TJC [8]

Selesai memasuki pakaiannya di dalam lemari Alicia pergi kearah balkon kamar tersebut menikmati indahnya pemandangan dari arah balkon

Arah balkon Alicia menghadap kearah lapangan golf yang sangat luas,matanya menelusuri setiap lapangan tersebut. Matanya berhenti menelusuri ketika ia melihat seorang pria berpakaian kasual hitam sedang bermain golf. Axel. Pria itu adalah Axel.

Alicia terus memperhatikan Axel bermain golf, Axel terlihat sangat mahir memainkannya namun tak sedikitpun Alicia melihat senyuman senang dari wajah Axel ataupun ekspresi bahagia ketika bola golf yang Axel lempar itu masuk kedalam lubang

Alicia terus menerus memperhatikan Axel sehingga sang empu merasa jika ia sedang di perlihatkan seseorang. Axel menoleh ke arah balkon tempat Alicia berdiri, Alicia langsung membuang mukanya untuk menghindari tatapan Axel sekaligus ia malu karena ketahuan memperhatikan Axel

❣️

Sampai di mansionnya yang ada di Los Angeles,Axel langsung masuk ke kamarnya. Ia membersihkan diri dan mengganti pakaiannya menggunakan pakaian kasual hitam

Ia ingin sekali bermain golf, sudah lama juga ia tidak berkunjung ke mansionnya yang ada di Los Angeles dan bermain golf di sana karena kesibukan pekerjaan yang ia miliki di New York

Axel berjalan keluar kamarnya menuju lapangan golf di belakang mansionnya. Biasanya Alice yang menemaninya bermain golf dan memberikan semangat kepadanya dan tertawa jika Axel tidak bisa memasukkan bola kecil itu kedalam lubangnya. Tapi itu dulu, sekarang tidak lagi ia kali ini benar-benar sendiri

Ia pun dengan fokus dan serius membidik bola kecil berwarna putih itu dan mengayunkan pelan stik golf yang terbuat dari besi itu dan melempar bola itu hingga bola itu menggelinding memasuki lubang. Ternyata skill bermain golfnya masih bisa diandalkan walaupun ia sudah lama tidak bermain. Ia terus bermain sehingga bola itu masuk berkali-kali

Setelah selesai bermain saat ia hendak mengistirahatkan diri di bangku santai pinggir lapangan,ia merasa seseorang sedang memperhatikannya sedari tadi saat ia sedang bermain. Diarahkan matanya ke arah balkon,di sana terdapat Alicia yang berdiri sambil memperhatikannya namun gadis itu tiba-tiba saja membuang mukanya dan masuk kembali ke kamarnya.

Gadis aneh. Batin Axel

❣️

Alicia turun kebawah karena ia merasa bosan di kamar itu,ia berjalan ke arah dapur dan melihat Veve dan beberapa pelayan lainnya sedang bekerja di dapur

"Apa yang sedang kalian lakukan?" Tanya Alicia menghampiri mereka

"Selamat sore,nona" ucap salah satu pelayan tersebut

"Just Alicia" ucap Alicia

"Ti-" ucapan pelayan itu terputus ketika Alicia menyelanya, karena Alicia tau kalau pelayanan itu akan mengucapkan tidak sopan jika ia memanggil teman atau apalah Axel dengan menyebut namanya saja tanpa embel-embel nona,nyonya, ataupun tuan

"Panggil saja aku Alicia tanpa embel-embel nona" tegas Alicia

"Baiklah, Alicia" ucap pelayan itu

"Kalian membuat apa?" Tanya Alicia

"Kami sedang membuat makanan untuk makan malam nanti" ucap salah satu pelayan tersebut

"Aku ikut membantu" Alicia hendak mengambil sayuran namun ia di halang dengan Veve

"Jangan, Alicia. Nanti tuan Axel akan marah jika anda ikut campur pekerjaan pelayan" ujar Veve

"Tak apa,aku juga sudah terbiasa memasak di rumah ku"

"Biarkan dia memasak" ucap suara bariton dari arah pintu dapur

Para pelayan yang ada di dapur menunduk memberi hormat pada Axel,Axel hanya mengangguk sebagai balasan

"Biarkan dia memasak makan malam untuk malam ini" ucap Axel

"Baiklah,tuan" ucap Veve

Lalu Axel pergi meninggalkan mereka di dapur

Alicia dan para pelayan lainnya melanjutkan memasak untuk makan malam nanti

*****

Waktu sudah berganti malam. Alicia tadi selesai memasak di dapur langsung mandi dan turun kebawah untuk makan malam. Axel sudah berada di meja makan sembari memainkan iPadnya. Alicia mengambil posisi di depan axel, beberapa pelayan datang membawa sajian makan malam dan meletakkannya di atas meja makan

Alicia melihat Axel yang terus sibuk dengan iPadnya tanpa menyadari jika makanan sudah terhidang kan di atas meja makan

