EPILOG - SURGA DI PERUT BUMI

Ketiganya melangkah semakin dalam masuk ke dalam gua, semakin lama lebar dan ketinggian gua semakin menyempit. Suhu udara pun semakin menghangat. Flower bahkan merasa mantelnya terlalu tebal. Ia melepaskan topin dan juga syal yang membelit leher.

Pakaian Sky malah telah terlihat compang camping karena melawan laba-laba raksasa. Ia juga tak merasa kedinginan. Semakin lama suhu udara menuju ke titik normal. Sungguh aneh.

"Oh ayolah, seseorang bisa jelaskan kepadaku apa artinya ini?" Jacob ngos-ngosan, dengan napas tersenggal karena lorong semakin sempit pria itu mencari penjelasan akan perubahan diri Sky yang tidak wajar. Kuku dan taring itu terlalu tidak masuk diakal bagi manusia sepertinya.

"Sepertinya ada seseorang yang butuh di jelaskan. Bicara padanya, Flo." Sky tetap fokus pada pencariaannya. Tak ingin melewatkan sebuah kesempatan dan kenyataan untuk bertemu dengan seorang mate.