Ga jadi Latihan

Keesokan harinya

Bel istirahat berbunyi dan semua siswa berhamburan menuju kantin, hari ini gue bawa bekal makanan dari rumah jadi sekarang gue seorang diri di dalam kelas.

"Ra kita mau nyanyi apa?"tanya Karel yang menghampiri gue saat makan

"Kita?"

"Iya kita"ucap Karel

"Ngapain?"

"Duet"ucap Karel

"Oh iya lupa, nanti aja deh kan baru kemarin dikasih tugasnya"

"Ya udah nanti pulang sekolah, gue ke rumah lo ok"ucap Karel sambil berlalu pergi

"Jangan..."

"Kenapa?"

"Ada anjing galak"

"Anjing siapa?"

"Tetangga"

"Apa urusannya kalau gue ke rumah lo sama anjing tetangga"

"Anjingnya sayang sama gue kalau ada cowo ke rumah nanti dia ngejar cowo itu"

"Tenang gue akrab kok sama anjing, kan gue pawangnya"ucap Karel

"Sae ae"

Dira datang bersama teman teman yang lainnya

"Ngapain kalian"ucap Dira terdengar sedikit marah

"Ngomong ke siapa?"ucap Karel

"Kalian berdua"

"Disini ada banyak yang berdua. Ada Asep sama Ujang yang lagi ngobrol di belakang, ada Wina sama Abi yang lagi debat, ada banyak lagi yang berdua. Kenapa lo sirik ya ga berdua"ucap Karel

"Pergi sana"usir Dira

Karel pergi dengan mengedipkan sebelah matanya dan bergaya so imut

"Tuh anak ga tau kali kalau dimatanya ada belek"ucap Dira

"Hahaha"

"Anggap aja ga pernah terjadi deh, pusing pala inces"ucap Dira

---

Pulang sekolah tiba

Semua murid berlarian ke luar kelas menuju gerbang, semua murid berdiri di depan gerbang menunggu pintu terbuka. Para murid merayu pak satpam agar pintu cepat dibuka

"Pak bukain dong ganteng deh"

"Pak denger ga, bapak ganteng"

"Pak imut deh bukain dong"

"Pak ibu saya di rumah lagi masak, saya mau makan mau pulang mau main"

"Pak saya sakit mau pulang tolong bukain, saya sakit hati bapak ga kasian"

"Pak bisa denger suara hatiku ga pak, mau pulang"

Tiba-tiba datang Bu Kity wali kelas tersayang, paling ditakuti seantero sekolah

"Kity woi"

"Hello kity"

"Minggir woi minggir"

"Jangan diem disana woi"

"Sembunyi atau ga baris"

Semua murid sebagian bersembunyi dan sebagian lagi berjejer di sepanjang jalan menuju gerbang, gue berjalan di belakang bu Kity sambil membawa barang barangnya. Semua murid diam seperti patung, gue merasa seperti putri yang disambut para dayang dayang wah tertular virus Abi.

"Kalian ngapain diem aja"ucap Bu Kity

"Maaf"ucap salah satu murid

"Berani jawab omongan guru ya, kenapa kalian berjejer seperti ini"

Semua murid terdiam

"Kok pada diam"ucap Bu Kity

"Maaf bu, barang barangnya mau di simpen dimana soalnya saya udh dijemput "ucap Rara

"Oh iya maaf ya Ra, Ibu lupa ya udah ayo kita ke ruang guru"ucap Bu Kity

Semua kembali normal setelah pagar dibuka oleh pak satpam. Setelah dari ruang guru, gue pergi ke halte dekat sekolah. Karel datang dengan motornya dan berhenti di depan halte

"Woi Ra! Ayo bareng kan mau ke rumah lo"ucap Karel

"Emang harus sekarang banget ya"ucap gue

"Udah ayo"ucap Karel

Baru selangkah menghampiri Karel, ada seseorang menahan gue dari belakang.

"Perasaan halte tadi sepi deh, jangan jangan setan"batin gue

"Rara pulang sama gue, jadi lo pergi aja"ucap orang itu

"Kok kenal ya suaranya"batin gue

"Gue ada urusan sama dia mau Japok lo ga usah ikut ikutan vin"ucap Karel

Saat gue menoleh ke belakang, ternyata orang yang menahan gue pergi adalah Kevin. Kevin adalah cowo idaman semua cewe seantero sekolah tapi dia ga mau deket sama cewe manapun terus gue dianggap apa dulu cowo.

"Rara sama gue juga banyak urusan"ucap Kevin

"Lepas vin"lirih gue karena genggaman tangan Kevin semakin kuat

"Gak"ucap Kevin

"Lo liat ga itu! Rara mau nangis karena lo"ucap Kevin

Karel turun dari motornya dan menghampiri gue dan Kevin, Karel langsung menarik gue menjauh dari kevin dan naik ke motor Karel. Motor Karel membelah jalanan yang ramai dan sepanjang jalan hanya deru kendaraan yang terdengar.

"Ra lo jangan sedih ya cowo yang ga pernah ngerti perasaan cewe kaya dia harus ditinggalin" ucap Karel

"Iya gpp kok"ucap gue

"Rumah lo sebelah mana?"tanya Karel

Gue menunjukan jalan ke rumah dan saat tiba di depan rumah, ada anjing yang tadi gue ceritain di sekolah. Karel dan gue turun dari motor dan Karel menghampiri anjing itu

"Rel awas itu anjingnya ngeliatin lo aja"ucap gue

"Tenang aja gue pawangnya"ucap Karel

"Anjing lucu baik imut"ucap Karel pada anjing itu

Anjing itu menghampiri Karel lalu menggonggong kemudian mengejar Karel hingga membuat Karel lari terbirit birit dan menghilang di ujung jalan

Gue langsung masuk rumah yang tampak sepi dan mengganti baju kemudian menonton tv sambil menunggu Karel yg sedang dikejar kejar anjing. Hingga bel rumah berbunyi, saat pintu dibuka tampak cowo yang membelakangi pintu

"Karel?"ucap gue

"Karel siapa"ucap cowo itu