Diusir

Keesokan harinya setiap pulang kantor Andien selalu menyempatkan waktunya untuk menjenguk Lisa di rumah sakit. Sore itu Andien membawakan sesuatu untuk Lisa dengan harapan dapat sedikit menenangkan hati Lisa yang baru saja kehilangan darah dagingnya.

"Gimana kabarmu Lis? Udah enakan dari kemaren?" tanya Andien sembari meletakkan tas jinjing di sebelah Lisa.

"Ya gue udah enakan sih untungnya. Thanks banget loh!"

"Lo cerita ke ibu lo nggak?"

"Cerita yang mana?"

"Ya lo masuk rumah sakit lah! Sama itu, anak lo Lis." Ada sedikit nada ragu di kalimat terakhir Andien. Ia berusaha untuk menjaga perasaan sahabatnya itu dari hal - hal sepele yang mungkin akan menyinggung.

"Ya belom lah Ndien. Lagipula gue nggak pingin bikin ibu gue khawatir parah sama keadaan gue sekarang," jawab Lisa. "Lo nggak ngasih tau ke ibu gue kan kalo gue masuk rumah sakit?"

"Ya enggak Lis. Asalnya gue mau ngasih tau tapi ntar lo ngambek ke gue Lis!"