Rasa Sakit yang Tersisa

Tidak terasa hari ini sudah akhir pekan saja. Lisa menghabiskan hari keduanya di rumah Oscar dengan hati yang masih berat. Melihat perabot - perabot yang ada di rumah itu seperti memasuki mesin waktu yang membawanya pada kenangan di masa lalunya yang buruk.

Ruang makan itu, tempat yang dulunya pernah ia singgahi, tidak banyak berubah. Mungkin hanya lukisan di dinding ruangan itu saja yang kini sudah diganti dengan lukisan yang baru. Selebihnya tetap sama, peralatan makan, meja makan, juga kursi.

Pagi itu selepas sarapan, Lisa duduk termenung di ruang keluarga. Ruangan itu memberikan aura tidak menyenangkan untuk batin Lisa. Sekejap ia seperti melihat sosok Clara yang tengah memandangnya dengan tatapan merendahkan di depannya. Lisa lalu menggelengkan kepalanya berusaha mengalihkan pikiran buruk itu dari benaknya.