Orang Misterius

Author POV.

Elvy mulai menjalankan mobilnya atau mobil Evelyne ke arah hutan yang salah.

Salah karena hutan itu bukan hutan yang sebenarnya ingin Evelyne tuju. Sesuai rencana Elvy, orang yang dari tadi memperhatikan mengikuti mobil Elvy.

Sampai di tengah hutan Elvy menghentikan mobilnya. Lalu dilihatnya pada kaca spion yang berada ditengah. Dan benar saja orang tadi masih mengikuti.

Elvy turun dari mobil. Orang yang tadi mengikuti juga turun dari mobilnya. Seorang pria dengan baju hitam, celana jeans dan sepatu hitam. Pria itu memakai topi dan masker hitam. Jarak mereka berdua sekitar 10 meter.

"Siapa kau? Dan kenapa kau mengikutiku?" Tanya Elvy dengan tenang.

"Kau tidak perlu tahu siapa aku" ucap pria itu dengan tenang dan dingin.

"Yang perlu kau tahu aku juga makhluk Immortal" ucapnya lagi.

"Apa kau berada di pihak musuh?" Tanya Elvy.

"Mungkin" jawabnya singkat.

Elvy hanya memasang wajah datar.

"Dan aku tahu,kau adalah putri dari King Hendry dan Queen Elizabeth,King dan Queen dari seluruh makhluk Immortal. Dan Alpha terkuat dari semua Alpha di pack lain" lanjutnya.

Elvy yang mendengar itu hanya terdiam. Terdiam karena yang semua dikatakannya adalah benar. Tak menunggu waktu lama pria itu sudah melesat untuk menyerang Elvy. Elvy yang sudah menduga hanya menangkis pukulannya menggunakan tangan kiri, sedangkan tangan kanannya mencoba mengambil pisau yang berada di balik bajunya.

Setelah bisa mengambil pisau, Elvy langsung mengarahkan pisau tersebut ke lengan dan kaki pria tadi. Pria tadi sedikit lengah sehingga tidak menyadari serangan Elvy. Elvy langsung mengambil ramuan yang berguna untuk membuat yang mencium baunya akan tertidur selama 5 jam. Tak lupa Elvy menutup hidungnya,agar tidak ikut tertidur.

Bagaimana bisa ada pisau di balik bajunya dan ramuan ? Jadi sebelum Elvy turun dari mobil ia mengambil pisau dan ramuan yang selalu dia simpan di dalam mobil.

Saat merasa aman Elvy melesat masuk ke dalam mobil dan menjalankan mobilnya ke arah yang sebelumnya akan dia dan Evelyne tuju.

Setelah beberapa meter menjalankan mobil, Evelyne yang dari tadi diam bertanya pada Elvy.

"Apakah kita akan mengatakan ini kepada ayah?" Tanya Evelyne dalam mindlik

"Emm. Mengatakannya juga tidak masalah" jawab Elvy setelah berpikir sebentar.

"Baiklah. Apa perlu Kita berganti shift?"  Tanya Evelyne.

"Tidak usah. Tanggung. Sebentar lagi sampai" jawab Elvy.

Tak butuh waktu lama mereka sudah berada di istana yang berada di dunia Immortal.

Jika kalian berpikir bahwa istana tersebut seperti istana pada jaman dulu dan di dongeng-dongeng,kalian salah. Istana tersebut lebih modern.

Elvy sudah berganti shift dengan Evelyne. Evelyne yang tidak siap hanya bisa mendengus kesal. Tak membuang waktu lebih lama lagi, Evelyne langsung berlari masuk ke dalam dan menuju aula. Karena hanya ruangan itu semua anggota keluarga berkumpul.

Dan sesuai dugaannya,hampir semua orang ada di dalam ruangan tersebut. Mereka entah sedang bercanda,bercerita,bermain,dan sebagainya.

