Happy Reading ❤
-----------------------------------------------------------------
AURELY'POV
setelah sarapan gue segera pamit sama ortu gue.
"Ma,pa Lyli pamit mau berangkat dulu ya."Pamit gue.
"Iya hati-hati ya."Ucap papa gue.
"Lo beneran sekolah pake baju kek gini,ntar kalo lo dibully gimana?"Tanya mama gue khawatir.
"Mama ngga usah khawatir Lyli bisa jaga diri kok."Ucap gue meyakinkan.
"Serius?Tanya mama gue lagi.
"Serius mama gaul."Jawab gue sambil terkekeh.
"Oh iya bang kalo disekolah lo pura-pura ngga kenal gue ya."Ucap gue.
"Lah kenapa?"Tanya bang Devan.
"Gue ngga mau identitas gue kebongkar sebelum waktunya bang."Jawab gue.
"Oke-oke,lo berangkat sama siapa?Tanya bang Devan.
"Sama mang Asep aja lah."Jawab gue.
"Yaudah ya Lyli berangkat dulu, assalamualaikum."Ucapku sambil berjalan keluar rumah.
"Mang Asep anterin yok."Ucap gue saat sampai di pos satpam dekat gerbang rumah.
"Loh anda siapa?"Tanya mang Asep bingung.
"Saya Lyli mang udah ah ayok."Ucap gue sambil masuk dalam mobil.
"Loh neng Lyli ngapaian kok pakai pakaian kaya gitu engga dimarahin sama tuan sama nyonya?"Tanya mang Asep.
"Enggak kok mang, Lyli mau cari real friend aja, masa iya setiap pindah sekolah dapetnya fake friend mulu."Ucap gue kesal.
"Oh gitu toh neng."Jawab mang Asep.
"Mang turunin Lyli diwarung deket sekolahan ya."Ucap gue.
"Lah kenapa neng?"Tanya mang Asep.
"Kalo sampe sekolah yang ada malah dapet ocehan dari anak-anak masa iya seorang nerd dianter sopir kan ngga banget mang."Ucap gue panjang lebar..
"Oh iya iya neng,siap deh."Jawab mang Asep.
Setelah menempuh perjalanan dari rumah ke sekolah baru gue,akhirnya gue sampai di warung deket sekolah. Kata bang Devan sih itu warung yang biasanya buat bolos anak-anak most wanted SMA Garuda sih, ya kayak abang gue gitu. Jaraknya emang ngga jauh banget dari sekolah cuma kehalang tembok besar aja jadi aman buat bolos.
----
Gue liat diwarung itu masih sepi belum ada anak-anak tukang bolos kaya abang gue. Gue langsung berjalan ke arah gerbang sekolah milik bokap gue. Ya, SMA Garuda.
Saat melewati pos satpam gue lihat disana ada seorang bapak-bapak yang gue yakin itu satpam sekolah.
"Pagi pak."Sapaku saat berjalan didepan pak satpam.
"Pagi neng,neng murid baru ya?"Tanya pak satpam.
"Iya pak saya murid baru."Jawabku sambil tersenyum.
"Oh gitu, kenalin neng saya pak Gun satpam disini."Ucap pak Gun-satpam.
"Oh iya pak, saya Aurely biasa dipanggil Lyli,inget-inget ya pak."Ucap gue sambil ketawa.
"Siap neng."Jawab pak Gun-satpam.
"Yaudah ya pak saya masuk dulu mau keruang kepala sekolah dulu."Ucapku sambil berpamitan.
"Iya neng."Jawab pak Gun-satpam.
Setelah berbincang dengan pak Gun,gue segera mencari ruang kepala sekolah. Pusing gue sekolah segede ini dan gue ngga tau juga ruang kepala sekolah, nih papa naro ruang kepseknya dimana coba.
Setelah berputar beberapa menit,akhirnya gue nemuin ruang kepsek yang berada di lantai 1.
"Perasaan gue dah lewat sini dah tapi ruang kepseknya kagak ada."Batin gue.
Setelah sampai gue langsung masuk keruang kepsek.
"Permisi pak."
"Saya murid baru disini."Ucapku sopan.
"Oh murid baru kok kek gitu penampilannya."Ucap kepsek itu.
