Chapter 12 Pedang Mutiara Naga Secercah harapan

Yuki motto dan Ani sakura yuki pergi menuju Istana Permaisuri Naga kegelapan. Di dalam Istana para Pelayan dan Pembantu sedang membersihkan istana. Akan ada penobatan Pangeran Shin menjadi putera mahkota Kerajaan Iblis. Meskipun dia meliki Kerajaan Naga kegelapan yang ada di Selatan Kota Jaya Bumi.

Sesampainya di Istana mereka memasuki sebuah ruangan. Yuki motto membicarakan sebuah Rahasia mengapa dia berada di Istana ini. "Ketahuilah Nak, sebenarnya Ibumu yang seharusnya berada disini menjadi Permaisuri Naga kegelapan. Tetapi mendiang Raja dan Ratu terdahulu tidak setuju dan menukarkan Ibumu denganku sebagai Isterinya. Dia tidak mengetahui Jika Aku bukan Sakura yuki. Aku menjalani ini sebagai hukumanku dari Nya" ujar Yuki motto.

"Apa Raja Sahamaru Baik padamu?" Ani bertanya.

"Ya Dia sangat baik padaku. Meskipun para makhluk itu menggangnya Jahat dan menyegelnya didalam plat batu" kata Yuki motto.

"Mengapa kau tidak mengatakan sejujurnya?" tanya Ani

"Aku tidak bisa menyakitinya, mungkin dia mencintaiku atau lebih dari itu... Aku tidak tahu" sahut Yuki motto.

"Kuharap Juga begitu"

"Apa Kau mencintainya?"

"Apa terlihat diwajahku?"

"Ya sangat Jelas"

"Cinta apa itu cinta ? Aku tidak tahu apa cinta itu. Aku tidak mengerti apa cinta itu. Di hidupku hanya ada kekosongan, kegelapan dan kematian" ucap Yuki motto. Sambil memandang hamparan Danau di belakang istana.

"Kau pergilah ke kamarmu. Aku akan menemui seorang tamu penting." Yuki motto berkata

"Baiklah Kakak Puteri"

"Kau boleh memanggilku Bibi"

"Baiklah Aku pergi ke kamarku"

Istana Kerajaan Naga kegelapan

Ruang Istana Sang Ratu kerajaan Fuju yuki sangat marah karena puteranya Shin menculik calon Permasuri saat ini. Puteri Naga kehancuran.

"Pengawal Aku akan pergi kesuatu tempat. Jaga istana, jika pangeran Shin datang awasi Dia" ucap Fuji yuki.

"Sesuai perintah anda Ratuku" ucap Sang Prajurit.

Fuji Yuki pergi ke Istana Permaisuri ke 2

Dia melihat Yuki motto dan Ani berada disana. Aura membunuh sedikit keluar dari tubuh Fuji Yuki.

Ani melihat seorang wanita cantik menggunakan baju merah muda.

"Nampaknya kalian semkin akrab saja Dinda" kata seorang wanita yang baru muncul.

"Kau?!" Ani terkejut melihat wanita yang muncul tiba-tiba. Wanita cantik berumur 40 an menggunakan baju gamis merah muda. Wajahnya memancarkan sinar terkesan cantik dan anggun.

Wanita itu tersenyum kecut dimukanya yang dingin dan angker.

"Rakanda Dewi"

"Ani pergilah kekamarmu"

"Yuko ternyata kau disini, Dinda pergilah ke tempat Rakanda Sahamaru dia sedang membutuhkanmu" ujar Wanita itu.

Di sebuah guha yang sangat gelap

Jauh dari Kerajaan Naga kegelapan. Tempat Raja Sahamaru terkurung.

"Aarrrggh Shin!" Raungan terdengar dari dasar lembah.

"Selama Shin belum menemukan ke Tujuh mutiara naga aku belum bisa bebas dari kurungan ini" Jerit Sahamaru.

"Tenanglah yang mulia Aku sudah membawa seorang perawan yang akan dikorbankan untukmu" ujar Yuki motto.

"Ibu tolong Aku!" teriak Sang Gadis

"Nyoya Lepaskan puteriku"

"Cepat berikan padaku!"

"Siapkan upacara persembahan!"

Drumm.. Drum.. Drumm.)

(Totott trott tooot toot toot)

Sleb! Crash!

Aaaaerrggggh! jerit Perempuan yang kepalanya terpenggal.

"Aaarrrgghh!"

"Duuaar!"

"Kau sudah datang Isteriku, Aku sudah menunggumu" suara berat Sahamaru.

"Blaaarr!"

Ada apa kau memanggilku? Aku sedang banyak urusan cepatlah!" seru Fuji yuki.

"Jangan seperti itu Kau tahu sudah lama kita tidak bertemu. Setelah Aku terkurung di segel ini, Kau tambah hari tambah cantik saja" Puji Sahamaru

"Cih dasar tua bangkah. Makin tua makin pintar merayu"

"Kemari duduklah dulu"

"Hari ini akan ramai sekali, apa kau telah mendengar keberadaan Amaterasu?" tanya Sahamaru.

