Bagaimana Kalau Kita Pacaran?

"Bastian!?!!!" pekik Lisa kaget saat meilhat pria yang bukan lain adalah teman satu kantornya itu. Kepalanya digeleng - gelengkan, berharap apa yang ia lihat saat ini hanyalah ilusi dari benaknya saja. Namun pria berambut lurus dan disisir rapi ke belakang itu benar - benar Bastian. Lisa masih tidak dapat mempercayai sosok yang dilihatnya saat ini.

Pria itu mengaduk - aduk cangkir kopinya sambil menghirup aroma semerbak yang langsung memenuhi indra penciumannya. Pria itu memejamkan matanya, menikmati harum aroma kopi tanpa gula itu. Senyum manis terlukis di bibir tipis pria itu. Pantas saja pria ini tidak minum gula dengan kopi, lihat saja senyumannya begitu manis dan enak dipandang pikir Lisa.