Hanya sebentar

"Las, biarkan aku sendiri yang membunuh andrew dengan tanganku" ucapku pada las.

Lalu las pergi dengan semangat.

Langsung saja aku melihat andrew yang sedang live streaming di handphone.

Aku menunggu dengan sangat bahagia....

Disitulah kulihat andrew menderita, diseret oleh las lacoina, karena takut ia memukul kepala las dengan keras.

Las lacoina tak mudah dikalahkan. Disaat andrew memukul kepala las.

Las pun menggigit paha andrew.

BAHAGIA, SANGAT BAHAGIA..

Itulah yang kurasakan saat andrew menderita.

Beberapa jam kemudian las sudah sampai dikamar.

Las mengatakan bahwa andrew telah ia letakkan di gudang teh tua.

Tentu bukan di hari ini aku akan membunuh andrew, aku akan membiarkannya kelaparan dan kedinginan dulu di gudang teh tua.

Live streaming itu berlanjut tentang kakak-kakak andrew yang sedang mencari keberadaan andrew.

***

Hari ini kuhabiskan untuk beristirahat, Sambil membaca buku tua itu. serta las yang berdiam dibawah kasur.

Di situ, tepatnya halaman 5 dari buku itu.

Terlihat bagaimana cara mengusir hantu atau setan kealam mereka kembali.

Tentu aku tak ingin bersama las selamanya. Kulihat bagaimana caranya mengusir hantu jenis las.

Pengusiran setan itulah caranya.

Semua alat-alat sudah ada dirumah ini.

Tapi kendalanya adalah bagaimana cara untuk menyebutkan mantranya. Karena mantranya bukanlah huruf abjad biasa.

Dalam hati ku berkata :

Coba saja tulisan itu dapat dibaca.

Hari mulai hujan dan malam.

Tapi ibu dan ayah juga belum pulang.

Kulihat kearah jendela, yang bagian luarnya sudah dibasahi oleh air hujan.

Kulihat bayangan mukaku dan....

"Siapa itu" teriakku karena aku baru saja melihat bayangan srorang wanita jelek.

"Las keluar sekarang juga" pintaku pada las.

Saat las keluar dari bawah kasur, dia tidak berbicara padaku melainkan pergi keluar kamar dengan merangkak sangat cepat.

Ku ikuti dia....

Dan las pun berhenti.

"Ada apa" tanyaku pada las.

"Tadi saat dikamar aku merasakan ada makhluk lain" jawab las.

Padahal aku ingin menanyakan hal itu pada las.

"Laluku lihat ia berlari keluar" ucap las padaku.

Saat telah tiba dikamar bersama las.

"Las apa kau tau tentang masa kecilku" tanyaku pada las.

"Aku tak tau sama sekali" jawab las dengan datar.

"Menyebalkan" umpatku.

"Tapi, kurasa meri luisa tau tentang masa kecilmu" tiba-tiba las mengatakan hal itu.

"Las, kau pernah berkata bahwa kau dapat membawa siapa saja ke alam mimpi, bisakah kau bawa aku bertemu dengan meri luisa" tanyaku pada las.

"Mimpi adalah media pertemuan antara hantu yang ingin mengatakan sesuatu pada manusia" jawab las.

"Jadi aku tak dapat memanggil hantu melalui mimpi?" tanyaku pada las.

Las tak menjawab, karena ia sedang memikirkan sesuatu.

"Ada satu cara?" jawab las.

"Bagaimana?" tanyaku pada las.

"Bermain ouija didalam mimpi" jawab las.

Belum sempat ku menjawab, tiba-tiba las naik ke tempat tidurku lalu menutup mataku dengan kedua telapak tangannya.

Rasanya sama seperti tidur.....

Saat terbangun aku sudah terduduk diatas kursi. Dan hadapanku ada ouija berbentuk buku diatas meja.

Tempat itu benar-benar gelap, kecuali buku ouija yang bersinar.

Seakan-akan hantu yang ingin berkomunikasi denganku tak ingin memperlihatkan wajahnya, melainkan fokus kepada buku ini.

Dari arah depan yang gelap kulihat sebuah tangan tanpa kulit dengan kuku yang sangat panjang menunjuk ke arah suatu huruf, Abjad yang tak aku pahami ini.

Sebenarnya permainan ini tak ku ketahui namanya, tapi kusebut saja ouija karena mirip.

Kuletakkan jariku kearah abjad yang ia tunjuk.

Entah kenapa tiba-tiba saja mataku tertutup. Aku merasakan ia mulai mengerakkan jariku ke arah huruf-huruf aneh ini.

Mustahil....

Dengan mata tertutup aku dapat membacanya...

Bacanya adalah :

"Meri luisa itu sebutan banyak orang padaku, kenapa kau mencariku?"

Sekarang, dengan sangat lihai kugerakkan jarinya (meri luisa) kearah huruf-huruf yang ingin kusampaikan.

"Las mengatakan bahwa kau tau tentang masa kecilku dan buku tua yang kumiliki".