"Maaf pak emang penampilan anak yang sekolah disini gimana pak?"Tanya gue kesal.
"Penampilan anak kaya lah."Jawab kepsek.
"Penampilan kaya kamu itu ngga cocok sekolah disekolahan elite kayak gini."Lanjut kepsek itu.
"Jadi gimana pak."Ucap gue dengan muka datar.
"Yaudah sono masuk kelas 11 IPA 2."jawab kepsek itu.
Dan setelah mendengar jawaban yang gue tunggu dari awal masuk,gue langsung keluar ruangan tanpa pamit sama kepsek.
"Papa gimana sih milih kepsek kok yang kek gitu pengen gue ceburin ke got jadinya."Batin gue kesal.
Sebelum masuk kelas gue sempetin ke kamar mandi buat telepon bokap gue.
"Halo pa."Ucap gue.
"Halo sayang ada apa?"Tanya papa gue.
"Papa gimana sih milih kepsek kok kek gitu."Adu gue kesal.
"Gitu gimana sayang?"Tanya papa gue.
"Masa iya dia bilang orang kaya aku ngga cocok sekolah disekolahan elite kaya gini gitu."Adu gue lagi.
"Beneran?"Tanya papa gue, kaget mungkin.
"Ya,beneran lah masa Lyli boong, emang bener-bener tu kepsek ya."Ucap gue kesal.
"Yaudah biar nanti papa pecat kepseknya."Ucap papa gue.
"Jangan sekarang pa,nanti aja pas aku buka identitas asli aku, biar tambah bukti gimana kelakuan tu bapak-bapak selama jadi kepsek."Ucap gue.
"Iya sayang terserah kamu,kan sekolah itu bakal kamu yang megang.Papa akan serahin sekolahan itu buat kamu."Ucap pap gue.
"Hah serius pa?"Tanya gue ngga percaya.
"Ya serius lah sayang."Ucap papa gue santai.
"Yah, yaudah deh pa ngga papa."Ucap gue pasrah.
Setelah selesai telepon papa akhirnya bel masuk bunyi juga.Segeraku langkahkan kaki gue untuk mencari kelas gue. Setelah mencari kurang lebih 5 menit akhirnya gue nemuin kelas gue juga.
11 IPA 2
Tempat yang akan jadi saksi dimana gue ketemu real friend yang gue cari bertahun-tahun,tempat yang bakal jadi tempat awalnya gue dibully, dicaci, dihina.
Tok tok tok
"Permisi bu saya anak baru."Ucap saya sopan.
"Oh iya silahkan masuk nak, dan silahkan perkenalkan dirimu."Ucap guru itu.
"Kenalin aku Valetasya Aurely J.Biasa dipanggil Lyli. "Ucap gue. Kenapa gue singkat marga gue, karna gue nerd lah, mana percaya juga mereka kalo gue bilang marga gue, yang ada gue dibilang halu lagi. Dan yang pasti karna gue ngga mau identitas gue kebongkar.
"Baiklah Lyli,perkenalkan saya bu Hani, guru mapel bahasa indonesia dan juga wali kelas disini."Ucap bu Hani.
"Silahkan ada yang mau ditanyakan?"Tanya bu Hani.
"Saya bu."Ucap seorang cewek.
"Iya silahlan Lita."Ucap bu Hana mempersilahkan.
"Kok anak nerd bisa masuk sini sih, karna beasiswa ya?"Tanya cewek tadi yang tak lain namanya Lita.
"Iya."Ucap gue sambil menunduk, bukan karna takut atau apa, emang begitu bukan sifat anak nerd.
"Tuh kan."Tawa Lita dan anak-anak lainnya tapi tidak semua karna ada 4 cewek yang hanya diam natap gue sambil tersenyum manis.
"Sudah-sudah, Lyli kamu bisa duduk bareng Nancy. Nancy angkat tangan silahkan."Ucap bu Hani,dan setelah itu gue langsung berjalan kearan anak cewek yang dipanggil Nancy tadi. Kalo diliat dari segi penampilan sih dia kayak gue, iya nerd.Tapi gue ngga tau dia nyamar atau enggak. Bodo ah bukan urusan gue juga.