Kebangkitan Sang Setan Sahamaru

Kembali ke Desa Ame Kota kerajaan Naga Bimasakti

Ame Ryusaki dan Anne yume yang sedang mencari Kuzaki dan Inoe.

Kuzaki..! Inoe...!

Mereka mencari hingga malam, bulan terlihat berwarna merah darah. Tiba-tiba kepala Ame pusing. "urgh!" kepalaku. Ame melihat masa depan dimana Anne hendak dipancung. "Seseorang tolong Aku!" teriak Anne dalam penglihatan Ame. Dia hanya menggunakan baju tipis yang tidak menutupi lekuk tubuhnya.

"Anne!" seru Amaja?" tanya Anne "kau sudah dua jam pingsan, Aku khawatir." "Aku tidak apa-apa," kata Ame memeluk erat Anne seakan tak mau dilepaskan. Anne terhenyak lalu menyandarkan kepalanya ke bahu Ame. "Tenanglah Ame aku disini" kata Anne. "Aku tidak akan membiarkanmu terluka" kata Ame.

Kembali Di Kerajaan Naga Iblis Kegelapan Istana Permaisuri Naga kegelapan

Bersama Ani sakura yuki yang berhadapan dengan Yuki Kagura yuma motto memperebutkan gelar permaisuri Naga kegelapan. Mereka berterung dengan segenap kekuatan. Yuki motto menggunakan seluruh kemampuan pedangnya. Dia menggunakan jurus-jurus terhebat untuk menandingi jurus-jurus yang dikeluarkan Ani. Sungguh hebat pertempuran mereka. Hawa membunuh yang dipancarkan keduanya sangat pekat mengelilingi udara di sekitar mereka.

Shin yang menatp keduanya sedikit terhenyak sampai disana dia ingin memisahkan keduanya. tetapi dia ingat akan perkataan Sang Kakak "Jangan memisahkan kita apapun yang terjadi sampai diantara kita ada yang mati"

"Hyaaa!" "Hyaaa!" "Trank!" "Trank!" "Pedang Naga kegelapan Jurus Naga Neraka"

Pedang Naga Iblis Jurus Naga Kegelapan menelan cahaya surga"

trank! trank! Jrash langit malam bergetar hebat karena benturan dua pedang. Bulan merah dilangit menjadi saksi pertarungan hebat keduanya. "Jrassh!" "Yuki motto terluka parah karena seangan Ani. "Okh!" "Okh!" Dia terkapar mulutnya mengeluarkan darah. "Kau sudah berhasil menyempurnakan jurus itu" sahut Yuki Motto.

"Bibi Engkau! Mengapa kamu tidak menghindar?" Tanya Ani sambil menangis.

"Aku ini wanita yang jahat sudah seharusnya aku mati seperti ini. Sepertinya sudah waktunya Aku berpisah dengan kalian, waktuku sudah hampir tiba" kata Yuki motto sambil terus menyemburkan darah dari mulutnya.

"Hutangku padamu sudah lunas Adik" Yuki motto tersenyum dia menghembuskan nafas terakhirnya.

Yuki Fujita Akemono sang Dewi alam maut menjemput ruh Yuki motto. Hal itu ditahan oleh seorang wanita. Dia adalah Fuji yuki Raatu Kerajaan Naga Iblis. "Mau dibawa kemana adikku?"

"Dia akan dibawa ke Neraka atas semua dosa yang dia perbuat"

"Tak akan Aku biarkan Kamu membawanya, rasakan ini!!" seru Fuji yuki Pedang itu menembus wanita yang membawa Yuki motto. "Tak berguna cobalah Kamu kemari!" "Apa!" seru perempuan itu. Dia menghilang, "Kakak terimakasih kamu telah menyelamatkanku." "Tugasmu belum selesai Kamu harus menjadi tubal kebangkitan Raja Sahamaru" kata Fuji yuki. Dia mengambil mutiara Naga yang berada di dada Yuki motto.