Workaholic. Batin Alicia

"Apa kau sudah kenyang dengan iPad mu itu sehingga rasamu iPad mu lebih menarik ketimbang makanan lezat yang ada di hadapanmu" ujar Alicia

Axel mengernyitkan keningnya. Siapa dia? Mengatakan hal itu seakan-akan ia adalah istrinya. Apa dia lupa jika yang sedang ia marahi adalah bos nya sendiri

"Apa kau tidak melihat aku sedang sibuk mengirim email pekerjaan? Dan kau malah enak menyantap makanan mu tanpa memikirkan diriku yang sibuk degan email email sialan ini" ucap Axel

Sungguh,gadis ini malah sibuk menyantap makanannya tanpa memikirkan dirinya, bukannya membantu dan ya..Axel tuan rumah? Kenapa dia makan duluan sedangkan Axel belum. Tidak sopan

"Aku lapar. Itulah sebabnya aku makan duluan,nanti setelah selesai makan aku akan membantu mu"

What the fuck!?

Axel merasa jengkel "disini bosnya siapa,Alicia?"

"Kau"

"Yang menggaji dirimu?"

"Kau"

"Jadi,mengapa kau yang mengatur pekerjaan mu" ucap Axel

"Nanti setelah selesai makan aku akan membantumu" sambung Axel menirukan omongan Alicia tadi

"Baiklah,sini. Mana yang perlu aku bantu" ucapnya kesal

"Tidak perlu" jawab Axel

"What the fuck,jerk. Apa maumu?"

"Sudah ku katakan sebelum kau bekerja denganku. Jangan mengumpati bos mu atau kau akan tau konsekuensinya"

"Baiklah,maafkan aku. Sekarang apa yang kau mau? Kau tadi protes padaku saat aku ingin membantumu kau malah menolaknya"

"Aku ingin kau menyuapi diriku makan" ucap Axel

"Kau punya tangan,bukan? Makan saja sendiri" ucap Alicia

"Ingatlah peraturan saat kau mau bekerja denganku, Alicia" ancam Axel agar Alicia menurutinya

"Dasar tuan pengancam" Alicia mengambil piring keramik putih kosong dan menaruh makanan di atasnya dan menyuapi Axel dengan wajah yang cemberut. Pria itu? Axel tersenyum kemenangan dalam hatinya. Entah kenapa sepertinya mengganggu gadis yang ada di hadapinya ini sangat enak

Selesai makan malam,Alicia dan Axel–mereka berdua duduk di ruang tengah sambil mengerjakan pekerjaan mereka. Axel sibuk dengan MacBook ny begitu juga dengan Alicia

"Alicia,tolong buatkan aku kopi hitam tanpa gula" Axel menyuruh Alicia. Alicia pun menuruti

Alicia datang setelah membuat kopi untuk Axel dan kembali mengerjakan pekerjaannya

Axel menyesap kopi buatan Alicia. Enak dan juga kental

"Kopi buatan mu enak. Apa kau sering membuatkan kopi seperti ini?" Tanya Axel

"Dulu aku bekerja di cafe dan ada seorang pelanggan cafe yang sering memesan kopi hitam tanpa gula padaku,ia bilang kopi buatan ku sangat enak"

"Itu juga berkat mommy ku, ia mengajariku cara membuatnya karena daddy juga suka kopi hitam tanpa gula" sambung Alicia

"Kau anak perempuan satu-satunya? Apa kau tidak punya saudara lagi?" Tanya Axel kepo. Tentu saja,ia kan bos ny. Seorang bos berhak untuk tau kan tentang latar belakang karyawannya

Alicia menggeleng "tidak ada,aku anak perempuan satu-satunya" ucap Alicia

Mereka pun melanjutkan pekerjaannya. Setelah beberapa menit pekerjaan mereka selesai.

"Pergilah tidur. Pekerjaannya juga sudah selesai,besok kita harus pergi ke panti asuhan dan beberapa yayasan amal lainnya" ucap axel

yang di angguki Alicia.

Axel pergi ke kamarnya begitupun juga dengan Alicia.

Alicia merebahkan tubuhnya di atas ranjang king size kamar itu dan memejamkan matanya dan siap masuk ke alam mimpi

Alicia terbangun dari tidurnya karena merasa haus,ia hendak mengambil minum di atas nakas namun tidak ada. Ia lupa membawa minum untuk di kamarnya. Ia pun keluar dari kamarnya hendak mengambil minum kedapur. Saat ia kembali dari dapur menuju kamar ia melihat Axel yang keluar dari kamarnya memasuki kamar yang berada di ujung lorong mansion Axel

Alicia dengan rasa penasarannya pun mengikuti Axel diam-diam, pintu kamar itu terbuka sedikit sehingga ia dapat melihat sedikit isi dari kamar itu. Ia tidak tau itu kamar milik siapa,ia mendengar Axel sedang berbicara entah sama siapa ia sedang berbicara. Dengan rasa penasaran yang besar ia menguping tak lama ia mendengar suara langkah kaki

Seperti Axel akan keluar dari kamar ini, segera ia pergi masuk kembali ke kamarnya