Acara Makan Malam

Mendengar ucapan William membuat hati Lisa luluh. Di detik itu juga, perasaan sedihnya mulai menurun. Ia melepas pelukannya di tubuh mungil William dan mulai tergelak kecil ketika melihat raut wajah serius anak kandungnya itu.

"Ah sayangnya Mama memang bisa diandalkan!"

William justru mengerutkan keningnya dan menghapus air mata yang berlinang di pipi Ibunya, "Mama kenapa nangis?"

"Gak kok, Mama gak nangis," Balas Lisa cepat. Dia ikut menghapus air mata di pipinya lalu tersenyum sangat lebar. Dia yakin senyumannya itu dapat menipu William. "Mama tadi cuman kelilipan aja. Disini banyak debu juga ya!"

Tanpa menunggu balasan dari William, Lisa berdiri dan kembali menarik tangan bocah lelaki itu. Tapi kali ini ia memperlambat jalannya, berusaha menyamai langkah kaki William. Ketika mereka sudah berada di dekat gerbang perumahan, Lisa mengeluarkan ponselnya dan memanggil taksi online.