Pikiran dan Mata yang Kabur

Suasana di dalam kamar hotel itu dingin namun tidak terlalu dingin sampai membuat mereka menggigil. Hanya lampu di dekat pintu masuk saja yang dinyalakan, mengakibatkan kamar itu tidak terlalu terang. Kalau saja tirai jendela kaca kamar itu ditutup, kamar yang mereka tempati benar - benar akan gelap gulita.

Bulan purnama dan puluhan bintang yang menghiasi langit malam itu membantu menerangi kamar yang sunyi itu.

Entah kenapa, Lisa sendiri tidak tahu kenapa, ia tidak bisa bergumam. Tangannya selalu berusaha untuk mencari sesuatu, yang lagi - lagi ia tidak tahu apa. Dari tadi wanita itu ingin membuka matanya, tapi kedua kelopak matanya seperti dibebani oleh batu - batuan.

Akhirnya, setelah berusaha payah untuk mencoba, Lisa bisa membuka matanya. Karena ruangan itu tidak terlalu terang dan juga tidak terlalu gelap, Lisa tidak bisa langsung mengamati sekelilingnya. Pandangan matanya masih kabur tapi untungnya tidak terlalu parah seperti tadi.