesampingkan hal itu, Yizreal memakai cincin di tangannya dan merasa kalau ada beban yang dia angkat dan kembali melanjutkan perjalanan

Dalam perjalanannya Yizreal sempat berhenti beberapa kali untuk mengistirahatkan kuda yang dia tunggangi

Saat dalam pelatihan, Yizreal mampu terus bergerak tanpa henti selama seminggu penuh

Tak jarang saat melihat desa atau pedangang keliling, Yizreal membeli perbekalan, bahkan di desa terakhir dirinya sudah membeli perlengkapan berkemah dan peralatan masak

Yizreal tampak seperti pengelana muda yang pergi mencari tempat yang jauh entah di mana itu

Tentu saja perjalanan yang dia lalui juga tidak mudah, ada kalanya monster dan bandit menyerang, namun itu bukan masalah yang sebenarnya

Hujan yang datang mendadak dan tanpa sebab itulah yang menjadi masalahnya, dan saat Yizreal mencari tau itu adalah ulah seseorang yang sedang berlatih dengan sihir hujan

Memang benar kalau latihan itu bagus, tapi jangan sampai mengganggu orang lain, atau mungkin Yizreal sedang sial saja

Sekarang Yizreal berada di tempat makan desa terakhir yang paling dekat denga kota Kazel, menurut warga setempat, memerlukan 5 jam berkuda

Desa ini menjual daging kelinci panggang, harganya sendiri juga cukup murah, 7 perunggu untuk 5 tusuk daging

Yizreal juga berbincang-bincang dengan pedagang itu hanya sekedar mengakrabkan diri, dan hal itu membuahkan hasil, dirinya mendapat 2 tusuk daging panggang

"Hei nak.. apa kau akan ingin mendaftar di akademi Religos yang akan di buka minggu depan?"

"Itu benar... hal itu membuatku semakin bersemangat saja"

"Hahaha... aku suka anak muda yang bersemangat sepertimu"

"Tapi Nak... kau harus berhati-hati di sana, memang benar akademi itu bersifat netral, namun para bangsawan yang tak tau diri sering berbuat ulah, jadi kau harus berhati-hati"

"Terima kasih atas nasehatnya, lagi pula para bangsawan itu hanya bisa memikirkan diri mereka sendiri" balas Yizreal

Sang pedagang sepertinya setuju dengan pendapat Yizreal, namun tak lama ada beberapa kereta kuda yang melewati tempat mereka

Namun kereta kuda yang paling belakang berhenti tepat di toko penjual kelinci panggang ini

Dan keluar seorang kesatria dari dalam kereta untuk membeli daging kelinci ini

"Pak.. tolong 10 tusuk daging kelinci" ucap kesatria itu

Yizreal melihat kesatria itu dari atas hingga bawah dengan cermat, sementara kestaria yang di dilat Yizreal menyadari kalau dirinya sedang di lihat

"Apa kau seorang petualang anak muda?"

"Oh.. bukan, hanya seorang yang kebetulan beristirahat" balas Yizreal

"Jadi begitu... kau membawa pedang besar, apa itu tidak merepotkan mu"

"Maksudnya?"

"Pedang besar memang memiliki kekuatan yang sangat besar, namun pedang itu tentunya sangat berat dan mempengaruhi pergerakan... seharusnya kau paham, sebagai pengguna pedang" lalu menyentuh pedang di pinggangnya

"Saya memahaminya dengan baik, namun.... apa anda ingin mencobanya sekali?" provokasi Yizreal

Kesatria ini tentu saja paham apa maksud Yizreal, dirinya juga bukan seperti anak muda yang gegabah dan mudah di pancing emosinya

"Nak... jika di lihat umurmu mungkin 15 tahun... apa kau akan ikut mendaftar di akademi?"

"Tentu saja"

"Sebaiknya kau menyerah.... akademi Religos bukan untuk anak kecil yang suka membuat keributan, di tambah lagi ada beberapa bangsawan penting yang akan memasuki akademi itu"

Kali ini kesatria itu yang mencoba memprovokasi Yizreal, namun hal ini malah membaut Yizreal tersenyum

"Anda benar.... seharusnya saya menyerah saja" lalu berdiri dan membayar daging tusuk

"Dan seharusnya saya juga ikut bersama dengan orang-orang yang sudah mati sejak dulu" dan segera menaiki kudanya dan pergi

Sementara sang kesatria hanya bisa melihat punggung Yizreal yang semakin menjauh

"Kau benar nak.... hal itu juga berlaku pada diriku" dan membuat senyuman bangga melihat Yizreal

"Paman... sepertinya anda terlihat senang" ucap seseorang di dalam kereta

"Tidak apa-apa pangeran, hanya menemukan hal yang bagus saja"

Setelah itu turun dari kereta, seorang anak laki-laki dengan pakaian yang sangat mewah, dirinya mendengar kalau seseorang yang berpicara pada kesatria yang mengawalnya akan memasuki akademi

Jadi dirinya pasti akan bertemu cepat atau lambat

Sementara sang pedagang langsung berlutut di hadapan laki-laki itu, dan segera memberikan apa yang di pesan kesatria itu

"Terima kasih banyak" dan membawa daging tusuk ke dalam kereta

"Jadi berapa harganya?" tanya sang kesatria

"T-tidak perlu... saya memberikan secara percuma" balasnya

"Tak perlu sungkan, saya adalah pembeli dan anda penjual... jadi saya yang harus membayar"

Dan akhirnya sang pedagang menyerah dan menerima uang dari kesatria itu dan segera melanjutkan perjalanan

Sementara pedagang itu mengingat percakapan pemuda dan kestaria ini

"Sepertinya akan terjadi sesuatu yang besar tidak lama ini" ucapnya dan kembali mempersiapkan daging tusuk

Yizreal bejalan santai karena tujuannya sudah tidak jauh lagi, tapi tidak dengan otaknya

Saat di sana, apa dia perlu kuda?,lebih baik di jual atau di makan?

