Memohon perceraian

Keesokan harinya, Keyra mengunjungi Aaron di kantor polisi bersama Daniel. Dia sudah merasa lebih baik dan sehat meski sesekali masih mual jika menghirup aroma yang akan membuat perutnya bergejolak. Wanita itu bersama Daniel karena memang dia yang mengurus semua proses perceraian setelah melahirkan nanti.

Saat ini, Keyra sedang duduk bersama Daniel di sebuah kursi dengan meja di hadapannya. Mereka menunggu Aaron yang sedang dipanggil oleh polisi untuk menemui mereka. Wanita yang mengenakan terusan dress berwarna merah marun dan menggeraikan rambutnya itu hanya terdiam memantapkan hati akan keputusannya untuk perjanjian perceraian ini. Sesekali dia menyentuh perutnya yang masih rata dari balik pakaiannya.

'Baby, maafkan jika mama tidak bisa bersama papa mu lagi,' batinnya dengan semburat kesedihan di wajahnya, kemudian menarik napasnya dalam-dalam dan perlahan menghembusnya. "Aku harus kuat."

"Apa kamu baik-baik saja, Keyra?" tanya Daniel yang sesekali memperhatikan Keyra.