Munculnya tiga Dewa tertinggi

Apa kita harus memberi hadiah kepada mereka Kakak?" Tanya Sang Perempuan

"Tidak kita tidak perlu memberi hadiah kepada mereka yang berpesta tanpa kita" kata Sang Laki-laki

"Adik lihat bukankah itu Kaguya dan Guru Kita?!" Kata Sang Laki-laki

"Kakak Ayo kita pergi! Jika dia menemukanku bersamamu Aku akan dibunuh" kata Sang Perempuan

"Tenangah Sayang! Dia sedang dipasung disana. Dia tidak akan membunuhmu" kata Sang Laki-laki.

"Bagaimana mungkin dia dipasung. Dia adalah Makhluk terkuat di Alam semesta.

"Dia di pasung oleh Kaisar Dewa Kegelapan Gelap permana Bumi hitam. Dia tidak akan bisa menyentuhmu" kata Sang Laki-laki.

"Sialan Laki-laki itu. Dia berani hanya karena guru kita terluka" kata Sang Perempuan.

"Ayo kita bebaskan Dia!" Kata Sang Laki-laki

"Mengapa kamu ingin membebaskan dia?" Sang Wanita berkata dengan suara serak dan wajah suram.

"Coba lihat dia baik-baik. Wanita itu terlihat seperti Guru kita Amyesta ryu Shinnie. Tetapi dia bukan guru kita. Dia adalah Inkarnasinya saat ini Ani Sakura yuki" kata Sang laki-laki.

Mari kita menuju ke dalam Istana Kaisar Dewa Kegelapan

Lantai 10

Pertarungan Shin dan Amonyesta Shinjie Permaisuri Dewi Naga malapetaka trinitas 99 Binatang kiamat memasuki babak baru.

Trank! Trank! Trank!

Blaaaarr! Suara benturan ke dua pedang mereka. Langkah mereka lebih cepat dari pada Dewa Superior.

"Duaarr!" "Duaar!" "Blaaarr!" "Blaaarr!"

Shin jatuh terjengkang. Begitu juga Akeno. Sementara Ani dibawa seorang Wanita berambut putih.

Akeno ditahan oleh Amonyesta Shinjie. "Maafkan Aku adik kamu menghalangiku, jadi Aku akan menghabisimu" kata Amonyesta menusukan pedangnya ke tubuh Akeno sambil tangannya mencengkram leher Akeno.

" ... " "Akeno!" Seru Shin yang Jatuh akibat benturan pedang keduanya.

"Bawa Dia!" Seru seorang Laki-laki berambut putih menahan serangan pamungkas Amonyesta.

"Aku tidak bisa menahan serangan ini lebih lama lagi" kata Laki-laki itu.

"Terimakasih!" Kata Shin.

"Awas kalian!" Teriak Amonyesta.

"Sringg!" Amonyesta menebas pedangnya kearah Akeno.

Slaassh! Crasssh! Shin mengorbankan tangannya untuk menyelamatkan Akeno dari kematian.

"Kuharap ini sepadan!" Batin Shin.

Dia menghilang melalui lingkaran sihir. Dia membawa Akeno ke Kerajaannya. Kerajaan Naga kegelapan.

"Huh mengapa kamu menghalangiku!" Kata Amonyesta.

"Aku tidak akan membiarkanmu membunuh Saudariku Lagi" kata Shesomaru.

"Jadi kamu telah memilih jalanmu sendiri Puteraku!" Kata Amonyesta.

"Kamu bukan Ibuku dan Aku bukan puteramu!" Kata Shesomaru.

"Kamu adalah Putera Wijaya dan Putera Wijaya adalah Puteraku Juga!" Kata Amonyesta dengan suara hampir tak terdengar. Tetapi suara itu masih dapat di dengar oleh Shesomaru.

"Shesomaru ... Shin Kau!" Seru Ani

"Nanti aku jelaskan untuk sekarang kita harus membawa sepupumu ke tempat yang aman!" Kata Shin.

"Baiklah mari Kita ke Kerajaan." Ani berkata memapah Shin. Dan ikut menghilang ke Kerajaan Naga Bima sakti.

Mereka akan di kejutkan oleh sesuatu yang tidak seharusnya terjadi. Bagaimanapun hal itu telah terjadi dan tak dapat dicegah.

Shiro Ran bersetubuh dengan Ryuga dengan sangat bersemangat.

Di tempat yang tidak di ketahui

Deg.. deg.. deg.. "Akeno!" Seru Kenji kira

Kerajaan Naga kegelapan Bimasakti Naga

Istana Putera Mahkota.

Ruang Tahta Kerajaan Naga Iblis kegelapan Bimasakti

Shiro Ran dengan penuh nafsu bersenggama dengan Ryuga.

Ditempat Ran dan Ryuga mereka di kejutkan oleh sihir khas Raja Iblis dengan mahkota susun tujuh dengan tanduk di kepalanya. Di dahinya ada lambang 666 dengan bintang terbalik di belakangnya.

