#27

" Astagah Vaa tangan kamu kenapa?! " tanya Mama Vella saat melihat tangan kanan anaknya dililit dengan kain putih

" Itu tadi kena air panas ga sengaja " bohong Ava sambil tersenyum ke arah Mamanya itu

" Heh, Mama ini mamanya kamu ya ! " ucap Mama Vella

" Iyakan mama emang mamanya Ava, masa mama, mamanya jungkook aneh deh " balas Avariella

" Bukan gt maksud mama dodol goreng " kata Mama Vella sambil menyentil dahi anaknya

" Mama tau kalo kamu bohong, ini pasti kena cairan kimiakan? ayo kita kedokter sekarang ! " lanjutnya lalu menarik Avariella keluar rumah untuk pergi ke Rumah Sakit.

.

.

.

" Kok bisa sampe kayak gini sih? Kan kamu anak IPS kok mainnya cairan kimia " kata Mama Vella ketika mereka telah sampai di Rumah Sakit dan sedang menunggu giliran untuk masuk ke ruangan dokter

" lagian kok mama bisa tau aku kena cairan kimia? " tanya Avariella

" Tadi Bryan sama Aviel telpon mama, terus bilang kamu kena cairan kimia " jawab Mama Vella santai

" Terus kenapa ga nyamperin Ava ke sekolah? " tanya Avariella lagi

" Kan kamu tadi pulang bareng Aviel, kalo mama kesana ngabisin bensin atuh, " balas Vella

" Yallah pelit banget sama anak ma, " ucap Avariella

" Buk– "

" Ny. Avariella silahkan masuk " panggil suster rumah sakit itu membuat Vella tidak dapat menyelesaikan perkataannya

" Iya sus " balas Mama Vella lalu membawa Avariella masuk ke dalam ruang pemeriksaan

.

.

.

" Lu mau apaan sih Zi ?! " geram Jayden saat mendapati adik sepupunya itu, Ziona berada di balkon kamarnya sambil mengeluarkan senyum sinisnya

" Kan gue udah bilang kalo lo ga mau bantuin gue, Avariella bakal celaka ! " balas Ziona

" Gue ga peduli sama apa yang bakal lu lakuin sama Avariella ! Tapi jangan pernah sekali - sekali lu bawa Danzelia ikut dalam permainan lo itu ! " bentak Jayden

" Ga peduli sama Avariella? lo serius? kita liat aja nanti " ucap Ziona

" Gue duluan, Byee abang " sambungnya lalu berjalan keluar dari kamar Jayden

" Arkhh bego banget !! " geram Jayden

.

.

.

" Kamu seriusan mau sekolah? " tanya Mama Vella

" Yaiya, kan aku mau ngejar nilai minggu depan udah kenaikan kelas ma, " balas Avariella yang masih berusaha memasang sepatunya dengan satu tangan

" Yaudah, obatnya jangan lupa diminum. Kalo ada apa - apa langsung telpon mama loh ! " tegas Vella

" Iya mama sayang, udah Ava berangkat dulu sama abang, byeee " pamit Avariella lalu masuk ke dalam mobil yang didalamnya sudah ada supir pribadi keluarga Addison dan Aviel.

.

" Gue anterin ke kelas? " tawar Aviel

" Gausahlah, kan tangan gue yang sakit bukan kaki " tolak Avariella dan langsung berjalan mendahului Aviel yang berada di belakangnya

. . .

" Hai Vaa !! " sapa Bryan

" Hai Bryy, kalo mau contekkan tuh di tas " balas Avariella

" Ga dong, gue udh nyelesaiin tugas gue semalem " kata Bryan

" Tumben, kesambet apaan lo? " tanya Avariella

" Cintamu eak " gosa Bryan ke Avariella

" YALLAH MENJIJIQAN " celetuk Jennien yang entah sejak berapa lama sudah berada di belakang Bryan

" Awas lo gue mau duduk " usir Jennie sehingga Bryan harus kembali ke habitatnya di bangku belakang

" Tangan lu udh gapapa? " tanya Jennie sambil melihat ke arah tangan Avariella yang masih di perban

" Katanya sih cukup parah, tapi udh gapapa sih menurut gue " balas Avariella santai dan malah menulisi perban di tangan kanannya

" Mau ikutan juga " timpal Jennie lalu ikut - ikutan menulis di tangan Avariella yang di perban.

" Btw kemaren lu ngapain Jayden? Kok bengkak pipinya? " tanya Avariella

" Gue tonjok bolak balik " balas Jennie santai

" Kamu ini berdosa banget, gue tau lu sabuk item sedangkan gue msh sabuk kuning, tapi jangan gt juga Jen " ucap Avariella

" Shttt udah lu diem aja, gue udh benci banget sama dia soalnya " kata Jennie

" iyain aja aq tuh " balas Avariella

" Ava ! " panggil Ziona lalu berjalan mendekati meja Avariella

" Tangan lo gapapa? " tanya Ziona

" Iya gapapa kok, kemaren lo kemana? " tanya Avariella balik karena selepas Ziona yang berpamitan untuk membereskan bagian belakang, ia tak kunjung keluar dari sana padahal situasi di ruang tengah lab sedang berisik

" Oh itu gue masih dibelakang kok, cuman gegara pake earphone jadi ga kedengeran keberisikkan kalian " jawab Ziona

" Loh? kok tau kalo kemaren kita berisik? kan kata lu tadi lu ga denger gegara pake earphone " tanya Jennie karena bingung dengan perkataan Ziona yang sangat mengganjal di otaknya

" Ma-maksud gue tuh, kemaren gue diceritain gitu sama orang pas gue baru keluar dari lab. Mangkanya gue bisa tau kalo si Avariella kena luka bakar di tangannya " balas Ziona berusaha meyakinkan Jennie. Namun apadaya, Jennie yang selalu teliti dalam segalahal pasti tidak akan mempercayai Ziona sebelum ia tau kebenaran dari apa yang Ziona ucapkan.

" Ohh gitu, balik sono lu ke bangku lu, 2 menit lagi bell " ucap Jennie

" Yaudah gue ke sana dulu ya, " pamit Ziona lalu meninggalkan Avariella dan Jennie

" Gerak - gerik dia aneh ga sih va? " tanya Jennie sesaat setelah Ziona pergi dari hadapan mereka

" Udah diemin aja, pura - pura ga tau, " balas Avariella dan akhirnya mereka berdua memilih untuk fokus dengan guru sastra tampan mereka, Pak Agus.