Wulan pulang dengan perasaan sedih dan malu karena orang yang lewat di depannya menggunjingnya karena tubuh dia bau dengan air bekas cucian tadi. Di pinggir jalan Wulan menunggu angkot untuk pulang ,tetapi sudah 1 jam dia tidak mendapatkan angkot. Tiba-tiba dari samping tanpa Wulan sadar i ada kak Lintang yang menepuk pundaknya.
"Wulan..."
" eh iya kak ( Wulan terkejut ) ,ada apa kak , kok kakak belum pulang ?"
" kakak habis dari rapat OSIS barusan bahas materi yang di buat untuk MPLS besok, btw kamu kok belum pulang terus... kenapa baju kamu kotor dan baunya seperti bau air bekas cucian?"
" e....e..iya kak ini aku habis jatuh terus nyebut di selokan samping sekolah, dan ini aku lagi nunggu angkot tapi tidak ada yang lewat".
" kalau begitu kamu bareng aku aja nanti aku antar kamu pulang ,kamu kasihan disini sendiri bentar lagi udah jam 4 udah gak ada angkot "
"gak usah kak nanti ngerepoti kakak dan nanti ngotorin motor kakak".
tanpa memperdulikan omongan Wulan, lintang lalu menyeret tangan wulan menuju parkiran sepeda motornya lintang.
" ayo naik lan"
" iya kak :)"
setelah Wulan naik ke motor lintang , lintang langsung mengegas motornya.
Lintang POV
" kenapa jantung gue berdetak lebih kencang dari biasanya ya, kenapa ini...atau aku mungkin suka sama nih cewek, aduh gak mungkin gue suka sama nih cewek ,kalaupun aku suka dia pasti gak suka sama aku "
Wulan POV
" ya ampun jantung gue berdetak lebih cepat , apakah ini yang di namakan jatuh cinta , tapi gak mungkin kak Lintang suka sama aku , aku ini hanya gadis miskin dan gak cantik ".
setelah sampai di rumah Wulan ,lintang memberanikan diri untuk meminta nomor WhatsApp Wulan.
" ehh btw aku boleh gak minta nomor WhatsApp kamu"
" oh boleh kok kak ,mana hp kakak biar ak yang ketik"
"ini"
setelah mendapatkan nomor Wulan ,lintang langsung pulang karena takut nanti orang tuanya khawatir karena belum pulang . Sementara Wulan masuk kamar sambil senyam-senyum sendiri.