turun Ranjang

bagian pertama

Masih terngiang jelas di fikiran akan kejadian 7 thn silam,saat kakaku kak Salma memintaku untuk menjadi ibu dari dua anaknya Alina dan amira

Aku hanya bisa menangis dan terus menangis melihat keadaan kak Salma saat itu ,

Kecelakaan yang menewaskan kak Salma saat perjalanan nya menuju Bogor untuk menghadiri sebuah acara meeting perusahaan suaminya,mas Aril.

"Me-ey!" Sahutnya dengan suara terbata

Suara yg terdengar jelas menahan sakit yang dirasakannya kala itu 

"Mey ... berjanjilah kalau kamu akan menjaga anak-anaku...dan menjadi ibu yang baik bagi mereka,mee..eey!" Sambil menggenggam erat kedua tanganku 

"Jangan berkata seperti itu ka....kak Salma pasti sembuh.."pintaku berusaha memberikan dia harapan

"Berjanjilah Mey..." Tangan yg sudah mulai mendingin sangat erat menggenggam kedua tanganku

"I-iya ka ,.."jawabku 

Tanpa pikir panjang aku langsung mengiyakan dengan berlinangan air mata yg keluar dari kedua bola mata ini menetes bgtu saja tak dapat kubendung lagi ,tak kuasa aku menahan semua yang ku lihat ....

Dengan maksud memberikan kebahagiaan buat kak Salma untuk terakhir kalinya ...

Tanpa berkompromi dengan hati dan perasaannya Mey hanya bisa pasrah  pada keadaan...

Suara bunyi tutttt...tuttt...tuuuutt....terdengar dan membuat jantung kami berdegup kencang 

"Innalilahi wa innailaihi raa ji'uuunn...yang sabar ya,dia sudah tenang di tempat peristirahatan nya yg terakhir...." Ucap sang dokter sembari menguatkan mas Aril yang berbaring di samping ranjang kak Salma dengan balutan perban dikepalanya dan tangannya yang di gyip

Keadaan mas Aril tidak terlalu parah.hanya luka luka ringan saja .

Seketika suasana kamar tumpah dengan air mata duka .Tak ku sangka begitu cepatnya kakaku pergi meninggalkan kami semua 

***

Alina dan Amira menangis begitu hebat merasa terpukul karena kepergian ibunda tercinta mereka,tapi apalah daya ....

"Iii-buuu..."teriak Amira dan Alina sembari memeluk jasad ibunya yang sudah terbaring kaku 

"Iiii-buuuuuu....jangan tinggalkan amirah buuuu...amirah janji amirah akan jadi anak yang nurut amirah tidak nakal lagiii"...teriaknya sembari sesenggukan dalam tangisannya 

"Ibuuuu....jangan tinggalkan Alina Bu ....Alina sayang ibu...."...

Bagaimana pun mereka (kedua anaknya) berusaha sekuatnya untuk membangunkan ibunya ,namun apalah daya ...jasad tinggalah jasad ,jasad yang sudah ditinggal pergi sang penghuninya(roh) tidak mungkin dan tidak akan kembali , kecuali sang izrofil meniupkan sangkakala yang kedua pertanda roh akan terbangun dari kuburnya.

Proses pemakaman pun berjalan lancar ,dua orang anak perempuan dengan pakaian serba putih memegangi batu nisan yang bertuliskan Salma binti Hasan,masih terlihat begitu kehilangan sosok bidadari yang selalu menjaga dan menjaga mereka dari apapun ,ya dialah sosok ibu ,aku mencoba menenangkan mereka sembari mengajak mereka masuk kedalam mobil untuk pulang.

suasana duka masih menyelimuti kami sekeluarga 

Pasti mas Aril adalah salah satu orang yang paling terpukul dan merasa sangat sangat bersalah atas musibah yang menimpa kami...

Tapi kami sudah mengikhlaskan semua musibah ini adalah kehendak Allah SWT. Dan takdir dari-NYA 

Karena semua yang ada di langit dan di bumi yang bernyawa pasti akan mati 

    KULLU NAFSINN DZAAA IQOTUL MAUUT

                                ****

"Doarrr...!" Rudi menagetkanku

Suara itu mengagetkanku akan lamunanku

"Mey kamu kenapa dari tadi Aku lihat ko melamun saja "Rudi bertanya

Iya memang semenjak dari tadi aku asik dengan lamunanku tanpa memperdulikan buku buku yang berjejeran di meja perpus ..

"He he he " timpaku dengan senyuman sedikit sinis

"Ada ap Mey " pria yang selalu memberikan perhatian penuh padaku itu mulai bertanya

"Tidak ada apa apa Rud,"jawabku

Mey mau ga kita nonton nanti agak siangan aja Mey.ada film terbaru Mey 

Pria itu kelihatannya sedang mencoba mendekatiku .. mungkin rasa penasaran nya karena aku yaang begitu cuek atau  mungkin dia sedang bertaruh dengan teman temanya ,n'tahlah 

Yang jelas aku menolak tawarannya tadi

" Maaf Rud AQ ga bisa nanti siang aku masih ada tugas ...aku harus memfaatkan waktu dan keadaan ...he he he.

Karena secara masuk ke perguruan tinggi ini ,itu terbilang susah, Rudi sih enak tanpa kerja keras dia semaunya sendiri di kampus mentang mentang orang tuanya ikut andil dalam mendanai kampus ini.

Mungkin aku adalah  salah satu orang yang paling beruntung  dari sekian bahkan dari sekian ribuan siswi yang bisa masuk ke universitas Gunadarma yang ternama ini kalaupun aku tidak mendapatkan beasiswa dari sekolahaku mungkin aku juga tidak akan ada untuk belajar disini secara aku bercita cita untuk lulus dalam bidnag hukum dan menjadi seorang pengacara kondang yang tersohor