Chapter 146 Menatap Matahari terbenam Perang akhir zaman dewa bagian 3

Di kehidupan Wijaya kusumah yang panjang dia tidak pernah merasakan menyesal. Perbuatan yang dia lakukan semata-mata untuk kehidupan yang lebih baik. Anak yang paling dia banggakan adalah Akeno yui Fujita. 

Dia sedang memikirkan kenangan tentang dia bersama dengan beberapa wanita yang pernah berada di dalam hidupnya. Mereka adalah wanita-wanita terhormat dan tercantik dari setiap Ras. Baik Itu bangsa Naga, Iblis, Manusia maupun Dewa.

Wanita dalam hidupnya adalah salah satu Puteri Dewi Naga langit utama Kagura yuki akemono. Lalu Dewi yang jatuh Yuki Fujita dia telah mendapatkan seorang puteri bernama Akeno Yui Fujita Akemono salah satu dari Dewi Naga takdir di zaman ini. Di saat yang sama dia juga memiliki Ratna wulan dengan seorang puteri Akemi yui akemono lalu Shesomaru dan Akane yuki kaoru yuma akemono dari Yuki motto dan terakhir adalah Shiro yume seorang puteri yang telah dia rawat dalam ketidaktahuannya. Dia baru mengetahui setelah dia bersama Shiro yasha Akuma saat ini.

Dia melihat putera dan putrinya bertarung dan berperang melawan satu dengan yang lainnya.

Dia tidak dapat melakukan apapun dengan hal itu. Yang dia bisa lakukan adalah menghalangi salah satu dari musuh mereka yang tidak dapat mereka lawan. Jika Orang itu akan muncul di perang ini.

Sebagai sesepuh yang dituakan dia harus bertarung untuk mencegah yang muda mati sebelum memiliki kekuatan tempur yang mempuni. 

Dalam perang semua hal diperbolehkan bahkan jika menikung dari belakang atau menjadi seorang pengkhianat. Tidak ada teman Abadi yang ada hanya Kepentingan Abadi.

Itu yang terjadi Pada Ame Ryusaki dan Sumadara Reishi. Saat ini jalan mereka bertentangan. Sementara Sumadara memerintah Kerajaan Lubang dunia orion yang telah berkembang menuju kemajuannya sekali lagi. 

Setelah seribu tahun masa kelam kehancuran yang sejarahnya dihilangkan oleh Kerajaan- Kerajaan musuh mereka yang sekarang bersatu dibawah Panji Kaisar Langit tak tertandingi Kenji Akirayama.

Sumadara telah berjuang dalam segala hal dia sosok yang tidak dianggap sebagai manusia setelah lahir di dunia. Dia tidak diinginkan oleh Sang Ibu hanya untuk menghancurkan kekuasaan Ayahnya yang tirani dia lahir dan dibesarkan oleh Sang Ibu.

Setelah Ayahandanya dijatuhkan oleh dua belas Dewa Langit surgawi. Sumadara kemudian menuju Kerajaan Naga bimasakti di Planet Bumi tempat Kakak pertama dan Kakak Ke empat tinggal.

Tetapi tidak dapat melakukan itu Karena intervensi kakak ke dua Kagura dan Kakak ke tiga Shinta mereka memulai perang saudara setelah Ayahanda mereka lengser dari Tahta. Shinta saat itu memihak para Dewa untuk menekan kekuasaan Ayahandanya. 

Karena perjodohan yang dilakukan oleh Ibundanya Kaguya Akemono yume dan Dewa Langit Kenji thian Akirayama.

Shinta yang saat itu tidak terima untuk dijodohkan dengan Kenji akirayama sebagai Putera Mahkota Kerajaan langit luas.

Sementara itu 

Wijaya kusumah yang tidak menyangka akan menjadi seorang Ayah dalam waktu dekat kembali setelah dia memiliki banyak puteri hampir disetiap Kerajaan di Alam semesta. 

Dia adalah seorang yang bermartabat dan memiliki prinsip. Dia tidak akan pernah ber kultivasi dengan sembarang wanita. Apalagi dengan wanita yang tidak jelas asal usulnya. Hal itu tidaklah mungkin.

Wijaya kusumah tidak menyangka akan menjadi seorang Ayah dar tiga Wanita perkasa saat ini mereka telah menjadi Dewi Naga yang dipuja oleh bangsa Naga.

Wijaya menghadang Gelap Permana Bumi hitam yang akan membantu Ketiga penyerang Kerajaan Langit surga surgawi.

Mereka Yui Fujita, Anne yang dirasuki Amonyesta Shinjie dan Ayamure yuki. 

"Senior Aku akan menghalangimu disini untuk membantu ke tiganya meskipun mereka keturunanku Jika mereka menyerang Kerajaan ini Aku tidak akan memberikan mereka belas kasihan" Wijaya berkata.

"Bagus Kamu orang berdedikasi, Aku akan melihat sejauh mana kekuatanmu bertahan dengan Pedang ini"

"Dua belas Tebasan Dewa Naga kegelapan Langkah ke tiga Naga kegelapan menghancurkan Alam semesta." Kata Gelap permana

Kekuatan Niat Pedang meluncur ke arah Wijaya kusumah

"Sembilan Langkah Dewa Garuda sakti Langkah ke tiga Garuda Mendominasi Dewa. Sembilan Putaran mendominasi" Tebasan Tebasan Wijaya menahan Niat pedang yang luncurkan Gelap permana.

Gelap permana Satu dari tujuh Kaisar Agung kuno yang telah bangkit kembali untuk mendominasi Alam semesta