" Lo beneran ga ikut Jay? " tanya Bara yang sedang bersiap - siap untuk pergi bersama yang lain
Sejak kejadian kemaren, Jayden menjaga jarak dengan Avariella. Bahkan ketika diajak nongkrong dengan yang lainnya, ia menolak dengan banyak alasa. Padahal alasannya tak ingin ikut berkumpul hanya karena ada Avariella disana.
" Ga deh, Bunda ngajak gue buat beli persediaan rumah soalnya " jawab Jayden sambil memainkan ponselnya
" Yaudah kalo gitu hati - hati lo ! " balas Nathan dan akhirnya mereka meninggalkan Jayden sendirian di dalam Basecamp
.
.
.
" Loh Jayden ga ikut? " tanya Aalisha saat melihat Rey, Nathan, dan Bara yang masuk ke dalam cafe
" Ga tau ga mau katanya " balas Nathan
" Pasti karna ada guekan? Tuhkan tadi gue bilang apa mending gue ga usah ikut ! " celetuk Avariella
" Engga kok Va, kata Jayden dia mau nganter Bundanya belanja " kata Bara memberikan penjelasan
" Bunda? Bunda Ester? Seinget gue dia pergi deh bareng ibu - ibu komplek, soalnya mama gue izin juga ke bokap kalo mau pergi acara komplek " balas Bella
" Gue duluan aja ya, permisi " kata Avariella lalu pergi meninggalkan cafe itu entah kemana.
.
" Kok bisa sih mereka sampe musuhan? " tanya Aalisha
" Katanya si Jayden, Ava ngebully Danzelia " balas Rey
" Ga mungkin anj— angsa ! Avariella ga mungkin mau ngebully Danzelia. Buang - buang tenaga aja kalo kata dia mah " ucap Jennie
" Bener juga sih, soalnya waktu gue mau ladenin cabe di komplek dia juga bilang kek gitu " timpal Bella
" Tapi ya pas kemaren gue ke UKS luka di tubuh Danzelia banyak gt trus rambutnya acak - acakkan " kata Bara yang sedari tadi hanya diam menyimak obrolan teman - temannya itu
" Eh iya ya? tapi gue yang nemenin Avariella dari pas kejadian di taman. Gue ga ngeliat dia ada luka sama sekali. Padahal kalo dia ngebully pasti ada luka akibat perlawanan Danzelia atau tangannya yang merah akibat nampar Danzelia. tapi ini bersih semua " ucap Jennie mencurahkan pemikirannya tentang masalah Danzelia dan Avariella
" Susah banget sih kalian, kan ada CCTV taman " celetuk Rey tiba - tiba membuat mereka semua menoleh ke arahnya
" Kenapa ga bilang dari tadi kampret " kesal Bella
" Ya kaliannya aja yang mikir sok - sok detektif gitu " sambung Rey santai sambil meminum kopi pesanannya
" Yaudah tunggu apa lagi, ayo ke sekolah " ajak Nathan yang sudah mengambil ancang - ancang untuk berdiri,
" Tapi kita ga bisa ke sekolah soalnya hari ini ada pemeriksaan, " ucap Aalisha karena teringat dengan surat edaran yang membuat mereka harus libur hari ini.
" Ya terus gimana dongg " kata Nathan frustasi
" ohh minta sama paman lo aja Rey, paman lokan kepala sekolah disitu " usul Bara
" Ga akan ada, Danzelia itu licik. Dia jalan sama om gue kemaren dan you knowlah om gue kek gimana, " jelas Reynand
" Ya mau gimana lagi, kita harus gimana? " tanya Aalisha
" Tunggu aja dulu Danzelia mau ngapain lagi, nanti baru deh kita bertindak " kata Reynand yang disetujui dengan anggukan dari teman - temannya yang lain.
.
" Ngapain disini sendiri ? " tanya Vernon
" Eh kak? kok ada disini? " tanya Avariella balik
" Aku abis muter - muter pake sepeda, eh ketemu kamu disini, yaudah aku samperin, " kata Vernon lalu duduk di bangku sebelah Avariella
" Mikirin Jayden ya? " tanya Vernon
" Kok ta— engga sotoy banget " ucap Avariella membuat Vernon gemas karna tingkahnya
" Gapapa kali jujur aja, btw mau es krim? " kata Vernon menawarkan Avariella
" MAUU !! " jawab Avariella dengan semangat
" Yaudah kalo gitu ayo kita ke in*omart aku boncengin "
.
.
.
" Thx ya kak udah di traktirin sama di anter pulang " kata Avariella ketika mereka sudah sampai di depan rumah Ava
" Iya sama - sama, besok bisa jalan ga? " tanya Vernon
" Ya bisalah kak, emang kakak kira aku lumpuh? " gurau Avariella
" Idih garing amat lawakkan lu, maksud gue jalan sama gue mau ga? " tanya Vernon
" Boleh deh, tapi traktir boba dan kawan - kawan ya ! " seru Avariella
" Pasti dong !! " balas Vernon
" Yaudah kak Ava masuk duluan, kakak hati - hati "
" Iya kakak duluan byee !! " setelah berpamitan Vernon langsung menancapkan gasnya pergi dari perkarangan rumah Avariella. Sementara itu Ava memutuskan untuk masuk dan berisirahat.