"Trank!" "Blaaaaarrr!" Aura pembunuh Fuji yuki keluar sangat deras mendengar pertanyaan Sahamaru.

Seperempat tanah di sekeiling Fuji amblas 30 cm dan menghancurkan sekitar gua seluas 20 meter.

"Kau memintaku kesini hanya untuk menanyakan hal itu!" seru Fuji yuki

"Tidak hanya itu Aku ingin mengetahui perkembanganmu mencari mutiara naga yang tersisa" sahamaru berkata sambil mengobarkan KI dan Aura Demoniknya menenangkan Fuji yuki.

"Aku berikan tugas khusus untukmu cari Mutiara naga dan 30 jilid Kitab Naga kembar" kata Sahamaru.

"Baik Aku akan mencarinya"

"Bawalah ini untuk berjaga-jaga"

"Apa ini?"

"Itu Black Diamond sebuah benda mustika yang dapat menyembuhkan luka kita bangsa Iblis. Dapat meningkatkan kegelapan dalam diri kita dan merubahnya menjadi aura Iblis. Dapat menyembuhkan segala kerusakan"

"Cepatlah pergi dan lekas kembali bawakan Aku ke 7 Mutiara naga"

"Baik Yang mulia. Sesuai perintahmu"

Di tempat lain

Perbatasan Kerajaan Naga Bimasakti dan kerajaan Garuda Andromeda.

Seorang sedang bersemedi di sebuah Guha. Dia sedang mempelajari Ilmu kebatinan dalam Kitab Naga kembar jilid 9 36 Jalan Pendeta Naga matahari.

Dia keluar setelah menyelesaikan semedinya.

"Menuju jalan ke 15 sangat sulit untuk ditempuh. Seperti tersandung sesuatu" ucap Sang Wanita

Ketika dia keluar gua terdapat seorang lelaki terkapar di depan guanya.

"Okh!" "Okh!" Okh!"

pemuda itu mengeluarkan darah lalu terjatuh ke tanah.

"Hey nak bangunlah!"

Wanita itu membawa sang pemuda kedalam gua untuk disembuhkan.

Di tempat lain Ani sedang duduk disamping Yuki motto.

"Kau akan aku ajari 36 jalan Naga kehancuran dan 9 Rahasia Dewa kematian dalam kitab kembar jilid 16"

"Salah satu kitab yang ada pada Dewa itu sendiri, Aku akan mempersiapkanmu menjadi seorang Ratu Naga yang layak"

"Terimakasih Bibi, Aku akan mempelajari Ilmu itu dengan layak" ucap Ani.

"Aku tidak ingin dikorbankan kepada Raja sahamaru sebagai permaisuri"

"Itu adalah jalan yang dipilihkan oleh leluhur untukmu"

"Aku akan membuat jalanku sendiri"

"Aku sudah menerimamu menjadi muridku memerusi Jalan Naga kehancuran dan Dewa Kematian" ucap Yuki motto.

"Aku berharap banyak padamu"

"Aku akan membuatmu mengeluarkan pedang mutiara naga yang ada dalam dirimu seperti pedang ini Pedang Naga Dewa kehacuran." Yuki motto berkata menperlihatkan pedang mutiara naganya.

Di tempat lain

Hutan terlaran

satu jam yang lalu

Ame ryusaki sedang berlatih tanding dengan Sang Ayah Raterasu.

"Trank!" "Trank" "Trank"

hosh!" "hosh!" "hosh!"

"Sudah cukup untuk hari ini. Kita akan lanjutkan esok hari" ucap Raterasu

"Tidak aku belum selesai"

"Baiklah semangatmu boleh juga. Awas serangan!"

"Trank!" "Trank!" "Ctraaang!"

Percikan Api dan cahaya memanaskan udara.

Para hewan disekitar hutan keluar dari sana tidak ingin mendekati tempat itu sejauh 20 km.

"Pefang Naga Raizen langkah pamungkas 12 Langkah Naga mencakar langit " Ame berteriak banyangan Ame menjadi 12 bersama pedang yang ada dimasing-masingnya. Mereka menyerang Raterasu.

"Langkah 9 Dewa Api Pedang Dewa Api Api abadi pemusnah" seru Raterasu.

Wajah Dewa Api berada dibelakang Raterasu dengan menggunakan 9 senjata masing-masing mengarah pada Ame. Jilatan Api menyambar-nyambar dibelakangnya.

"Duaaarrr!" "Duaar!" "Duaaar!" "Blaaar!"

Kedua serangan pamungkas itu menmbuat udara disana menjadi panas mencapai 100 celcius.

Pohon-pohon terbakar hangus sejauh 20 km.

Brug tubuh Ame ambruk dengan luka disekujur tubuhnya.

"Kau terlalu memaksakan diri, nak!" suara Raterasu.

"Menyedihkan melihatmu seperti ini, Istirahatlah besok kita akan memulai lagi latihanmu"