Shin yang tangan Kanannya terputus di papah oleh Ani sementara Shin memeluk Akeno dengan tangan kanannya.

Mereka melihat darah mengalir dimana-mana. Mereka melihat sesuatu yang sangat buruk bagi mereka. Mereka sudah sangat lama tidak melihat. Disana mereka melihat Shioi Ran terbaring terkapar.

Pov

Shioi Ran

Saya datang ke Kerajaan Naga kegelapan. Entah apa yang saya pikirkan tetapi tubuh saya menjadi panas. Saya akan melakukan sesuatu yang mungkin akan ku sesali ke depannya. Ketika saya melakukan sesuatu yang aku sukai seseorang memanggilku. Aku mendengar suaranya. Suara yang lirih dan penuh dengan penyesalan. Aku mengenal suara itu. Suara yang sabgat familiar. Suara ibuku yang sedang sedih. Dia adalah Ibuku, aku berjalan kearahnya dengan langkah terseok-seok.

Shioi Ran Pov

"Ran apa itu kamu?" Kata Akeno.

"Ibu!" Kata Shioi Ran

"Apa yang kamu lakukan?" "Apa yang sedang kamu lakukan?!"

Tubuh Shioi Ran bergetar dengan sangat keras tubuhnya bergetar tak terkendali.

"Ryuga!" Kemarahan Shin terlihat jelas dimatanya.

"Ayah saya dapat menjelaskan ini!" Seru Ryuga.

Ani menatap lekat-lekat Shioi Ran kebencian tidak berujung keluar dari kedua matanya. Dia membenci kejadian ini dengan seluruh serat yang ada di dalam tubuhnya.

Kebencian ini tumbuh bersama dengan Akeno dan Puterinya.

"Ibu apa yang terjadi padamu, siapa yang melakukan ini? Kau!" Seru Shioi Ran.

Dia melihat tubuh Ibunya hancur kewanitaannya berdarah-darah. Luka-luka lebam diseluruh tubuhnya.

"Ibu tidak apa-apa nak, tetapi apa yang terjadi padamu?" Fujita bertanya dengan sangat lirih.

Fujita melihat baju berserakan dimana-mana.

Ibu maafkan Aku tidak bisa menahan diriku dari dorongan mencari pasangan.

"Aku seharusnya tahu hal ini akan segera terjadi. Garis keturunan keluarga kita sangatlah unik. Karena Aku selalu bersama Ayahku saat masih kecil dan dia selalu menekan setengan darah naganya.

"Duduklah disini." Tunjuk Akeno pada Ran, saya akan membantu Anda mengurangi Rasa sakit. Akeno menjilati kewanitaan Ran yang berdarah dengan mulutnya. Dia mengeluarkan bola kecil hitam dari dalam tubuh Ran. Ran merasa terbakar dengan hebat di seluruh tubuhnya.

Ryuga hendak berjalan ke arah Ran untuk menenangkan dia. Tetapi tangannya ditahan Sang Ayah Shin.

"Ayah!" Ryuga membentak. "Tidak Ryuga semua ini salah mu dan gadis itu. Fujita akan melakukan hal ini dengan pertimbangan dia sebagai seorang Ibu" kata Shun sanbil memegang erat tangan Shin dengan tangan sebelah kanan.

"Gumpalan itu apa?" Tanya Ani. Dia adalah anak puteramu dan Puteriku. Naga setengah Iblis.

Ani entah mengapa merasa dekat dengan gumpalan itu.

Bola itu menghilang menuju suatu tempat.

"Ibu Aku akan menitipkan anak ini kepadamu Ibu semua Naga" kata Akeno Yui Fujita.

Ditempat lain

Kaguya Akemono yume mendapat wasiat tsrakhir Sang Guru Dewi Naga cahaya, pelindung dan penyelamat semesta Amyesta ryu Shinnie.

"Aku memberkatimu terimalah warisan terakhirku seperti kamu telah membesarkan Kenji Akirayama tiga dewa tertinggi, tiga Dewi Naga generasi pertama, kedua dan ke tiga. Membesarkan Cucu cucu ku Shioi Ran dan Akeno yui fujita. Kamu akan di anugerahi satu anak semoga kamu tidak menjadi korban Sang Malapetaka selanjutnya.

Muncul dua sosok disamping Kaguya setelah meghilangnya wasiat terakhir Sang guru.

"Kalian ..." ucap Naga Cosmos sebelum menghilang sepenuhnya.

"Maafkan Kami guru, kami akan menjaga Adik kami. Guru dapat tenang di alam baka" kata Sang Laki-laki.

"Aku titip Kaguya kepada kalian jika terjadi sesuatu padanya kalian akan menanggu kemarahan tiga Dewi Naga takdir.

"Baik guru kami akan merawatnya." Kata Sang Wanita