Yuki motto masih bergerak meskipun hatinya hilang. "OKh!" "Okh!" Mata Yuki motto menjadi merah jiwa syetan yang berada ditubuhnya keluar. Aku sudah mendapatkan 3 Mutiara Naga pada Gerhana matahari berikutnya anda akan segera bebas Tuanku" kata Fuji yuki.

Yuki motto dipasung di alun-alun Kerajaan dengan keadaan yang sangat kejam. darah keluar dari dadanya tempat hatinya yang hilang. "Lihatlah kalian semua Dia adalah wanita Jalang yang telah merebut Suamiku, bagi siapa yang berani merebut suamiku ini adalah balasannya. Seru Fuji yuki. Ani keluar dari belakang Istana menuju Alun-alun kerajaan. Dia menatap tubuh Ibu angkatnya yang dipasung. Tubuhnya menggigil, dia muntah mengeluarkan makanan dalam perutnya. Dia pingsan tidak kuat melihar kekejaman di depan matanya.

Shesomaru Putera Yuki motto tertunduk mengepalkan kedua tangannya, begitu juga Shin Maryu yang keluar bersama Ani. Dia menangkap Ani yang pingsan. Shesomaru dia diam tidak akan membiarkan Ani mengalami hal seperti ini, begitu juga Shin Maryu yang memeluk erat Ani. Dua Saudara mencintai wanita yang sama.

Sial dia bangkit sebelum sempurna" umpat Fuji yuki. Sahamaru bangun dari Tahtanya. Dia membuka mata melihat wanita yang dia cintai dipasung tak berdaya di depan Alun-alun. Dia menebas pedang Iblis Cahaya ke Kepala Fuji yuki kepalanya menggelinding terpisah dari badannya. "Ayah mengapa kamu membunuh Ibu?" "Dia mengaatakan dirinya sendiri wanita jalang yang membunuh Isteriku yang ku cintai"

Lalu Dia menebas kepala Yuki motto dengan Pedang Iblis Kegelapan. Kepala Yuki motto menggelinding menuju badan Fuji yuki dan sebaliknya kepala Fuji yuki terbang menuju badan Yuki motto. Yuki motto bergerak dia menatap lelaki yang menculiknya selama 25 tahun. Pria yang telah merenggut hatinya dari Sang suami, pria yang ingin dia lihat dan bunuh selama 25 tahun kehidupan. Sahamaru tersenyum, wajah yang menakutkan itu tersenyum. lalu dia tidur kembali.

Sementara Fuji yuki di pasung ditiang. "Ibu engkau menerima balasan apa yang telah engkau perbuat"

Yuki motto menatap wajah sahamaru dengan sangat tajam. Dia ingin membalas dendam pada Dia. Ani siuman dia melihat Yuki motto berada disampingnya. "Bibi engkau hidup kembali?" tanya Ani.

Yuki motto menghiraukan pertanyaan Ani. Dia hanya terus menatap Sahamaru. Ani lalu menatap Shin dia tahu apa yang dirasakan Sang Ibu. Sementara Shin menatap Ibunya yang dipasung. Shin memeluk Ani dengan sangat erat seperti tidak ingin dilepaskannya. Dia melihat Shin menangis begitu juga Shesomaru yang menangis bahagia.

Dia melihat dua orang pembunuh berdarah dingin menangis. Shin Maryu dan Shesomaru menangis. "Aku akan menjagamu dengan nyawaku" Shin berbisik di telinga Ani.

Yuki motto bemenatap Sahamaru, dia berjalan menuju Tuannya. "Ark!" "Arkh!" Darah keluar dari mulut Yuki otto.Tubuh ini sudah sekarat. "Aku harus menyembuhkan diriku kembali" kata Yuki motto.

"Ibu engkau baik-baik saja?" tanya Ani dia menghampiri Yuki motto dan membawanya ke Kamar Istana. Dia menjaga Yuki motto yang pingsan. Yuki motto yang pingsan dia dibaringkan ditempat tidur. Di tiang salib Shesomaru memandang tubuh Ibunya yang sangat mengerikan. Darahnya masih keluar dari lubang. "Ibu lihatlah perbuatanmu itu. Sekarang kau tergantung di tiang itu" kata Shesomaru.