Namun kereta kuda yang tadi di temuinya sudah ada di belakangnya, dan sang kusir adalah kesatria yang di ajaknya bicara tadi

"Hei nak... apa kau ingin ikut bersama kami?" tawarnya

"Tidak, saya lebih suka menikmati perjalanan"

Saat akan membalas perkataan Yizreal, muncul kepala seorang wanita di belakang kusir untuk membisikkan sesuatu lalu kembali masuk

"Kalau begitu, apa kau tak keberatan kalau kami juga ikut menikmati perjalanan bersamamu?"

"Silahkan saja"

"Kalau begitu, naiklah kesini" dan di balas anggukkan oleh Yizreal

Kuda Yizreal di ikat bersama kuda kereta yang di naikinya dan duduk bersama sang kesatria

"Namaku Tian Vore, Kesatria Taring Serigala" dan mengulurkan tangannya

"Yizreal" lalu menjabat tangan kesatria itu

Pedang besar Yizreal di letakkan di sebalah kirinya, bukan takut akan di curi, namun merasa kurang sopan kalau pedangnya berada di tengah antara mereka

Lalu perjalanan meraka berlanjut, Yizreal dan tuan Tian saling mengobrol dan kadang sedikit bercanda

Dari berbincangan mereka, tidak sedikit pun Yizreal menyinggung siapa orang yang ada di dalam kereta

Sementara sang pangeran dan pelayan pribadinya juga bisa mendengar apa yang Tian dan Yizreal berbincangkan

Tak terasa kalau perjalanan mereka sudah hampir sampai ke kota Kazel, dan gerbang kota juga sudah terlihat

"Tuan Tian, bisakah anda menurunkan saya sebelum masuk kota?"

"Kenapa?" tanya Tian yang kebinggungan

"Saya bukan penduduk kota ini, dan saya mau ikut mengantri periksaan. Saya percaya kalau ada mengawal orang penting dan bisa langsung masuk tanpa pemeriksaan, saya tidak mau mengambil kesempatan itu"

Sementara Tian dan pangeran yang mendengarnya tertegun, entah apa orang yang bersama mereka hanya orang yang bodoh atau terlalu taat peraturan

"Memang benar, namun aku percaya kau bukan orang jahat, jadi ikutlah bersama kami"

Dan perdebatan kecil terjad dengan kekalahan Yizreal, walau merasa tidak enak

Tuan Tian juga meminta Yizreal untuk tinggal bersama dengan dirinya, dan hal ini di tolak secara langsung

Yizreal dengan sigap melompat dari kereta dan berteriak

"Terima kasih tumpangannya, dan silahkan ambil kuda itu sebagai balasan dari ku" dan lari di balik bangunan

Sementara Tian hanya tersenyum melihat tingkah Yizreal yang cukup menghibur, dan dengan segera pangeran yang dari tadi mendengar percakapan mereka

Yizreal yang berlari tak tau jalan akhirnya tersesat di pemukiman penduduk yang bisa di bilang kumuh

Banyak sampah berserakan bahkan ada orang-orang yang kusur kering di jalanan, mereka melihat Yizreal seperti binatang buas, namun hal itu tidak di hiraukan olehnya

Yizreal terus berjalan melewati lorong kumuh itu, sempat ada beberapa orang yang mencoba mencoper Yizreal namun bukan uang yang di dapat, melainkan hantaman kepalan tangan di kepala mereka dengan cukup kuat

Hingga akhirnya dia sampai ke jalan utama, dan hari juga sudah mulai malam

"Sebaiknya aku mencari penginapan atau pergi ke serikat petualang?" pikirnya

Di tengah lamunannya ada seseorang yang menarik bajunya

"Ada apa?" tanya Yizreal pada anak laki-laki kira-kira berusia 10 tahunan itu

Pakaiannya bisa di bilang bersih dan sederhana, seperti yang di kenakan penduduk desa Nukus

"Apa kakak butuh penginapan?" tanya anak itu

"Oh... itu benar, jadi bisa kau tunjukkan jalannya?" tanya Yizreal balik dan di balas anggukkan oleh anak itu

Yizreal di bawa oleh anak di cukup jauh, jika Yizreal masuk digerbang selatan, dia di bawa ke sebelah barat, melati pemukiman kumuh itu, namun lewat jalan besar dan ramai orang

Yizreal juga menyempatkan membeli beberapa cemilan, dan tentu saja dia membaginya dengan anak kecil itu

Hingga sampai di tempat dengan logo bintang di atas pintunya, dan segera saja Yizreal dan anak itu segera memasukinya

Criingg..

"Selamat datang di 'Star inn', tempat menginap murah dan nyaman"