Plak
"Bang***" Ucapku sambil reflek membuka mata
"Hahhaha, saya kira kamu imut imut karena ngomong aku-kamu tapi ternyata amit amit" Ucapnya sambil tertawa
Semua manusia purba disana ikut tertawa mungkin mengikuti si cowo ini
"Tau ah" Ucapku
"Kamu pasti lapar belum makan" Tebak si cowo itu
"Ngga"
Kruuk
"Eh perut ga tau waktu" Batinku
"Sepertinya ada yang berbunyi" Ucapnya
"Ok aku lapar"
"Ayo ikut ke tempat kami" Ajaknya
Dia menarik tanganku dan membawaku ke sebuah tempat seperti tenda tenda ya kaya desa purba mungkin karena mereka ga hidup di gua dan berkelompok. Dia mengajakku duduk di salah satu batang kayu yang sepertinya sengaja dijadikan tempat duduk
"Wah disini udah maju ya dibanding disana" Ucapku
"Emang kamu ketemu sama manusia purba disana juga" Tanyanya
"Iya, tapi masih tinggal di gua dan cuma pake daun gitu buat nutupin kelaminnya aja"
"Masih untung dari pada saya" Ucapnya
"Emang kenapa?"
"Telanjang"ucapnya singkat
" Hahaha kasian untung aku ga gitu dah lari kayanya"
"Kamu mau makan apa?" Tanyanya
"Aku makanan yang normal aja deh"
" emang makanan disini ga normal?"tanyanya
"Ya kali makan kelinci hidup hidup terus makan tumbuhan liar"
"Itu cara mereka bertahan hidup, malahan ada yang makan manusia juga"ucapnya dengan santai
" APA!! Gimana kalau mereka makan kita?"ucapku panik
"Tenang, saya sudah lama ada di tahun ini. Mereka yang saya ajarkan bercocok tanan, membuat api, dan berpakaian" Ucapnya bangga
"Kamu sudah berapa lama disini?"
"Lebih dari 1 hari" Ucapnya
"Iya aku juga sudah lebih satu hati tapi lebih tepatnya misal 1 minggu, 1 bulan, 1 tahun, satu... Apa lagi ya"
"Satu hati" Ucapnya sambil tertawa
"Ih apaan sih"
"Kamu ga akan nanya nama saya, umur saya, sudah punya istri belum, atau apa gitu"ucapnya
" Sorry ya bapak ahjussi, aku bukan orang kepo "
"Ahjussi itu apa? Terus kepo apa itu?"tanya cowo itu
"Nih bapak pasti ga pernah nonton drakor pasti kerjaannya rebahan"
"Terus apa lagi drakor?"tanyanya
" Ga mau ngomong sama orang kepo"
Aku pergi meninggalkan cowo itu dan berkeliling melihat para manusia purba. Mereka udah lumayan maju karena udah pakai batu buat peralatannya dan ada juga yang lagi nanam gitu. Kagum aja masih ga percaya gitu
"Nih makan" Ucap cowo itu membawa ikan bakar diatas daun
"Enak ga?"
"Enaklah, kalau ga mau buat saya aja"
"Akunya?"
"Ikannya, masa kamunya. Mohon maaf tidak tertarik" Ucapnya
"Siapa juga yang mau, sini ikannya" Ucapku sambil menarik ikan bakar itu
Aku memakannya dan ini enak banget, kok bisa seenak ini gitu. Ikannya kaya ada manis manisnya seger gitu ah intinya enak banget.
"Manis ya" Ucapnya
"Iya manis asin gitu enak"
"Kamu" Ucapnya
Aku menoleh kearahnya dan dia langsung mengalihkan pandangannya, kok aku yang malu lagi makan diliatin sama cowo ganteng udah ga pake make-up pasti jelek banget apalagi rambut kusut
"Maksuk eh maksud saya, kamu tidur diluar aja ya"ucapnya
" Ih masa aku tidur diluar"
"Ya mau dimana lagi"ucapnya
" Gimana kalau ada yang ngapa ngapain, gimana kalau aku dimakan"
"Sudah penuh semua" Ucapnya
"Aku tidur sama kamu aja atau kamu tidur di luar"
"Ohok ohok (keselek)Enak aja, masa saya tidur di luar"
"Yaudah tidur sama aku"
"Itu mulut ngomongnya" Ucapnya
"Masa aku ngomong pake hidung"
"Ya udah ok, kamu tidur sama saya tapi kalau saya khilaf gimana?"ucapnya
"Hah Apa gimana maksudnya?"
