Kapal Pecah

"Oke, mungkin tadi kedengarannya terlalu kasar," Sela Oscar tiba - tiba, sebelum Lisa sempat membalasnya. Pria itu kini membenarkan posisi duduknya dan melihat wajah samping Lisa yang masih melihat lurus ke depan, ke layar laptopnya. "Cuman kalau kamu mengerjakan kerjaanmu di rumah, kamu kan bisa lebih santai! Bisa pakai baju rumah, atau tiduran di tempat tidur. Kalau disini kamu kan masih pakai baju kantor dan harus mengerjakan itu di sofa."

Dari ujung matanya, Lisa dapat melihat raut wajah panik pria berdarah Eropa itu. Sebelum kerjaannya hilang karena, astaga baterai laptopnya hanya tersisa 20 persen saja, Lisa menyimpan file kerjaannya itu. Jangan sampai informasi yang ia dapat susah - susah di internet hilang begitu saja karena kecerobohannya.

"Gak usah, gue disini aja dulu sampe lo minum obat lo yang terakhir. Oh ya ngomong - ngomong, gimana tangan lo? Masih sakit ato udah baikan?" Tanya Lisa pelan, mata wanita itu masih fokus melihat ke layar laptopnya.