Terima Kasih Tapi Kamu Harus Pergi

Ketika keduanya sampai di kos, Oscar membantu Lisa untuk duduk di sofa sambil menghela napas panjang. Wanita itu pasti sangat kewalahan akibat ulah dua pria penyamun di gang sepi tadi!

Pria itu bergegas ke kamar mandi dan membawa sebuah bak berisi air dan sebuah handuk. Lalu ia pergi ke dapur dan memanaskan air itu dalam panci.

Oscar kembali lagi ke ruang tamu memandangi Lisa yang masih terdiam seribu bahasa. Kejadian di lorong itu masih membuatnya shock.

Pria itu menghampiri Lisa dan duduk di sampingnya. Ia merangkulkan lengannya sambil mengelus lembut kepala Lisa. Ia menyandarkan kepala Lisa di dada bidangnya. "Lisa, tenang aku di sini. Sebentar lagi air panasnya siap, kamu harus segera membersihkan diri."

Suara pria itu sangat lembut. Lisa hampir tidak mengenali pria yang dulu pernah menjadi suaminya itu berkata dengan intonasi suara yang lembut dan penuh perhatian seperti ini. Ketik pria berdarah Eropa itu masih menjadi suaminya, pria itu tidak pernah selembut ini.