#33

Sudah hampir seminggu mereka berada di Raja Ampat. Mereka yang selama beberapa hari hanya tetap menetap di Villa tanpa pergi kemanapun akhirnya merasa bosan dan mulai merencanakan untuk melakukan suatu kegiatan yang dapat mengatasi bosan mereka.

" Sumpah jauh - jauh gue dari Jakarta ke Raja Ampat dan kerjaan gue disini rebahan doang bareng kalian di Villa, " kata Avariella yang sedang tiduran di paha Aviel sambil memainkan ponselnya.

" KWKWKWKW aneh juga kita ya, " balas Jennie

" Bentar deh gue cari di internet, " kata Nathan yang mulai membuka google untuk mencari tempat - tempat yang dapat mereka kunjungi untuk mengurangi rasa bosan mereka.

" Ini aja nih, kita ngedaki keknya bagus deh pemandangan dari atas sana, " ucap Bara lalu menunjukkan ponselnya ke arah teman - temannya yang lain

" Bagus banget bisa jadi poto instagram yang estetik tuh, " balas Avariella

" Yaudah yuk berangkat mumpung masih jam setengah lapan, " kata Reynand yang bergegas pergi ke kamar untuk membawa perlengkapan sewaktu mendaki nanti.

" Gue siapin makan siang dulu deh, kalian siap - siap sana, " sambung Jennie sambil mengajak Avariella untuk membantunya di dapur

" Gue ke kamar dulu, jam 9 kita kumpul disini lagi, " titah Aviel dan pergi memasukki kamarnya

.

.

.

" Udah semuakan? " tanya Aviel yang berada di kursi sebelah pemandu wisatanya

" Udah kok, makanan udah, perlengkapan P3K udah, makanan - minuman udah, " balas Nathan sambil mengecek segala peralatan yang akan mereka butuhkan nanti.

" Udah semua bang, " sambung Nathan

" Oke ayok pak jalan, " kata Aviel ke pemandu wisata yang berada di sebelahnya

Setelah setengah jam perjalanan tiba - tiba saja Jayden teringat akan sesuatu yang sepertinya ia tinggalkan di Villa tadi. Tapi Jayden masih belum tau pasti apa yang telah ia tinggalkan di Villa.

" Guys, " ucap Jayden tiba - tiba

" Apaan? " balas mereka serentak

" Keknya ada yang kurang deh, kok kita cuman ber 9 ? " tanya Jayden saat mengihitung teman - temannya

" Lah iya, tuh kursi sebelakang sisa satu, " balas Aviel yang melihat ke arah belakang lewat kaca yang ada di bangku depan

" Danzelia begok ! Ketinggalan dia ! " pekik Avariella

" Eh iya wanita ular ga kebawa anjr ama kita, " celetuk Bara

" Bisa - bisanya njr, yaudahlah gapapa, bagus jdi ga ada yang ganggu, " sahut Jennie dan kembali mencari posisi yang nyaman untuk tertidur kembali

" Parah sih gue berharap Villa kita ga gosong kayak makanan dia waktu itu, " guman Aalisha membuat mereka semua tertawa mengingat makanan hari pertama mereka saat sampai di Villa

" Semoga aja, " balas yang lainnya.

.

.

Setelah menempuh kurang lebih satu jam akhirnya mereka sampai ke bukit yang akan mereka daki bersama dengan pemandu wisata mereka.

" Eh buset kita ngedaki yang itu tuh? " tanya Nathan ketika melihat bukit tinggi yang ada di depan matanya

" Iya kita bakal ngedaki bukit yang itu, tapi tenang, jerih payah kita waktu naik ke sana bakal dibales sama keindahannya kok, " kata pemandu wisata itu sambil membantu Aviel menurunkan barang - barang yang akan mereka bawa ke atas sana.

" Semuanya udh bawa perlengkapan masing - masingkan? Ayo kita ngedaki, " kata pemandu wisata itu dan berjalan duluan bersama Aviel, sedangkan yang lainnya masih berusaha mengumpulkan niat untuk mampu berjalan hingga atas sana.

" Ayok Jay lo ga ikut? " ajak Avariella ketika melihat Jayden masih diam dibelakang sedangkan yang lainnya sudah mulai mendaki mengikuti pemandunya di depan

" Iya sebentar, " ucap Jayden yang masih sibuk mengikat tali sepatunya

" Udah ayok, " sambungnya lalu berjalan menghampiri Avariella dan menggandengnya, setelahnya mereka berdua mulai berlari untuk mengejar rombongan mereka yang sudah jauh di depan.

.

" Gilak capek banget gue, " keluh Bella sambil berusaha mengatur napasnya yang tak beraturan,

" Nih minum dulu, entar lu bengek, ogah gue gendong lo sampe atas, " ucap Nathan lalu memberikan botol minumnya ke arah Bella. Dengan sennag hati Bella langsung mengambil itu dan meneguknya.

" Masih jauh pak? " tanya Reynand setelah ia menyelesaikan acara minumnya

" Ini masih setengah jalan, ayo dikit lagi sampe, " kata Pemandu wisatanya dan mulai mendaki lagi.

" Gila betis gue apa kabar, " kata Aalisha lalu melanjutkan perjalanannya dibantu oleh Reynand di sebelahnya,

" Hati - hati ya, areanya lumayan licin tolong dibantu temannya, " titah pemandu wisata yang berjalan di depan mereka

" Kodok lompat, " latah Avariella ketika dirinya ingin tergelincir untuk saja tangannya langsung di tarik oleh Jayden sehingga ia tidak terjatuh ke bawah

" Lo tuh udah tau pemandunya bilang hati - hati, malah bercanda mulu, " omel Jayden setelah berhasil membantu Avariella

" Yaudah iya maaf, " kata Avariella dan kembali menggunakan earphonennya karena malas mendengar ocehan dari laki - laki di sebelahnya

" Lo tuh ya, lagi diomelin malah ga di dengerin ! " kesal Jayden yang langsung menjitak kening Avariella.

" Sakit gembel, Udah ah gue mau nanjak lagi, " balas Avariella lalu mendaki duluan menginggalkan Jayden sendirian di belakang.

" Woey Va !! Tunggu !! " teriak Jayden dan mulai mendaki menyusul Avariella yang sudah jauh beberapa meter dari dirinya.