Luka

Hari itu keamarahan emily cooster tak terbendung lagi setelah mengetahui bahwa ia akan memiliki seorang adik.

Graham :

" Emily buka pintunya sekarang " pinta graham pada putrinya emily.

" Aku akan keluar tapi ayah harus menyuruh ibu untuk memusnahkan bayi itu " jawab emily

Ternyata dibalik pintu tersebut elly sudah mendengarkan semua perkataan anaknya.

Kemarahan elly tiba-tiba memuncak lalu berteriak sambil mengetuk pintu dengan keras.

" Emily keluar sekarang juga , minta maaf kepada ayah lalu kepada ibu " teriak elly dari balik pintu.

" Sudahlah elly biarkan dia merenungkan kesalahannya " pinta graham kepada elly.

Akhirnya elly dan graham pergi keluar rumah untuk mencari udara segar tanpa mengajak putri mereka.

~~~

Emily :

Aku tak tau apa yang harus kuperbuat sekarang , pikiranku kacau kucoba untuk berdiri melangkah ke kamar mandi. Ku ambil gunting lalu ku potong rambutku yang panjang menjadi pendek sepundak.

Hanya itu yang dapat menenangkan hatiku ini.

Tiba-tiba aku mendengar handphone ku berdering, dari nomor tak dikenal, aku mengacuhkannya lalu handphone ku berdering lagi " ini siapa lagi ? " Kuperhatikan nomornya dengan teliti. Ternyata itu nomor handphoneku yang lama .

bukankah nomor ini di handphone ku yang lama ,seingatku tadi pagi ku letakkan handphone lamaku itu di kasur.

Lalu aku mencoba mencari handphone ku itu di atas kasur , dan hasilnya nihil

Handphone ku berdering lagi, masih dengan nomor yang tadi , kutarik nafas lalu kuangkat handphone itu kearah telingaku.

" Halo " kataku

" ....." jawabnya

Langsung saja merasa sangat kesal karena dia hanya berbisik kecil.

" Halo ini siapa ? , tolong jangan berbisik dan keraskan suara anda " Kataku dengan menaikkan sedikit nada suara

Lalu ku naikan volume hanphone ku agar dapat mendengar suaranya

" MATIIIIII , Kau akan mati ,aku sendiri yang akan .. " teriak orang tersebut

Sekarang aku benar-benar takut karena aku mendengarkan suara itu bukan hanya dari handphone tapi, juga dari

bawah kasur. Seakan-akan orang menelfonkun itu ada di bawah kasurku.

Kumatikan handphone ku karena orang yang menelfon hanya berteriak ujaran kematian padaku tapi tidak menyisipkan namaku.

Aku langsung berfikiran positif mungkin saja ini error ataupun ada orang yang telah membawa handphone ku.

Tapi aku sekarang sudah tak lagi bisa berfikiran positif karena setelah mematikan handphone, suara yang ada dibawah kasurku semakin jelas .

Ku coba untuk berjalan pelan ke arah kasurku . Belum tiba ke arah kasur ,

tiba-tiba munculah sesuatu yng benar benar membuat ku terkejut. Yaitu handphone ku yang lama. " Siapa yang mendorong handphoneku keluar ". Umpat ku dalam hati

" Siapa di sana keluarlah " tanyaku

tiba tiba saja ada teriakan

" Berhati busuk, manja, tak punya hati, tak pernah bersyukur, iri hati hanya mati yang pantas untuk dirimu emily cooster "

Sekarang bukan rasa takutlah yang aku rasakan melainkan marah pada orang yang ada di bawah kasur itu. Aku tak peduli apakah dia pencuri, yang penting sekarang bagaimana aku bisa menangkapnya.

Ku ambil sebuah pisau dimeja, bekas memotong buah. Lalu dengan sangat hati-hati aku mencoba kearah kasur dan langsung saja menunduk.

" Aaaaaaaaaaa " teriakku ketakutan

Bukan seorang pencuri yang kudapatkan melainkan sebuah makhluk berambut panjang jelek dengan muka yang sangat hancur.

Belum sempatku menusuk tangannya dengan sebuah pisau dia langsung saja menarik rambut pendekku dengan keras.

Dan sampai lah tubuhku ini di tengah bawah kasur.

Untunglah saat tubuhku sampai di tengah bawah kasur makhluk itu tak ada lagi ( menghilang ). Ku coba untuk keluar dari bawah kasur. Saat hampir sampai tiba tiba ada seorang wanita yang mencogokkan kepalanya dari atas kasur yang membuatku semakin terkejut. bukannya berbalik badan aku langsung saja menerobos untuk keluar.

Disaat tiba di luar kasur makhluk itu sudah tidak ada lagi. Tanpa pikir panjang langsung saja kuambil tas dan handphoneku lalu keluar dari rumah ini.