" Astagah Vaa tangan kamu kenapa?! " tanya Mama Vella saat melihat tangan kanan anaknya dililit dengan kain putih
" Itu tadi kena air panas ga sengaja " bohong Ava sambil tersenyum ke arah Mamanya itu
" Heh, Mama ini mamanya kamu ya ! " ucap Mama Vella
" Iyakan mama emang mamanya Ava, masa mama, mamanya jungkook aneh deh " balas Avariella
" Bukan gt maksud mama dodol goreng " kata Mama Vella sambil menyentil dahi anaknya
" Mama tau kalo kamu bohong, ini pasti kena cairan kimiakan? ayo kita kedokter sekarang ! " lanjutnya lalu menarik Avariella keluar rumah untuk pergi ke Rumah Sakit.
.
.
.
" Kok bisa sampe kayak gini sih? Kan kamu anak IPS kok mainnya cairan kimia " kata Mama Vella ketika mereka telah sampai di Rumah Sakit dan sedang menunggu giliran untuk masuk ke ruangan dokter
" lagian kok mama bisa tau aku kena cairan kimia? " tanya Avariella
" Tadi Bryan sama Aviel telpon mama, terus bilang kamu kena cairan kimia " jawab Mama Vella santai
" Terus kenapa ga nyamperin Ava ke sekolah? " tanya Avariella lagi
" Kan kamu tadi pulang bareng Aviel, kalo mama kesana ngabisin bensin atuh, " balas Vella
" Yallah pelit banget sama anak ma, " ucap Avariella
" Buk– "
" Ny. Avariella silahkan masuk " panggil suster rumah sakit itu membuat Vella tidak dapat menyelesaikan perkataannya
" Iya sus " balas Mama Vella lalu membawa Avariella masuk ke dalam ruang pemeriksaan
.
.
.
" Lu mau apaan sih Zi ?! " geram Jayden saat mendapati adik sepupunya itu, Ziona berada di balkon kamarnya sambil mengeluarkan senyum sinisnya
" Kan gue udah bilang kalo lo ga mau bantuin gue, Avariella bakal celaka ! " balas Ziona
" Gue ga peduli sama apa yang bakal lu lakuin sama Avariella ! Tapi jangan pernah sekali - sekali lu bawa Danzelia ikut dalam permainan lo itu ! " bentak Jayden
" Ga peduli sama Avariella? lo serius? kita liat aja nanti " ucap Ziona
" Gue duluan, Byee abang " sambungnya lalu berjalan keluar dari kamar Jayden
" Arkhh bego banget !! " geram Jayden
.
.
.
" Kamu seriusan mau sekolah? " tanya Mama Vella
" Yaiya, kan aku mau ngejar nilai minggu depan udah kenaikan kelas ma, " balas Avariella yang masih berusaha memasang sepatunya dengan satu tangan
" Yaudah, obatnya jangan lupa diminum. Kalo ada apa - apa langsung telpon mama loh ! " tegas Vella
" Iya mama sayang, udah Ava berangkat dulu sama abang, byeee " pamit Avariella lalu masuk ke dalam mobil yang didalamnya sudah ada supir pribadi keluarga Addison dan Aviel.
.
" Gue anterin ke kelas? " tawar Aviel
" Gausahlah, kan tangan gue yang sakit bukan kaki " tolak Avariella dan langsung berjalan mendahului Aviel yang berada di belakangnya
. . .
" Hai Vaa !! " sapa Bryan
" Hai Bryy, kalo mau contekkan tuh di tas " balas Avariella
" Ga dong, gue udh nyelesaiin tugas gue semalem " kata Bryan
" Tumben, kesambet apaan lo? " tanya Avariella
" Cintamu eak " gosa Bryan ke Avariella
" YALLAH MENJIJIQAN " celetuk Jennien yang entah sejak berapa lama sudah berada di belakang Bryan
" Awas lo gue mau duduk " usir Jennie sehingga Bryan harus kembali ke habitatnya di bangku belakang
" Tangan lu udh gapapa? " tanya Jennie sambil melihat ke arah tangan Avariella yang masih di perban
" Katanya sih cukup parah, tapi udh gapapa sih menurut gue " balas Avariella santai dan malah menulisi perban di tangan kanannya
" Mau ikutan juga " timpal Jennie lalu ikut - ikutan menulis di tangan Avariella yang di perban.
" Btw kemaren lu ngapain Jayden? Kok bengkak pipinya? " tanya Avariella
" Gue tonjok bolak balik " balas Jennie santai
" Kamu ini berdosa banget, gue tau lu sabuk item sedangkan gue msh sabuk kuning, tapi jangan gt juga Jen " ucap Avariella
" Shttt udah lu diem aja, gue udh benci banget sama dia soalnya " kata Jennie
" iyain aja aq tuh " balas Avariella
" Ava ! " panggil Ziona lalu berjalan mendekati meja Avariella
" Tangan lo gapapa? " tanya Ziona
" Iya gapapa kok, kemaren lo kemana? " tanya Avariella balik karena selepas Ziona yang berpamitan untuk membereskan bagian belakang, ia tak kunjung keluar dari sana padahal situasi di ruang tengah lab sedang berisik
" Oh itu gue masih dibelakang kok, cuman gegara pake earphone jadi ga kedengeran keberisikkan kalian " jawab Ziona
" Loh? kok tau kalo kemaren kita berisik? kan kata lu tadi lu ga denger gegara pake earphone " tanya Jennie karena bingung dengan perkataan Ziona yang sangat mengganjal di otaknya
" Ma-maksud gue tuh, kemaren gue diceritain gitu sama orang pas gue baru keluar dari lab. Mangkanya gue bisa tau kalo si Avariella kena luka bakar di tangannya " balas Ziona berusaha meyakinkan Jennie. Namun apadaya, Jennie yang selalu teliti dalam segalahal pasti tidak akan mempercayai Ziona sebelum ia tau kebenaran dari apa yang Ziona ucapkan.
" Ohh gitu, balik sono lu ke bangku lu, 2 menit lagi bell " ucap Jennie
" Yaudah gue ke sana dulu ya, " pamit Ziona lalu meninggalkan Avariella dan Jennie
" Gerak - gerik dia aneh ga sih va? " tanya Jennie sesaat setelah Ziona pergi dari hadapan mereka
" Udah diemin aja, pura - pura ga tau, " balas Avariella dan akhirnya mereka berdua memilih untuk fokus dengan guru sastra tampan mereka, Pak Agus.