Setelah masuk, Evelyne langsung berlari kecil dan memeluk ibunya. Yang lain melihat tingkah Evelyne sambil menggelengkan kepala.

"Kau pulang. Kenapa tidak memberi tahu ibu terlebih dahulu?" Tanya Queen Elizabeth -- ibu Evelyne--

Evelyne hanya menggeleng dan tersenyum manis.

"Aku hanya kangen dengan ibu" jawab Evelyne.

"Kau tidak rindu dengan ayah?" Kata King Hendry yang lebih bertanya sambil memasang wajah yang sedikit memelas.

"Dan apakah kau juga tidak rindu dengan kami?" Tanya salah satu saudara Evelyne yang bernama Prince William.

Evelyne hanya menggelengkan kepalanya dan tersenyum manis.

Evelyne diam beberapa saat hingga dia berkata kepada semua anggota keluarga apakah ada seorang mata-mata di dalam istana. Dan Evelyne langsung menceritakan kejadian tadi. Mereka hanya diam dan menyimak. Setelah Evelyne selesai bercerita hening sejenak, sampai akhirnya salah satu saudara Evelyne berbicara.

"Apakah orang itu ada hubungannya dengan para pemberontak?" Tanya prince Gio.

"Mungkin saja. Dan kita harus mulai waspada" jawab King Hendry.

Semua hanya menganggukkan kepala.

Selang beberapa menit, pintu aula terbuka dan terlihat seorang gadis masuk.

" Hei,apa yang aku lewatkan?" Tanyanya sambil memasang wajah imut.

"Tidak ada" jawab price William ketus. Mereka selalu saja tidak pernah akur.

"Emm. Semuanya aku ijin ke kamar dulu" ijinku kepada semua orang. Dan mereka hanya mengangguk meng-iyakan.

Author POV end.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Evelyne POV.

"Emm. Semuanya aku ijin ke kamar dulu" ijinku kepada semua orang. Setelah mereka mengijinkan aku keluar dari aula dan menuju ke kamarku.

Sepanjang perjalanan aku menemui pelayan dan prajurit yang berlalu lalang. Saat mereka bertemu denganku mereka menundukkan kepala hormat. Aku hanya membalas dengan anggukan kepala dan senyum.

Sampai di kamar,aku langsung menutup dan mengunci pintu kamar. Aku langsung merebahkan diri ke atas kasur yang sudah lama aku rindukan. ( Oke. Author berlebihan).

Hening. Kata itu menggambarkan kamarku. Lama-kelamaan,aku tertidur. Sepertinya Elvy juga tertidur karena lelah.

Evelyne POV end.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Author POV.

*Di ruang aula*

Setelah Evelyne pergi hening melanda mereka. Lebih tepatnya mereka sedang berasa di pikiran masing-masing.

Pintu aula terbuka dan seorang prajurit masuk ke dalam aula. Sampai di depan tempat duduk King Hendry dan Queen Elizabeth prajurit tadi menunduk hormat.

"Ada apa kau kemari?" Tanya Queen  Elizabeth.

"Maafkan hamba bila mengganggu, Queen,King, prince dan princess. Para rouge menyerang perbatasan bagian Barat dan Utara istana" jawab prajurit tadi. King Hendry mengangguk.

"Baiklah. Siapkan para prajurit dan warior. Aku akan menangani di bagian Barat bersama para warior . Semua prince menangani di bagian Utara bersama para prajurit." Perintah King Hendry.

"Baik. Laksanakan" jawab mereka semua bersamaan.

Prajurit tadi ijin undur diri dan melaksanakan perintah. Sedangkan King Hendry dan para prince bersiap-siap untuk berangkat.

Setelah bersiap dan menyusun rencana mereka berangkat ke perbatasan. Bagian Barat ditangani oleh King Hendry dan para warior. Sedangkan bagian Utara ditangani oleh para prince dan para prajurit.

Author POV end.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~