Whuush suara angin berhembus ditengah hutan burung-burung terbang menjauh, seorang pemuda dan adiknya yang masih berumur 7 tahun yang lari dan berteriak "Tolong!, Siapapun Tolong Aku!! ,Aku mohon siapapun tolong ada beruang merah yang mengamuk mengejarku dan adikku!" ,Lalu adiknya berkata dengan menangis "kak, aku takut, ayo pulang" lalu adiknya menjerit ketakutan, saudaranya berusaha menenangkan "tenang adikku kita nanti pasti bisa lolos" dan kedua bersaudara itu terjebak dijalan buntu "Sial ,apakah ini akhir dari kami" dengan menutup matanya yang berlinang air mata dan memeluk erat adiknya dia pasrah. Dan saat itu dia berteriak "TOLONG!!" lalu "Dor!" Dua bersuadara itu terkejut membuka matanya ada seseorang dan berkata "cepat lari!! Aku akan mengalihkan perhatiannya, cih.. sial itu tadi peluru terakhir tapi tidak mempan" "Graaawwwwll" beruang beralih ke pria yang menembaknya lalu dengan cepet menyergap pria tersebut tapi pria tersebut berhasil menahannya dengan pedang .
"Haha, itu saja kemampuanmu? ,Ayo hibur aku lebih lama, jika kau kalah akan ku jadikan kau makan malam ku" dengan penuh senyuman hasrat membunuh yang kuat pria tersebut memperpainkan beruang itu "Grrraaawll" beruang merah terus menghujani pria itu dengan cakarnya namun "Haaah, ini jadi membosankan, akan ku akhiri" pria itu bergerak dengan cepat kedepan dan whuuush kepala beruang merah terpenggal "Haah.. menyebalkan bajuku jadi kotor, yaah biarlah yang dapat daging beruang merah" saat pria itu ingin memotong daging beruang merah "Anuu, tuan terima kasih telah menyelamtkanku dan adikku" dua bersaudara tadi ternyata belum lari pria itu terkejut "Ah hei kau mengejutkanku,kenapa kalian tidak lari? Siapa nama kalian?", "Ah maaf, aku lussiana dan ini adikku lessiana, anda bisa memanggil ku lussi dan sekali lagi terima kasih" "hmm,ya sama-sama tapi dimana adikmu?" Lussiana terkejut panik "lessi dimana kamu?!" lessi menjawab "Aku disini kak" Dibalik tubuh beruang merah lessi mengambil sesuatu.
Lessi menghampiri pria itu "hei kak, ini punyamu kan kamu menjatuhkannya" "ah terima kasih adik kecil manis aku tadi juga sedang mencarinya sambil memtong daging beruangnya" pria itu mengelus kepala lessi dan tersenyum lalu bertanya dalam hati "bagaimana bisa dia tahu aku menjatuhkan kalung ini dan dapat menemukannya dengan mudah,apakah mungkin dia punya kekuatan mata *itu*" pria itu bertanya ke lussi sambil memotong daging beruang merah yang dibantu oleh lessi "dimana kalian tinggal? Dan kenapa kalian sampai dikejar oleh beruang merah? Hutan ini sangat jauh dari desa apa kalian mau tinggal ditempatku?" Lussi menjawab pertanyaan pria tersebut dengan membantunya memakaikan tas punggung pria tersebut lalu berjalan menuju rumah pria tersebut .
"Sekali lagi terima kasih. Sebenarnya, aku sedang mencari buah-buahan untuk persediaan makanan kami tapi saat kami sudah memasuki hutan semua buah-buahan nya tidak ada lalu saat kami ingin kembali kami bertemu dengan beruang merah" pria itu terkejut dan tersenyum bodoh sambil berjalan "ah hahaha ,maaf sebenarya aku yang mengambil semua buahnya" lussi tertegun dan melihat pria itu dengan wajah yang menyeramkan ,lessi menyela "kak,kenapa kamu mengambil semua buahnya?, Aku dan kakakku jadi kebingungan sampai hampir mati oleh beruang merah loh ,lalu siapa namamu kak?" lessi berjalan ditengah antara lussi dan pria itu dengan menggandeng kedua tangan kakaknya dan pria itu ,"oh, maaf aku belum mengenal kan diriku sendiri kalian bisa memanggil ku Shin" pria itu berhenti di depan pohon yang besar lalu meletakkan tas nya yang berisikan daging beruang merah yang dipotong "kita sudah sampai di rumahku" lussi bingung melihat ke kiri dan ke kanan "hei apa maksudnya ini,apa kau tinggal dirumah tanpa atap?"
Lussi & lessi kebingungan dan terus melihat kesana kemari, Shin menghela nafas "kalian apa tidak bisa melihat keatas pohon depan kalian itu, Naiklah keatas duluan disamping pohon ada tangga" lussi menurunkan wajahnya dan merasa bodoh "maaf aku tidak sadar" ,lessi yang kagum melihat rumah pohon yang lumayan besar itu terpesona sampai matanya tidak berkedip dan mulutnya terbuka lebar "kakak shin,ayo segera naik aku ingin melihat dalamnya" ,Shin yang sedang melepas bajunya yang kotor dan memakai kalungnya yang ditemukan oleh lessi tadi menghampiri lessi & lussi "kalian naiklah dulu ada hal yang ku urus sebentar, ruangannya cukup luas dan dimeja ada buah dan makanan jadi nikmatilah dan setelah kenyang kalian tidurlah" lussi yang ingin menanyakan sesuatu kepada Shin namun lessi menarik lussi untuk segera naik yang tidak sabar untuk melihat rumah pohon milik Shin dan, Saat melihat kedua bersaudara itu sudah masuk kerumahnya.
Shin menoleh kebelakang *whuuush* bergerak seperti angin lalu *seeet* Shin berhenti dan tersenyum bengis saat melihat kawanan beruang merah yang sedang mengikuti jejak kakinya tadi saat bersama lussi dan lessi "aaah, datang lagi pasokan makananku ,ada 14 beruang merah itu cukup untuk beberapa bulan kedepan," Shin mengambil pedang yang dipinggang nya dan menerjang dan berteriak "Ayo lakukan dengan cepat!"
to be continued...