Sekarang sudah jam lima lebih, Avariella sudah selesai dengan kegiatan paduan suaranya. Begitupula dengan Jayden, pasti dia sudah selesai dengan urusan basketnya.
Ava pergi ke lapangan untuk mengecek anak basket, dan ternyata nihil. Disana tidak ada satupun anak basket baahkan alat - alat untuk latihanpun sudah tidak berhamburan lagi di lapangan sekolah. Ava memutuskan untuk kembali ke lobby dan menunggu Jayden.
Sekarang jam setengah enam dan hujan mulai turun. Ava masih saja setia menunggu Jayden untuk datang menjemputnya. Ava sudah mengirim pesan bahkan meneleponnya beberapa kali. Ava juga sudah menghubungi keluarganya namun tidak ada yang mengangkat panggilan darinya. Bahkann sialnya baterai ponsel Ava sudah habis.
Karena terpaksa akhirnya Ava pulang kerumah sendiri sambil mandi hujan. Untungnya Ava membawa hoodie jadi ia tak terlalu kedinginan saat di perjalanan pulang.
.
.
.
Sampai di rumah, tubuh Ava ambruk dan membuat orang tuanya panik. Karena anaknya baru sampai rumah jam delapan dengan keadaan basah dan wajah yang pucat. Dengan segera kedua orang tua Ava pergi kedokter untuk memeriksa keadaan anak perempuan satu - satunya itu.
Ava terbangun di ruangan serba putih dengan tangannya yang diinfus. Melihat anaknya sudah siuman, Mama Ava langsung menghampirinya dan memberikan Ava minum.
" Kamu tuh kenapa sih kalo di suruh makan ga mau, jadi sakit ginikan " Omel Vella mamanya Ava,
" Iya maaf Maa, "
Setelah itu Ava disuruh Mamanya untuk makan dan beristirahat. Mungkin selama beberapa hari dia akan berada di rumah sakit karena keadaan tubuhnya yang sangat drop itu.
.
.
.
Hari ini Bella, Jennie dan Aalisha memutuskan untuk menjenguk Ava, bersamaan pula dengan gebetan mereka Rey, Nath dan Bara. Kenapa tidak ada Jayden? Ava melarang mereka untuk memberitahu Jayden bahwa Ava sedang dirawat di rumah sakit.
" Avaa !! " teriak Aalisha, Jennie dan Bella bersamaan lalu memeluk Ava yang berada di atas ranjang
" Lo peluk gue !? Fix lo cinta sama gue !! Lo kangen beratkan sama gue fix lo cinta mat- akhhh " sebelum Ava menyelesaikan ucapannya Bara melempar botol bekas yang bermuka Jaehyun ke arah Ava
" Sakit gob- AAAAA JAEHYUNNNN " teriak Ava ngefangirl-in botol yang di peganggnya itu.
" Kok Jay mau sih ama modelan kek gini, " bisik Bara ke Rey dan Nath
" Lo gibahin guekan bangsat ! Denger gue nih pea ! " ucap Ava tiba - tiba yang membuat Bara hanya bisa nyengir kuda doang.
Karena gabut dan ga tau mau ngapain akhirnya mereka memutuskan untuk numpang nonton di ruangan Ava. Mumpung di rumah sakit mahal + kamar VVIP pasti kualitasnya ga main - main. Mereka semua sepakat untuk nonton film peninsula.
" Sianying nonton jombi gue sendiri, entar gue meluk sapa bgst " ucap Ava karena melihat teman - temannya sudah siap duduk di sebelah gebetan masing - masing
" Peluk gue "
Semua orang melihat ke arah pintu dan ternyata itu Jayden yang dateng bawa gitar yang ada di kamar Ava. Ava yang masih setengah bete sama si Jayden akhirnya membuang muka dan melanjutkan acara menonton peninsula itu.
.
.
.
Hari sudah malam dan teman - teman Ava juga sudah pulang, tinggal hanya Jayden yang masih setia nemenin Ava di rumah sakit sambil bercanda - bercanda ringan. Entah kenapa tiba - tiba mereka bisa akrab lagi padahal pada saat nonton bersebelahan tadi mereka sempet canggung.
" Kok lo ga pulang Jay ? " tanya Ava karena jam sudah menandakan pukul setengah sebelas lewat
" Keluarga lo ga bisa jagain lo karena nenek lo sakit, jadi mama suruh gue nungguin lo disini, " jelas Jayden ke Ava
" Ga mungkin mereka semua pergi, pasti si Aviel ga ikutkan " kata Ava
" Iya sih, si viel maen ke rumah riel " jawab Jayden
" Emang kenapa sih ga suka banget keknya kalo gue disini " sambung Jayden sambil menaikkan satu alisnya
" Ish bu-bukan gt au ah " Ava langsung menarik selumutnya sampai ke atas kepala dan berusaha untuk tidur, sementara Jayden berusaha menyesuaikan posisi yang pas karena dia harus tidur di sofa.
.
Jam 12 malam tiba - tiba Ava terbangun dengan keringat bercucuran di sekujur wajahnya. Jayden yang peka akan suara akhirnya ikut terbangun dan menyalakan lampu untuk melihat keadaan Ava.
" Vaa?? Lo ga papa ?? " tanya Jayden sambil mendekat ke arah Ava, Jayden yang melihat keringat yang bercucuran itu langsung mengambil tissu dan mengelap keringat Ava
" Udah gapapa Vaa, ada gue disini " kata Jayden berusaha menenangkan Ava sambil memeluknya dan mengusap surainya lembut
" Ta-api "
" Udahh tidur lagi ayo " ajak Jayden yang di jawab gelengan oleh Ava,
" Mau dinyanyiin ? " tanya Jayden dan Ava hanya menjawabnya dengan anggukkan.
Jayden mulai mengambil gitar Ava yang dia bawa tadi sore dan mulai memetik senarnya hingga membuat suara alunan musik yang indah di telinga Ava,
" That Arizona sky burnin' in your eyes "
" You look at me and, babe, I wanna catch on fire "
" It's buried in my soul like California gold "
" You found the light in me that I couldn't find "
Jayden menarik napas dan mulai memetik gitarnya lagi,
" So when I'm all choked up "
" But I can't find the words "
" Every time we say goodbye "
Sambil sesekali melirik Ava, Jayden tetap benyayi dan memetik gitarnya dengan indah hingga membuat kantuk menyerang Ava,
" Baby, it hurts "
" When the sun goes down "
" And the band won't play "
" I'll always remember us this way "
Setelah melihat Ava tertidur, Jayden mengembalikan gitar ketempatnya dan mengelus surai Ava lembut lalu mengecup kening Ava sekilas.
" Good Night Boo, Love u "
Jaydenpun menyusul Ava ke alam mimpinya . . .