"Sudahlah kamu terlalu polos" Gumamnya
Aku melanjutkan makanku dan tidak mempedulikan nya, hingga hari semakin malam tapi tidak segelap di Gua waktu itu karena disini ada api unggun yang mungkin dibuat oleh cowo yang masih belum aku tau namanya. Manusia purba itu masih melanjutkan aktivitas nya seperti berkomunikasi pake bahasa mereka, makan, liatim api, ada juga yang tidur macam macam deh
"Langit disini indah ya" Ucap cowo itu mendekat membawa air putih dalam gelas bambu
(Jangan harapkan kopi dalgona atau green tea ingatlah ini zaman purba jangan terlalu berharap)
"Iya indah kok bisa ya"
"Karena belum ada polusi cahaya"
"Hah baru denger tuh polusi cahaya"
"Jadi saat di bumi makin terang dengan cahaya apalagi lampunya bersinar sampai ke langit itu bisa mengalahkan sinar sinar bintang jadi cuman bintang yang paling terang yang bisa kita lihat"
Aku ngantuk selama dia jelasin, nutup mata sebentar gapapa kali ya. Aku denger dia ngomong sesuatu tapi ga jelas mungkin bahasa alien.
Aku membuka mataku dan sekarang aku lagi di kampus. Loh yang tadi cuman mimpi ya, nyebelin emang kalau ketemu cowo ganteng pasti belum tau namanya belum tau dia siapa
"Jadi sekarang bapak akan jelaskan sedikit tentang manusia purba" Ucap dosen di depan
"Sejak kapan ada pelajaran tentang itu" Batinku
"Jadi manusia purba itu ini dia" Ucap bapak itu lalu mempersilahkan seseorang masuk dan ternyata cowo tampan yang tadi aku temui
"Wah mau dong jadi pasanganya"
"Aduh ayo kita hidup berdua di zaman purba"
"Jadi pingin ke zaman purba"
"Sini aku pelihara"
Semua nya memuji mengkhayal kecuali aku ya guys karena aku tau betapa tidak enaknya hidup disana
"KAMU! KAMU!! SINI MANUSIA PURBA" panggil dosen itu menunjuk padaku
"Aku bukan manusia purba pak"
"SINI KAMU SINI" panggil nya lagi
"Ngga aku bukan manusia purba aku bukan"ucapku
"Dih dia ngomong aneh"
"Kok ngomongnya gitu sih"
"Dekil jelek aneh beda banget sama yang di depan"
"Iwh ngapain lagi ayo pada jauh"
"AHHHHH AKU BUKAN MANUSIA PURBA" Teriakku muak dengan ocehan mereka
"Hey Hey Hey" Ucap seseorang menepuk pelan pipiku
Aku terbangun dan memeluk orang itu karena aku takut dengan omongan orang orang tentang ku.
"Itu cuman mimpi" Ucap cowo itu menenangkanku
"Aku takut"
"Tidak usah takut" Ucapnya meyakinkan ku
Aku mendorong cowo itu dengan kesal
"Kamu tak tahu apa yang terjadi" Ucapku
"Emang" Ucapnya singkat
"Aku mau tinggal disini aja" Ucapku
"Tiba-tiba padahal kaya ga mau gitu"ucapnya terkekeh
" Daripada disana, apa apa di omongin komen sana komen sini ga bosen gitu ngurusin hidup orang"
"Loh emang pada gitu?"tanyanya
" Kamu hidup dari zaman apa sih? Atau asli dari zaman purba"
"Tumben nanya" Ucapnya
"Eh tunggu dulu kok ini ada di dalam kaya tenda orang orang purba"
"Iya kan aku yang bikinin ini itu dari daun pisang karena yang bisa dipake disini ya itu" Jelasnya
"Tapi siapa yang mindahin aku"
"Harimau" Ucapnya
"Ihh mati dong nanti"
"Saya lah siapa lagi" Ucapnya
"Kamu bakal tinggal disini selamanya?"
"Tidak karena masih banyak hal yang harus saya cari"ucapnya
"Kalau kamu mau tinggal disini, ajak aku biar pun tidak saling mengenal yang penting kita saling menjaga karena yang kenal belum tentu siap menjaga kan"
Zedar🌩🌩
Ih parah bukannya romantis malah ada petir, manusia purba pada teriak teriak panik di luar dan cowo itu malah keluar mengecek keadaan. Tak lama kemudian dia balik lagi dengan muka panik dan gelisah
"Ayo kita pergi" Ajaknya
"Loh kenapa?"
"Banjir bandang" Ucapnya